Anda di halaman 1dari 40

JAMINAN PANGAN HALAL,

TANGGUNGJAWAB SIAPA ?
Oleh:
Chadijah Rachman
Pemerhati Keluarga & Generasi

Disampaikan Pada Acara:


Kajian Islami Forum Mar'atus Sholihah
Kota Gorontalo, 13 Oktober 2019
Bagi umat Islam, mengonsumsi yang halal dan baik
(thayyib) merupakan manivestasi dari ketaatan dan
ketaqwaan kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam
Al-Qur`an:

َ‫ُمؤْ ِمنُون‬
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayyib) dari apa yang
telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu
beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 88)
Salah satu dari sekian banyak hadits te
ntang pentingnya mengonsumsi pangan
halal adalah

3
Ya Rasulullah, doakanlah aku
agar menjadi orang yang
dikabulkan doa-doanya oleh Allah
Jawaban Rasulullah SAW

‘Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang


halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan
do’anya. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada
seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya,
maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang
hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka
neraka lebih layak baginya.’
(HR: At-Thabrani)
Regulasi Hukum yang Mengatur Penyelenggaraan
Jaminan Produk Halal di Indonesia
 Sesuai amanah Undang-undang Dasar Negara (UUD)
1945, sesuai pasal 28 dan 29 UUD 1945 pemerintah
Indonesia berkewajiban memberikan jaminan halal
dan menjamin tersedianya makanan halal bagi warga
negaranya
 Berdasarkan amanat UUD 1945 tersebut, maka
disusunlah UU JPH yang merupakan instrumen hukum
yang memberikan perlindungan dan menjamin
masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan
Produk Halal, serta dapat meningkatkan daya saing
produk Indonesia
 UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
Tujuan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal

Penyelenggaraan JPH bertujuan:


1.Memberikan kenyamanan, keamanan,
keselamatan, dan kepastian ketersediaan Produk
Halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan
menggunakan Produk; dan
2.Meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha
untuk memproduksi dan menjual Produk Halal.
PENTINGNYA JAMINAN PRODUK
HALAL DAN SADAR HALAL DI
INDONESIA
INILAH REALITA KONDISI MASYARAKAT MUSLIM
DI INDONESIA
Sebagian besar
muslim Indonesia
belum menyadari
bahwa mereka
dikelilingi produk
Haram dan Syubhat
Perhatikan Peta Bahan Haram Berikut
Anggota Tubuh
Khamr Manusia

Darah

Babi

Bangkai (Tanpa penyembelihan atau


disembelih tidak secara Islam
Indikasi Produk dari
Tulang Babi:
Ataukah anda pernah merasa yakin bahwa anda
terbebas dari najis saat melakukan sholat, padahal
dompet yang anda kantongi saat sholat atau sandal
yang anda pakai untuk mengambil air wudhu terbuat
dari kulit babi.
Beberapa contoh temuan atas produk yang terbuat
dari kulit babi
Contoh produk dari kulit babi:

19
Pola kulit babi :

20
Beberapa contoh temuan atas produk yang terbuat
kaldu babi ( 2014)
Makanan ringan dari Jepang
cenderung menggunakan bahan
hewani. Oleh karena itu perlu
ekstra berhati-hati mengkonsumsi
makanan ringan dari Jepang yang
tidak berlabel halal.

“Pertama, snack itu rasanya kaldu


(konsome).

“Kedua, di snack tersebut

tertulis 豚肉を含む
yang artinya mengandung
daging babi.
Beberapa contoh temuan atas produk yang terbuat
susu babi ( 2014)
Indikasi Produk dari
bulu babi:
Kuas kue

Sikat gigi

Kuas
kosmetik
Tips- Tips untuk
menghindari…….

Menghindari Kuas Dari Bulu Babi

• Nah ini menjadi penting bagai saudara dan kita semua untuk m
engetahui bagaimana cara membedakan mana kuas yang me
makai bulu babi atau tidak? Rambut atau bulu adalah suatu pro
tein yang bernama keratin. Keratin merupakan salah satu kelo
mpok protein yang dikenal sebagai protein serat.

• Protein serat memiliki struktur panjang. .Sebagai halnya protein


, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar aka
n menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika
kita mencium aroma daging yang dipanggang.
• Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk atau sabut ke
tika dibakar pasti akan langsung terbakar, dan tidak
mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembak
aran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar j
elas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kent
ara.
• Selain ciri-ciri tadi, kuas yang terbuat dari bulu/rambut
babi masih memiliki perbedaan pada warna. Kuas ya
ng terbuat dari bulu/rambut babi biasanya berwarna p
utih. Biasanya kuas yang berwarna putih nan lembut i
tu harganya lebih tinggi dibanding barang serupa. Ku
as berwarna putih itu di pasaran biasa disebut kuas b
Kurangnya pemahaman atas
konsep ujian dunia
Perhatikan hadits berikut:
Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat
hambaNya bersusah payah (lelah) dalam
mencari rezeki yang halal .
(HR. Ad-Dailami)
Produsen pangan dengan leluasa
mencampurkan bahan-bahan haram
(dengan pertimbangan harga yang murah).

toh, masyarakat tidak mengetahui atau


mempertanyakannya.
Segala upaya yang
dilakukan oleh negara,
sudahkah mampu
menjamin pangan
halal?
Mewujudkan masyarakat
sadar halal,
apa kontribusi kita??
Bagaimana kesadaran kolektif dapat terwujud??

Bermula dari kesadaran Individu.


Individu yang telah sadar berusaha melakukan
penyadaran pada individu lainnya.
Kumpulan individu yang telah sadar secara
terorganisir bersama-sama melakukan penyadaran
yang lebih luas dan masif
Kumpulan individu dengan jumlah yang lebih besar
akan mempunyai kekuatasn sosial yang dahsyat
untuk melakukan advokasi , tekanan dan perlindungan
terhadap kepentingan umat.
Sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan
Indonesia sebagai negeri halalan toyyiban
Makanan yang kita makan
akan membentuk karakter kita

Apa ini gara-gara


makanan haram?
Terima Kasih

Kita Diskusikan Bersama

Anda mungkin juga menyukai