Anda di halaman 1dari 12

Bahan Kuliah

Batubara
Penilaian Akhir

1. Quiz : 15 %
2. Tugas : 15 %
3. Ujian Tengah Semester : 35 %
4. Ujian Akhir Semester : 35 %
Genesa Batubara

Dua tahap penting yang dapat


dibedakan untuk mempelajari genesa
batubara adalah gambut dan
batubara. Dua tahap ini merupakan
hasil dari suatu proses yang
berurutan terhadap bahan dasar yang
sama (tumbuhan). Secara definisi
dapat diterangkan sbb (Wolf, 1984) :
Gambut, adalah batuan sedimen organik
yang terbakar, berasal dari tumpukan
hancuran atau bagian dari tumbuhan yang
terhumifikasi dan dalam kondisi tertutup udara
(di bawah air), tidak padat, kandungan air > 75
% (berat) dan kandungan mineral < 50 %
dalam kondisi kering
Batubara, adalah batuan sedimen (padatan)
yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhan,
berwarna coklat sampai hitam, yang sejak
pengendapannya terkena proses kimia dan
fisika, yang mana mengakibatkan pengkayaan
kandungan karbonnya
Pembentukan Gambut dan Batubara

Proses pembentukan batubara dari


tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :

Tahap pembentukan gambut (peat) dari


tumbuhan, sering disebut proses
peatification

Tahap pembentukan batubara dari gambut,


disebut proses coalification
Pembentukan gambut :

Tumbuhan yang tumbang atau mati di


permukaan tanah pada umumnya akan
mengalami proses pembusukan dan
penghancuran yang sempurna, sehingga
setelah beberapa waktu kemudian tidak
terlihat lagi bentuk asalnya.
Pembusukan dan penghancuran tersebut
pada dasarnya merupakan proses oksidasi
yang disebabkan oleh adanya oksigen dan
aktivitas bakteri atau jasad renik lainnya
(fungi).
Jika tumbuhan tumbang di suatu rawa, yang
dicirikan dengan kandungan oksigen yang
sangat rendah, tidak memungkinkan
bakteri aerob hidup, maka sisa tumbuhan
tersebut tidak mengalami proses
pembusukan dan penghancuran yang
sempurna, sehingga tidak terjadi proses
oksidasi yang sempurna.
Pada kondisi tersebut hanya bakteri-bakteri
anaerob saja yang berfungsi melakukan
proses dekomposisi yang kemudian
membentuk gambut (peat).
Daerah yang ideal untuk pembentukan
gambut misalnya delta sungai, danau
dangkal. Meskipun oksigen tidak tersedia
dalam jumlah yang cukup, komponen
utama pembentuk kayu juga teroksidasi
menjadi H2O, CH4, CO dan CO2.
Gambut yang umumnya berwarna kecoklatan
sampai hitam merupakan padatan yang
bersifat porous dan masih memperlihatkan
struktur tumbuhan asalnya.
Proses pembentukan gambut biasanya
disebut sebagai proses biokimia. Gambut
umumnya masih mengandung lengas
(moisture) yang tinggi, bisa > 50 %.
Faktor-faktor yang penting dalam
pembentukan gambut :

Tumbuhnya rawa gambut :


Gambut merupakan tahap paling awal dari proses
pembentukan batubara. Untuk bisa terbentuknya
gambut maka ada beberapa faktor yang
menentukan. Disamping itu dengan adanya
berbagai faktor tersebut maka bisa terjadi gambut
dengan berbagai tipe.
Faktor-faktor yang penting dari pengendapan
gambut pada rawa-rawa :
Evolusi tumbuhan
Iklim
Geografi dan posisi serta struktur daerah
Faktor-faktor fasies pada pembentukan
gambut :
Fasies batubara diekspresikan melalui komposisi
maseral, kandungan mineral, komposisi kimia (S,
N, H/C Vitrinit) dan tekstur. Faktor-faktor fasies
yang sangat menentukan karakteristik primer
batubara, seperti :
Tipe pengendapan
Rumpun tumbuhan pembentuk
Lingkungan pengendapan
Nutrien supply
pH, aktivitas bakteri, persediaan sulfur
Temperatur gambut
Potensial redoks
Pembentukan Batubara

Pembentukan gambut akan berhenti misalnya


karena penurunan cepat dasar cekungan. Jika
lapisan gambut yang telah terbentuk kemudian
ditutupi oleh lapisan sedimen, maka tidak akan
ada lagi bakteri anaerob, atau oksigen yang dapat
mengoksidasi, maka lapisan gambut akan
mengalami tekanan dari lapisan sedimen.
Tekanan lapisan gambut akan meningkat dengan
bertambah tebalnya lapisan sedimen. Tekanan
yang bertambah besar akan mengakibatkan
peningkatan suhu. Suhu akan meningkat dengan
bertambahnya kedalaman.
Selain karena adanya lapisan sedimen, kenaikan
suhu dan tekanan dapat juga disebabkan oleh
aktivitas magma, proses pembentukan gunung,
serta aktivitas-aktivitas tektonik lainnya.
Peningkatan tekanan dan suhu pada lapisan gambut
akan mengkonversi gambut menjadi batubara
dimana terjadi proses pengurangan kandungan
lengas, pelepasan gas-gas (CO2, H2O, CO, CH4),
peningkatan kepadatan dan kekerasan serta
peningkatan nilai kalor.
Faktor tekanan (P) dan suhu (T) serta faktor waktu (t)
merupakan faktor-faktor yang menentukan
kualitas batubara.
Tahap pembentukan batubara ini sering disebut juga
sebagai proses termodinamika.

Anda mungkin juga menyukai