FV = Po + Po(r)
=Po (1 + r)
Penyelesain :
FV = 1.000(1+0,1)
= 1.100
Bagan 1. Future Value Satu Periode
0 1
Rp 1.000,00
FV n = PV 0 ( 1 + r )n (Formula 2)
r = tingkat bunga
n = jangka waktu
Misalkan; Rp 1.000,00 diterima pada awal tahun, berapa nilai uang kita dua
tahun mendatang?
Dua tahun mendatang (FV2) = FV1 (1 + 0,1) = 1.000 (1+0,1)(1+0,1)
= 1.000 (1 + 0,1) 2
= 1.210
FVn = Pvo x e r x T
Di mana e = 2,71828
Dengan menggunakan formula tersebut, misal
Rp1.000,00 kita gandakan secara kontinu selama
satu dan dua tahun, maka nilai pada akhir tahun
pertama dan kedua adalah:
0 1 2 3 4
Aliran kas pada tahun terakhir belum sempat digandakan, karena itu nilainya
tetap Rp1.000,00. formula untuk menghitung nilai di masa mendatang
adalah sebagai berikut ini.
FVn = X [ (1 + r ) n – 1 ] / r ………….(5)
Di mana X = jimlah pembayaran kas untuk setiap periode
r = tingkat bunga
n = jumlah periode
Dengan menggunakan formula (5) kita bisa menghitung persoalan di atas
sebagai berikut ini.
FV4 = 1000 [ (1 + 0,1) 4 – 1 ] / 0,1= 4.641
Alternatif lain, kita bisa melihat tabel Future Value Sum of an
Annuity.
Term kedua dalam formula (5) [ (1 + r) n - 1 ]/r menjadi angka Future Value
Interest Factor Annuity dengan tingkat bunga r% dan periode n
(FVIFAr.t).
Dengan menggunakan tabel, tingkat bunga 10% dan periode adalah 4,kita
memperoleh angka 4,6410. dengan demikian FV4 adalah 1.000 x 4,4610 =
4.461.
Aliran kas juga bisa dibayar setiap awal tahun. Sebagai contoh misal
Rp1.000,00 yang akan kita terima selama empat kali dibayar setiap awal
tahun, dengan bunga 10%, berapa nilai masa mendatang? Persoalan
diatas disebut juga sebagai Future Value Annuity Due. Bagan berikut ini
menyajikan skema aliran kes yang akan kita terima.
Bagan 3. Future Value untuk Seri
0
Pembayaran
1 2 3 4
Perhatikan bahwa semua aliran kas sempat digandakan. Rumus untuk peritungan tersebut
adalah.
FVna = X [{ (1 + r ) n - 1 } /r ] (1 + r)
Di mana FVna = Future Value Annuity Due
X = jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
r = tingkat bunga
n = jumlah periode
Dengan menggunakan formula di atas, kita menghitung persoalan diatas menjadi berikut.
Misalkan kita mempunyai kas sebesar Rp1.100,00 satu tahun mendatang, Rp1.121,00
dua tahun mendatang , dan Rp1.610,51 lima tahun mendatang, berapa nilai
sekarang (present value) dari masing masing kas tersebut jika tingkat diskonto yang
dipakai adalah 10%. Perhatikan bahwa Rp1.100,00 dan Rp1.610,5 merupakan nilai
kemudian yang diambilkan dari contoh sebelumnya . Bagan berikut ini
menggambarkan skema alirakas tersebut (untuk satu tahun).
Bagan 4. Present Value untuk Satu Aliran
Kas
0 1
Rp1.100,00
1.000
= 909,1
(1 + 0,1) 1
1.000
= 826,5
(1 + 0,1) 1
1.000
(1 + 0,1) 1 = 751,3
1.000
(1 + 0,1) 1 = 683,0
Persoalan di atas bisa kita tuliskan sebagai
berikut ini.
PV = 1.000 [ PVlFA(10%,4)]
PV suatu aliran kas merupakan perkalian antara nilai aliran kas per periode dengan
PVIFAr,3. Term yang terakhir ini adalah Present Value Interest Factor Annuity
dengan tingkat bunga r dan 3 periode. Untuk memudahkan perhitungan, PVIFAr,3
bisa dilihat pada tabel di lampiran 4. Untuk kolom 10% dan baris periode 3, kita
memperoleh PVIFA sebesar 3.1699. Dengan menggunakan tabel tersebut PV
tersebut bisa dihitung sebagai berikul ini,
PV = 1.000 x 3,1699 = 3.169,9PV suatu aliran kas merupakan perkalian
antara nilai aliran kas per periode dengan PVIFAr,3. Term yang terakhir ini adalah
Present Value Interest Factor Annuity dengan tingkat bunga r dan 3 periode. Untuk
memudahkan perhitungan, PVIFAr,3 bisa dilihat pada tabel di lampiran 4. Untuk
kolom 10% dan baris periode 3, kita memperoleh PVIFA sebesar 3.1699. Dengan
menggunakan tabel tersebut PV tersebut bisa dihitung sebagai berikul ini,
PV = 1.000 x 3,1699 = 3.169,9
Secara umum, formula present value annuity bisa dihitung sebagai berikut ini.
PV = C x PVIFA r,n
1.000
= 909,1
(1 + 0,1) 1
1.000
= 826,5
(1 + 0,1) 1
1.000
(1 + 0,1) 1 = 751,3
PV = 3.486,9
Persoalan di atas bisa juga dituliskan sebagai berikut ini.
1.000
= 909,1
(1 + 0,1) 1
1.500
= 1.239
(1 + 0,1) 2
2.000
(1 + 0,1) 3 = 1.502
2.000
(1 + 0,1) 4 = 2.049
PV = 5.700
2.2.2. Nilai Sekarang untuk Kas yang Tidak
Sama Besarnya
Dalam beberapa situasi, kita akan
menerima kas yang besarnya sama untuk
setiap periodenya. Misalkan kita akan
menerima kas selama empat tahun, besarnya
adalah Rpl.000,00, Rpl.500,00, Rp2.000,00,
Rp3.000,00, untuk tahun 1, 2, 3, dan 4.
Pembayaran kas dilakukan pada akhir periode.
Berapa nilai kas tersebut saat ini. Bagan
berikut ini menggambarkan situasi tersebut.
Bagan 8. Present Value Aliran Kas dengan Periode Tidak
Terhingga
0 1 2 ................. ….
1.000
= 909,1
(1 + 0,1) 1
1.000
= 826,5
(1 + 0,1) 2
1.000
(1 + 0,1) - = 0,000
Persoalan di atas bisa juga dituliskan sebagai berikut ini
1.050
= 909,1
(1 + 0,1) 1
1.102,5
= 826,5
(1 + 0,1) 2
1.000 (1,05 ) -
(1 + 0,1) - = -
Present value aliran kas tersebut bisa kita tuliskan sebagai berikut ini.
Jika r lebih kecil dari g, maka rumus di atas tidak bisa dipakai.
Lampiran di akhir bab menunjukkan bukti (proof) kenapa hasil
demikian akan diperoleh.
3. Tingkat Bunga Efektif
atau
Rp10juta= X [PvlFA10%,10]
Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun-tahun awal sebagian besar cicilan
dialokasikan untuk membayar bunga,
sementara porsi untuk pembayaran cicilan pinjaman lebih kecil. Pada, tahun-tahun
akhir, hal yang sebaliknya terjadi.
4.2 Present Value suatu seri Pembayaran
Seorang Bapak sedang mempertimbangkan sebuah
rumah. Harga rumah tersebut kalau dibayar tunai
adalah Rp45 juta. Tetapi dia bisa membeli dengan
kredit dengan cicilan jumlahnya 12 kali (12 tahun) yang
dibayar per tahunnya sama. Uang muka yang harus
dibayarkan adalah Rp10 juta. Apabila cicilan per
tahunnya adalah Rp5 juta, berapa tingkat bunga yang
ditawarkan kepada Bapak tersebut?
Persoalan tersebut bisa dilihat sebagai berikut ini.
Dengan menggunakan software Excel, r didapatkan
yaitu 9,45%. Dengan demikian tingkat bunga yang
ditawarkan kepada orang tersebut adalah 9,45% per
tahun. Jika kita ingin menggunakan tabel, persamaan di
atas bisa kita rubah lagi menjadi sebagai berikut,
atau
35 juta = 5 juta x PVIFA (r, 12)
atau
PVIFA (r,12) = 35juta / 5juta = 7
Dari tabel present value annuity, dengan melihat baris 12, angka
7 ditemukar antara kolom 9% (7.161) dengan 10% (6.814).
Interpolasi bisa dilakukan, dari hasilnya adalah 9,46%.
Teknik Interpolasi dilakukan sebagai berikut ini.
Bagan 10. Interpolasi Tingkat Bunga
Tingkat Bunga
10%
M=?
9%
Atau
X X X
X(1,5) 8
X(1,5) 9
Rp100 juta
45 P 25.866.000 45 P 16.208.000 45 P -
W 25.030.000 W 15.831.000 W
-
Jika usia kita. 25 tahun (pria), kemudian memilih uang
tanggungan sebesar Rp100 juta, dan pembayaran premi sela-
ma 10 tahun (10 kali, karena premi dibayar pada setiap
tahun), make kita hares membayar premi tahunan sebesar
Rp3.1 13.000,00. Manfaat yang kita peroleh adalah sebagai
berikut ini. Pada usia 55 tahun (usia pensiun), kita akan
memperoleh kas sebesar Rp100 juta. Kemudian, 15 tahun
berikutnya, kita akan memperoleh uang bulanan sebesar Rpl
juta selama 15 tahun (berarti sampai usia 70 tahun), yang
berarti kits akan menerima total Rp180 juta. Pada usia ke-70,
kita akan memperoleh kas masuk lagi sebesar Rp100 juta.
Total penerimaan dengan demikian. Rp380 juta (Rpl00 juta +
Rp180 juta + Rp100 juta), dengan timing yang berbeda-beda.
Ada beberapa ketentuan. lain:
1. Jika kita meninggal pada masa pembayaran premi,
maka sisa premitidak perlu dibayar, ahli waris
menerima santunan sebesar Rp100 juta pada saat
kematian kita, dan manfaat pensiun tetap dibayar
sesuaidengan skedul.
2. Jika kita meninggal setelah premi lunas (berarti
sesudah usia kita mencapai di atas 35 tahun), ahli
waris akan menerima santunan sebesar Rp100 juta,
dan manfaat pensiun tetap dibayar sesuai skedul.
3. Jika kita meninggal pada masa pensiun, maka ahli
akan menerima uang santunan Rp100 juta, manfaat
pensiun yang sudah diterima tidak dikembalikan, dan
manfaat pensiun yang belum diterima tetap dibayar
sesuai skedul.
Pertanyaan:
1. Bagaimana menggunakan konsep nilai waktu uang untuk mempelajari
tawaran tersebut?
2. Apakah tawaran tersebut menarik?
26 ……………..…. 35 55 56 ……………………. 70