Anda di halaman 1dari 14

Tinea yang disebabkan oleh Microsporum Gypseum

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RS Husada
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 21 Oktober – 23 november 2019
• Latar Belakang: mikosis superfisialis  jamur yang menyerang keratin
(dermatofit); Mexico: Trichophyton rubrum, Microsporum gypseum (jarang)
• Tujuan: frekuensi, prevalensi infeksi Microsporum gypseum di pusat dermatologi
Mexico

ABSTRAK
• Metode: deskriptif, retrospektif, observasional, transversal 14 tahun (2002-
2016); data: jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal, waktu onset, gejala klinis
• Hasil: 3.921 studi mikologi  64: M. gypseum (1,7% dari total); 21,88 %
mahasiswa, 20,32% orang dewasa, daerah tubuh yang terlibat: kepala / leher
(34,3%), badan (21,8%), lengan bawah (15,6%), paha (10,9%)
• Keterbatasan Penelitian: masa studi dan kultur (-)
PENDAHULUAN
• Tinea (ringworm / dermatofitosis): mikosis superfisial  jamur menyerang keratin (dermatofit)
• Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton, Chrysosporium
• Kulit, kuku, rambut; kadang menyerang jaringan yang lebih dalam
• Klasifikasi:
– Superfisial
– dalam
• Tingkat keparahan, perjalanan infeksi: agen penyebab, respon imun penderita
• Seluruh dunia, >> negara tropis
• Mekanisme transmisi: dermatofit geofilik (M. gypseum) , zoofilik, antropofilik
BAHAN &
• Deskriptif, retrospektif, observasional, transversal
• 14 tahun (2002-2016), di pusat dermatologi, Yucatan, Mexico

METODE • Data penelitian: jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal, waktu dan
lama dan gejala klinis
HASIL
HASIL
DISKUSI

• Tinea  dermatofit antropofilik / zoofilik, seperti T.rubrum dan M.canis


• Jamur geofilik (M. gypseum) dapat sebagai etiologi tinea walaupun jarang
• Geofilik biasa menyerang: kucing, anjing, tikus, kuda, kadang manusia
• Menyebabkan: tinea korporis, tinea kapitis, tinea facialis
• Dibuktikan oleh beberapa penelitian:


DISKUSI
M. gypseum didapatkan pada:
• Iran: 12,4% dari sampel tanah dari 16 kota di Provinsi Isfahan
• Italia: 1,1% dari 15684 sampel anjing, kucing
• Yunani: 1,55% dari 2674 sampel (2004-2010)
• Brazil: 122 kasus (1,35%) dari 36446 kasus dermatofitosis (selama 16 th)
• Jepang: 3 kasus dari 36056 sampel
• Spanyol: 1 kasus tinea pedis (selama 2 tahun)
• Mexico: 1% kasus dari 2227 sampel anak yang dicurigai lesi tinea
• Nepal: 8,33% dari 110 kasus
• Penelitian ini: 64 kasus dalam 14 th (1,7% dari 3921 penelitian)


DISKUSI

• Penelitian ini: >> perempuan (76,5% : 23,4%)  mirip data Brazil (4,64:1)
• Nepal, Iran, Jepang  kebalikan penelitian ini (1:1,39)
 Secara global, tanpa proporsi nyata antara jenis kelamin dengan pasien terinfeksi M. Gypseum

• Kelompok usia: 11-19 tahun, 35-59 tahun


• Usia rata-rata: 7 tahun (laki2); 32,5 tahun (perempuan)
• Penelitian di Nepal: berlawanan dengan hasil penelitian ini (usia 21-30 tahun, rendah pd usia 11-20
tahun)
• Siswa (39,1%) > ibu RT (23,4%)

DISKUSI
• Topografi paling sering: kepala  22 pasien (34,3%), kulit kepala (7%), tungkai atas
(23,5%), badan (21,8%)  mirip data Brazil: wajah (19,3%), kulit kepala (11,7%),
lengan (10%)
• Studi epidemiologi, Martinez dkk penyebab paling sering tinea fasialis  M.gypseum


DISKUSI
M. gypseum didapatkan pada:
Penelitian lain:
• Laut timur Brazil: 2 sampel dari tinea tidak berambut, 1 sampel dari kuku jempol kaki
dari total 113 kultur (+) tahun 2013-2014
• Zida dkk: 2 sampel tinea tungkai atas dan bawah
• Perez: 1 kasus pasien usia sarjana yang mengalami tinea pedis

Microsiporum gypseum  dermatofita geofilik  seluruh dunia  namun jarang terisolasi

Lavelle mengidentifikasi jamur ini di Mexico dalam 41 kasus dari 11148 isolasi dermatofita selama 45 th 
• Geofilik  di tanah  menginfeksi anak2 yang bermain di tanah, kontak
langsung dengan hewan peliharaan, org2 yg melakukan tugas domestik,
kebiasaan sehari2, gaya hidup
• Selain itu, inflamasi tinea kapitis (kerion celsi) lebih umum disebabkan o/
M.gypseum dan M.canis  kedua jamur ini memiliki enzim yng sma
• Kondisi tempat penelitian: iklim, suhu, kelembaban di Yucatan  panas, lembab,
suhu min 16◦C, max 36◦C, rata2 26 ◦C  sesuai untuk perkembangan jamur ini
KESIMPULAN
• Penelitian ini: kompilasi kasus tinea karena agen penyebab karena pengobatan yang sulit bila
kena kulit kepala karena akan memicu respons imun inflamasi berat
• Diagnosis mikologi sangat penting tidak hanya untuk menentukan regimen terapi pasien
• Membantu untuk memperkirakan situasi sosial-ekonomi dan keadaan pasien yang mengalami
penyakit ini karena pada penelitian ini, di kota Merida  sebagian besar tinggal di rumah
dengan taman  sering berkebun  ada celah biologis dari agen penyebab

Anda mungkin juga menyukai