Anda di halaman 1dari 30

Modul 13

Zainal Abidin, SPt, MM


Latar Belakang Penting
PERUBAHAN MODEL MANAJEMEN
PEMERINTAHAN RI.

Pemerintahan
Pemerintahan yang berorientasi
berorientasi input hasil

ABK
Anggaran Berbasis Kinerja
 Adalah sistem penganggaran keberhasilan
diukur dengan pendekatan kinerja/hasil.
Sehingga apabila kita menyusun perencanaan
penganggaran dengan pendekatan kinerja,
maka mindset kita fokus pada “hasil apa
yang ingin dicapai (Outcome).
 Kalau fokus ke "outcome", berarti pemikiran
kita tertuju dengan "tujuan dan sasaran“.
 Tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini
adalah performance atau prestasi dari tujuan
dan sasaran berdasarkan indikator yang
telah ditentukan.
KINERJA KERJA
Apa yang akan dihasilkan Apa yang akan dikerjakan
(Outcome) (aktivitas)
Apa yang akan dibuat
(output)
Sesuatu yang ’disediakan’
atau ’dibeli’
Rencana kinerja, berarti: Rencana Kerja, berarti:
Membuat rencana Membuat rencana yang
mengenai outcome yang berfokus pada penggunaan
akan dihasilkan input, pemilihan kegiatan,
dan output yang akan
dibuat
INDIKATOR KINERJA
Alat ukur yang digunakan Upaya atau unjuk kerja
untuk melihat perubahan- dalam mencapai hasil dan
perubahan yang terjadi, capaiannya
baik secara langsung
maupun tidak langsung.

INDIKATOR KINERJA
Ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan upaya dalam mencapai hasil dan
hasil kerja yang dicapai
Indikator Kinerja adalah ukuran
kuantitatif dan atau kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian
kinerja yang ditetapkan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah


ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi
Jenis Indikator Kinerja,
• IK Input/masukan: Ukuran yang
menggambarkan penggunaan inputs
• IK Keluaran/Output: Ukuran yang
menggambarkan keluaran/ output yang
dihasilkan dari suatu kegiatan (fisik dan atau
non fisik)
• IK Outcome: Ukuran yang menggambarkan
outcomes yang dihasilkan karena adanya
outputs kegiatan/program.
TYPE INDIKATOR KINERJA
 Kualitatif, menggunakan skala (misal: baik, cukup,
kurang)
 Kuantitatif absolut, menggunakan angka absolut (misal:
30 orang, 80 unit)
 Persentase, menggunakan angka persentase (misal:
50%, 100%)
 Rasio, membandingkan angka absolut dengan angka
absolut lain yang terkait (misal: rasio jumlah guru
dibandingkan jumlah murid)
 Rata-rata, angka rata-rata dari suatu populasi atau total
kejadian (misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta
dalam suatu diklat)
 Indeks, angka patokan dari beberapa variabel kejadian
berdasarkan suatu rumus tertentu (misal: indeks harga
saham, indeks pembangunan manusia)
Satuan Indikator Kinerja
 Jumlah (buah, unit, set)
 Nilai uang (Rp, $, ₤)
 Persentase (%)
 Ratio (:)
 Perubahan angka ratio
atau persentase perubahan
(incremental)
Indikator
Perencanaan
strategis Kinerja
dalam
Perencanaan
Kinerja Tahunan SAKIP

Pelaporan Penganggaran Indikator


Kinerja Kinerja Kinerja
merupakan
unsur penting
Akuntabilitas
Pengukuran Kontrak Kinerja
Kinerja Kinerja
Arti PENTING dan FUNGSI INDIKATOR KINERJA
1. Memperjelas apa Tujuan/Sasaran yang ingin
dicapai.
2. Memperjelas instrumen/program dan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
3. Memperjelas ukuran keberhasilan
perencanaan program/kegiatan dilaksanakan.
4. Memperjelas siapa yang bertanggungjawab
dalam pencapaian target dimaksud.
5. Memperjelas tugas pokok dan fungsi
kelembagaan
6. Memudahkan dalam mengukur kinerja
tupoksi
7. Memperjelas hubungan sinergitas antar
dokumen perencanaan
Lingkup Dalam  Sebagai ukuran keberhasilan
dalam Dokumen Perencanaan (
penggunaan Indikator RPJM, Renstra, Kebijakan Umum
dan dokumen strategis lainnya
Kinerja yang relevan);
 Bidang kewenangan, tugas dan
fungsi;
 Kebutuhan informasi kinerja untuk
penyelenggaraan akuntabilitas
kinerja;
 Kebutuhan data statistik
pemerintah;
 Kelaziman pada bidang tertentu;
 Sumber pengumpulan data kinerja.
TUJUAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
1. Untuk memperoleh informasi
kinerja yang penting dan diperlukan
dalam melakukan manajemen
kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran
keberhasilan yang digunakan bagi
perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas
kinerja.
3. Konsistensi dan komitmen hasil
yang akan dicapai.
Kriteria Indikator Kinerja yang baik
(SMART)
Spesific (Spesifik dan jelas)
Measurable (Dapat diukur secara obyektif)
Attainable (Dapat dicapai)
Relevance (Sesuai dengan kinerja atau hasil
yang diukur)
Time bound (Berjangka waktu tertentu)
Spesific (Spesifik dan jelas)
Indikator kinerja harus sesuai dengan program dan/atau
kegiatan sehingga mudah dipahami dalam memberikan informasi
yang tepat tentang hasil atau capaian kinerja dari kegiatan dan
atau sasaran.
TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)
Kurang Spesifik
Meningkatnya kesejahteraan Jumlah petani yang sejahtera
petani (kriteria sejahtera
berbeda-beda)
% petani dgn pendapatan Rp
XXX per bulan Lebih Spesifik
Terwujudnya kesadaran Jlh masyarakat yg taat hukum
hukum di lingkungan Kurang Spesifik
angkutan umum
% angkutan kota yg memenuhi
syarat kelayakan
% pengemudi angkot yg memiliki Lebih Spesifik
izin mengemudi sesuai dgn
klasifikasinya
Measurable (Dapat diukur secara obyektif)
Indikator kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jika dua pihak atau lebih
mengukur indikator kinerja yang sama, maka keduanya
harus mempunyai hasil yang sama pula.

TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)

Meningkatnya pemahaman
Tingkat pemahaman peserta Bagaimana
peserta bimbingan teknis
bimbingan teknis mengukurnya?
Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)

Jumlah peserta bimtek


SAKIP yg mampu menjawab Lebih mudah
80% pertanyaan dengan diukurnya
benar
Attainable (Dapat dicapai)
 Indikator kinerja yang ditetapkan, bukan merupakan hal
yang mustahil untuk dicapai dan harus dalam kendali
organisasi.

 Penetapan indikator kinerja perlu mempertimbangkan sumberdaya


yang ada dan hal-hal yang bersifat controllable dan uncontrollable
bagi organisasi

Contoh: Indikator sebuah Puskesmas lebih tepat

% penurunan penderita % atau jumlah penderita


HIV/AIDS HIV/AIDS yg mendapat
kurang tepat
layanan pengobatan dan
konsultasi
Relevance (Hubungan terkait)
Indikator kinerja harus terkait langsung (sedekat mungkin) dengan
apa yang akan diukur (kondisi yg akan diukur)

TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)

Menurunnya penduduk Jlh kajian tentang efektivitas Bantuan


Kurang Relevan
miskin Langsung Tunai (BLT)

% penduduk berpenghasilan kurang


dari US$ 2 per hari Lebih Relevan

Meningkatnya taraf Jumlah sekolah yang menerima hibah


pendidikan masyarakat pendidikan Kurang Relevan
propinsi X
 % murid tingkat SLTA yang lulus
dengan NEM diatas standar nasional
 % lulusan sekolah kejuruan yang
Lebih Relevan
diterima bekerja sesuai dengan
jurusannya
Time bound (Berjangka waktu tertentu)
Indikator kinerja yang ditetapkan sebaiknya
menggambarkan suatu kinerja yang dicapai dalam
(untuk) kurun waktu tertentu.

Contoh:
kurang tepat lebih tepat

• Produksi padi • Produksi padi per musim


• % penurunan beban panen
pencemaran akibat kendaraan • % penurunan kadar gas CO
akibat kendaraan angkutan
umum yg diuji selama tahun
200X
Pengintegrasian iku
dalam dokumen SAKIP

®onn 2004
HIERARKI IKU
Tujuan/Sasaran Strategis PEMDA (OUTCOME)
PEMKAB R
(IK Outcome)
P
J
M
D
IKU-PEMKAB

Sasaran Strategis SKPD Sasaran Strategis SKPD


(IK Outcome) Sasaran Strategis SKPD
( IK Outcome)
(IK Outcome)
SKPD R `
E
N
S
IKU- SKPD T Output Kegiatan Output Kegiatan
R
A (IK Output) ( IK Output)

Sub Sub Sub Sub Sub Sub


Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
(Sub Output) (Sub Output) (Sub Output) ( Sub Output) (Sub Output) (Sub Output)
Mengidentifikasi Permasalahan dan
Menentukan Rencana Sasaran

Mengidentifikasi Menentukan
Permasalahan Rencana Sasaran
Organisasi
• Meningkatnya
• Ketidak optimalan • Bertambahya,
• Rendahnya •dll.
• Dll.
Melakukan pola perencanaan Strategik Berbasis
pada Kinerja Sasaran
Rencana Struktur Indikator Kinerja Program dan
Sasaran Organisasi Sasaran Kegiatan

Jumlah Hasil
Meningkatnya Bidang Hasil Pertanian Program
hasil PertanIan Pertanian Peningkatan Hasil
Pertanian

Kegiatan
Pengadaan Bibit
Indikator dalam Perencanaan Strategik
Dinas/Badan ……..

Progrm dan Target Kinerja


Tujuan Indikator
Kegiatan Outcome dan Output
/Ssaran Kinerja
1 2 3 4 5
Menggunakan Indikator Kinerja Dalam
Perencanaan Kinerja

Kertas Kerja

Struktur
Program dan
Kelembaga Tujuan / Indikator Kinerja
Krgiatan
an/ Sasaran
Organisasi

Melakukan pola perencanaan Strategik


Bidang 1 Berbasis pada Kinerja Sasaran

Bidang 2

Bidang 3

Bidang 4
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017
Dinas/Badan ……..
Indikator
Target
Progrm dan Program Target
Tujuan Indikator Kinerja
Kegiatan dan Angran
/Ssaran Kinerja
Krgiatan
FORMULIR RKT vs RKA

INPUT

OUTPUT

OUTCOM
E

®onn 2006
PRO- IK OUTPUT IK OUTCOME ANGGARA
GRAM SASARN N
UTAMA URAIAN TRGT URAIN TRGT

1 2 3 4 5 6 7

IKU IKU

®onn 2005
RENSTRA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
IKU

RENCANA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target KINERJA
TAHUNAN
(1) (2) (3)
IKU

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target PENETAPAN


KINERJA
(1) (2) (3)

IKU
PENGUKURAN
KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

IKU
? ?
Laporan Kinerja (Lakip) Tahun 2017
Dinas/Badan ……..

Target
Tujuan /Ssaran Indikator Kinerja Realisasi
Kinerja Tahun 2017 Persentase
Capaiian

Analisis Capaian Kinerja, ……

Anda mungkin juga menyukai