2
1
PPh 21
Pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan jasa
dan kegiatan jasa dan kegiatan ya ng dilakukan wajib
“
pajak orang pribadi subjek pajak dalam negeri, ya n g
selanjutnya disebut PPh 21 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan,
jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi
subjek pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 1 U n d a ng - U ndang Pajak Penghasilan.
4
2 Subjek
Pemotong
PPh 21
Penerima penghasilan ya n g dipotong P P h Pasal 2 1 dan/atau P P h Pasal 2 6 sesuai
P E R - 1 6 / PJ . / 2 0 1 6 adalah orang pribadi ya n g merupakan :
● Pegawai
● P enerima u a n g pesangon pensiun atau u a n g m a nfaat pensiun,
tunjangan hari tua,atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya.
● B ukan p egawai ya n g menerima atau memperoleh penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan jasa.
● A n g g o ta dewan komisaris atau dewan p e n gawas ya n g tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama.
● Mantan pegawai
● P eserta kegiatan ya n g menerima atau memperoleh penghasilan
sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan
a. Gross method
Pemotongan pajak dimana karyawan menanggung sendiri jumlah
pajak penghasilannya, perusahaan hanya berkewajiban memungut dr
karyawan dan menyetor/melaporkan pajak atas jumlah yg dipotong
pegawai
b. Net method
Perusahaan menanggung pajak karyawannya yang terutang. Dengan
demikian, gaji yang diterima karyawan tidak dikurangi dengan PPh 21
lagi, karena sudah ditanggung oleh perusahaan
c. Gross up method
Perusahaan memberi tunjangan pajak sama besarnya dengan PPh 21
yang dipotong atas gaji karyawan
=PPh 21ditanggung pegawai ( gross method )=
Gaji
Bagi perusahaan bukan
(+) Premi
merupakan beban dan tidak Total p.bruto
(-)b.jabatan
berpengaruh terhadap laba
(-) iuran pensiun
rugi, tetapi bagi karyawan (-) iuran JHT
merupakan beban yang Total p.netto
(-) PTKP
akan mengurangi =PKP
penghasilan brutonya. PPH 21Terutang
13
B. PERENCANAAN PAJAKATASPPh21/26
14
● PPh 21ditanggung pemberi kerja (net basis )
15
Adi Putro adalah seorang pegawai dari PT. XYZ dengan status
menikah dan mempunyai 2 orang anak. Dia menerima gaji Rp.
Contoh: 6.500.000/bln dan PPh ditanggung pemberi kerja. Tiap bulan Adi
membayar iuran pensiun ke danpes yang pendiriannya telah
disahkan Menkeu sebesar Rp. 150.000
Gaji sebulan 6.500.000
Deduct:
475.000
16
CONT’D
PTKP setahun
WP 54.000.000
K 4.500.000
PPh 21 terutang
5% x 4.800.000 240.000
Cont’d 20
Deduct: Maka
Biaya jabatan (5%) 282.500 tunjangan
Iuran pensiun 100.000 382.500 pajak ⇒
Peng. Netto sbln 5.267.500 Menjadi objek
Peng. Netto setahun 63.210.000 PPh 21 dan
menjadi biaya
PTKP setahun
deductible
WP 54.000.000
bagi
penghasilan
PKP setahun 9.210.000
pemberi kerja
PPh 21 setahun 460.500
PPh 21 sebulan 38.375
20
Pemisahan atau PenggabunganNPWP
SuamiIstri
21
Contoh Kasus
Tahun 2016, Tn. Joko (NPWP. 06.564.344.9-012.000) bekerja di PT. Anugerah
Bahagia yang memperoleh penghasilan neto sebesar Rp. 80.000.000,00 dengan
status kawin 1 anak. Istrinya, Ny. Soimah (NPWP. 06.566.122.2-012.000) juga
bekerja di PT. Gabung Jaya dan memperoleh penghasilan neto selama tahun 2016
sebesar Rp. 60.000.000,- Di samping bekerja, Ny. Soimah juga membuka usaha
salon kecantikan yang beromzet Rp. 200.000.000,00 (norma penghasilan neto
salon kecantikan 30%).
22
Wanita Kawin Mempunyai NPWPSendiri
SUAMI ISTRI 30
Wanita Kawin Ikut NPWP Suami (Sumber Penghasilan Istri
Lebih dari 1 Pemberi Kerja
Penghasilan neto suami 80.000.000