Anda di halaman 1dari 29

PLASTIK

Afita Dwiyantika
Ahmad Fauzan W
Ainayya Annihayah
SEJARAH
Pengertian Plastik
Pengertian plastik menurut
Surono (2013) merupakan senyawa
polimer yang unsur penyusun
utamanya adalah Karbon dan
Hidrogen. Plastik yaitu polimer rantai
panjang atom yang mengikat satu
sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau
Definisi mudahnya ialah sebagai
“monomer”. Plastik yang sering kita polimer bercabang atau linear
lihat atau umum adalah terdiri dari yang dapat dilelehkan atau
dilunakkan dengan menggunakan
polimer karbon saja atau dengan api atau suhu panas lainnya.
oksigen, nitrogen, chlorine atau Dengan kata lain, plastik memiliki
derajat kekristalan yang lebih
belerang di tulang belakang.
rendah daripada serat.
Sejarah Plastik

Plastik menggantikan bola biliar yang semula terbuat dari semen. Adalah
Alexander Parkes, orang yang pertama kali memperkenalkan istilah plastik.
Ketika itu, Parkes memperkenalkannya di sebuah Great International Exhibition
di London pada 1892. Salah satu hasilnya adalah ketika bola biliar yang semula
terbuat dari semen digantikan dengan bahan temuan John Wesley Hyatt ini.
Sayangnya, temuan Hyatt dianggap kurang bagus sebab jenis plastik ini sangat
mudah meleleh di udara panas dan akhirnya bentuknya rusak. Ketika selulosa
dijadikan bahan pembuat film yang kemudian disebut seluloid pada awal 1900.
Dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 1897, muncul jenis plastik
lain bernama formaldehyde resins atau disebut bakelit. Namun, jenis plastik ini
kemudian disebut sebagai plastik modern. Salah satu produk yang terkenal ketika
itu adalah ketika jenis ini digunakan sebagai campuran pembuat kapur tulis.
Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan
dengan elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku.

Secara garis besar, pada 1839 – 1894 merupakan era kemunculan plastik
jenis semisintetis. Sedangkan pada awal abad ke-20 (1908 – 1932) merupakan era
paling produktif munculnya jenis-jenis plastik, mulai dari plastik yang kemudian
dijadikan benang (nilon), PVC yang lebih elastis, hingga “si busa putih bernama
Styrofoam temuan Ray McIntire pada 1954”.

Memasuki era modern, 1940 – 1980, material pembuat plastik bukan


hanya dari selulosa, alkohol, atau resin, namun ada yang dicampur kristal. Yang
sifatnya kaku, awet, dan bening transparan seperti kristal. Plastik jenis ini
kemudian banyak digunakan sebagai kaca lampu kendaraan atau lampu-lampu
lainnya.
JENIS-JENIS PLASTIK
Termoplastik

Jenis plastik yang dapat meleleh pada suhu tertentu, melekat


mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik
(reversibel) kepada sifat aslinya.
Contoh : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC
dan lain-lain.
Berdasarkan sifat terhadap
Perubahan Suhu
Termostat

Plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat


dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga
dimensi.
Contoh : PU (Poly Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF (Melamine
Formaldehyde), polyester, epoksi dan lain-lain.
1. PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate)

PETE atau PET (polyethylene


terephthalate) biasa dipakai untuk
botol plastik tembus
pandang/transparan seperti botol
air mineral, botol minuman, botol
jus, botol minyak goreng, botol
kecap, botol sambal, botol obat, dan
botol kosmetik dan hampir semua
botol minuman lainnya.
Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis
(sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan
polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %).
PET direkomendasikan ‘Hanya Untuk Sekali Pakai’ hal ini
dikarenakan bila terlalu sering dipakai, terlebih lagi jika digunakan
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari
bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk
penggunaan jangka panjang.
2. HDPE (High Density PolyEthylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki
sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan
lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa
dipakai untuk botol kosmestik, botol obat,
botol minuman, botol susu yang berwarna
putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan jerigen, pelumas, dan lain-lain. HDPE
hanya direkomendasikan untuk sekali pakai,
karena pelepasan senyawa SbO3(Antimon
Trioksida) terus meningkat seiring waktu.
Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke
bentuk semula.
3. V atau PVC (PolyVinyl Chloride)
PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis
plastik yang paling sulit didaur
ulang. Jenis plastik PVC ini bisa
ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), untuk
mainan, selang, pipa bangunan,
taplak meja plastik, botol kecap,
botol sambal dan botol sampo. PVC
mengandung DEHA yang berbahaya
bagi kesehatan.
4. LDPE (Low Density PolyEthylene)

LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik


tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari
minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat
makanan, plastik kemasan, dan botol-botol
yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup
plastik, kantong / tas kresek dan plastik tipis
lainnya. Walaupun baik untuk tempat
makanan, barang berbahan LDPE ini sulit
dihancurkan.
5. PP (PolyPropylene)
Plastik jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan
bahan plastik yang cukup baik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol
minum dan yang terpenting, pembuatan botol minum
untuk bayi. Bahan yang terbuat dari PP memiliki sifat
yang elastis, yaitu apabila ditekan akan kembali ke
bentuk semula. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan
yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi
dan cukup mengkilap
6. PS (PolyStyrene)
PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh
Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman,
secara tidak sengaja.PS biasa dipakai sebagai
bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dan lain-lain. Bahan ini
harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon
estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan
sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit
didaur ulang
7. OTHER
Jenis plastik Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN
(styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile
butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan
Nylon. SAN dan ABS memiliki resistensi yang
tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah
ditingkatkan sehingga merupakan salah satu
bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan
dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus
termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi,
sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan
lego dan pipa. PC atau Polycarbonate dapat ditemukan
pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol
minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan
minuman, termasuk kaleng susu formula
PROSES PEMBUATAN
PLASTIK
Proses pembuatan plastik secara umum :
– Injection Molding
– Ekstruksi
– Thermoforming
– Blow Molding
POLIMERISASI
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan
juga bahan tambahan atau aditif.
Bahan tambahan dapat dikelompokkan menjadi :
– bahan pelunak (plasticizer)
– bahan penstabil (stabilizer)
– bahan pelumas (lubricant)
– bahan pengisi (filler)
– pewarna (colorant)
– antistatic agent
– blowing agent,
– Flame
PE/PET

PET (Polyethylene Terepthalate)


– Terusun dari dimetil tereftalat dan etilen glikol
– Proses pembentukan dengan polimerisasi kondensasi
HDPE

HDPE (High Density Polyethylene)


– Terbentuk dari monomer etena
– Dihasilkan dengan proses phillips atau proses Ziegler
– Proses ziegler pada suhu 80-100, P= 7-10 kg/cm3
– Proses phillips pada suhu 130-160, P = 15-30 kg/cm3
– Proses pembuatannya dengan menggunakan tekanan yang rendah
LDPE

LDPE (Low Density Polyethylene)


– Memiiliki cabang yang lebih banyak
– Proses reaksi menggunakan tekanan yang tinggi
PVC

PVC (Polivinil klorida)


– Terbentuk dari monomer yaitu vinil klorida
– Melalui proses polimerisasi adisi
– Saat proses pembuatan ditambahkan suatu plasticizer (bahan pelunak)
H H
H2C C Cl C C
H n
H Cl

Vinil klorida Polivinil klorida


PP

PP (Polipropilena)
– Polipropilen merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari proses
polimerisasi gas propilena
– Melalui reaksi polimerasi adisi

H H
H2C C CH3 C C
H
H CH3 n

Propilena Polipropilena
PS

Polistirena
– Terbentuk dari monomer stirena
– Melalui polimerisasi adisi

H H
H2C C C C
H n
H

Stirena Polistirena
TERIMA KASIH

https://www.academia.edu/30798227/POLIETILENA

Anda mungkin juga menyukai