Anda di halaman 1dari 21

ADI CANDRA, MT

Teknik Geologi UNSOED


adi.candra@unsoed.ac.id
0852 2019 5050
 Mengetahui dasar kesetimbangan air meteorik

 Potensi airtanah dari data neraca air

 Identifikasi relasi air permukaan dan airtanah


- Transpirasi - Cadangan Depresi
- Detensi Permukaan - Evaporasi
- Presipitasi - Evapotranspirasi
- Limpasan Permukaan - Infiltrasi
- Intersepsi - Presipitasi saluran
- Perkolasi
 Neraca Air:
Neraca air menunjukkan hubungan antara komponen-2
dalam siklus hidrologi/ hidrogeologi, yang dapat
dinyatakan sebagai persamaan berikut :

P = R + ET + I atau
P = R + ET + (BF + dS)
di mana :
P = presipitasi/ curah hujan
R = run off/ limpasan
E = evaporasi
T = transpirasi
ET = evapo-transpirasi
I = infiltrasi
BF = base flow/ aliran sungai dari mata air
dS = recharge/ imbuhan airtanah
Skema Neraca Air (air meteorik)
AWAN

ET Kondensasi/ Hujan P

R AIR PERMUKAAN
(laut, sungai, danau, rawa, es)

Infiltrasi/
P = R + ET + I Perkolasi
I Mata Air

AIRTANAH
(at bebas, at tertekan)
AIR HUJAN SEBAGAI SUMBER AIRTANAH
Imbuhan airtanah secara alami dapat berupa air
hujan, kolam, danau atau sungai

Imbuhan = Presipitasi – Aliran Permukaan –


Evapotranpirasi + Storativitas
 Faktor penting dalam pembentukan airtanah:

1. Curah hujan, dipengaruhi oleh musim:


 Musim penghujan
 Musim kemarau
 Salju dan es

2. Run off, dipengaruhi oleh:


 Topografi / kemiringan lereng
 Vegetasi
 Jenis tanah di permukaan
 Faktor penting dalam pembentukan airtanah:

3. Evapotranpirasi/, dipengaruhi oleh:


 Temperatur (tanah dan udara)
 Lama penyinaran matahari
 Kelembaban udara
 Kecepatan angin (tekanan udara)
 Vegetasi
 Faktor penting dalam pembentukan airtanah:
4. Infiltrasi, dipengaruhi oleh:
 Ketersediaan air di permukaan tanah
 Jenis tanah permukaan (ukuran pori/ porositas/
permeabilitas/ tekstur dan struktur tanah)
 Tingkat kejenuhan tanah
 Waktu kontak air dengan tanah
 Kecepatan penguapan
Jumlah curah hujan yang jatuh diukur dalam mm atau
inchi

Beberapa metode analisa curah hujan


 Metode Rata-rata Aritmetik
 Metode Poligon Thiessen
 Metode Isohiet
Menjumlahkan curah hujan dari masing2 stasiun pengamatan
dan membaginya dengan jumlah stasiun pada daerah
pengamatan

0.65

1.92
1.75
1.46
1.46 + 1.92 + 2.69 + 4.50 + 2.93 +5.00
2.69 = 3.09 in
1.54 6
4.50

2.98
5.00

1.95

1.75
Berusaha mengimbangi tidak meratanya distribusi alat ukur
dengan menyediakan suatu faktor pembobot bagi masing2 stasiun
Metoda paling akurat dalam merata-ratakan hujan pada suatu
daerah. Lokasi stasiun dan besarnya curah hujan di plot pada
peta yang sesuai dan kontur hujan yang sama (isohiet)
kemudian digambar berdasar data tersebut
Hujan rata-rata disuatu daerah dihitung dengan mengalikan
hujan rata-rata antara isohiet yang berdekatan (biasanya
diambil sebagai rata-rata dari dua isohiet) dengan luas antara
isohiet, menjumlahkan hasilnya dan membaginya dengan luas
total
Cara Blaney Cricidle
Cara modifikasi Blaney Cricidle
Cara Thornthwhite
Cara Pen Mann
Analisis Water Balance
Analisis Water Balance adalah suatu kajian
keseimbangan air yang menghitung kelebihan air
(water surplus) berdasarkan Curah Hujan dan Limited
Evapotranspirasi
Analisis Water Balance
Analisis Water Balance bertujuan untuk
menghitung potensi air di suatu daerah berdasarkan
data-data klimatologi, seperti Curah Hujan,
Temperatur Udara, Lama Penyinaran Matahari,
Kelembaban Udara, Kecepatan Angin, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai