Anda di halaman 1dari 18

Herry Munandar, S.

Sos
• Logistik adalah mekanisme PENDUKUNG
dalam rangka penyediaan barang dan jasa;
• Logistik BUKAN merupakan program;
• Logistik terlibat sejak dari AWAL untuk
semua kegiatan;
Merupakan upaya untuk menyediakan sarana
yang diperlukan untuk memperoleh Barang dan
Jasa :
•dari/ke TEMPAT yang tepat;
•pada WAKTU yang tepat;
•dalam JUMLAH yang tepat;
•dengan KUALITAS yang baik;
•dengan HARGA yang pantas;
• Standarisasi - pengaturan/mekanisme kerja
yang seragam;
• Sistim yang fleksibel untuk mengkontrol
mata rantai pasokan barang untuk memenuhi
kebutuhan operasional di lapangan;
• SDM yang kapabel (Profesional) – logistik
merupakan pekerjaan yang sangat kompleks
sehingga memerlukan ahli di bidang
tersebut;
• Assessment dan Perencanaan
• Penyediaan Barang dan Jasa
• Pengelolaan Pergudangan
• Pengelolaan Transportasi
• Pelaporan.
Persiapan Logistik

SDM Profesional Standar / Sistem Stocks Pemetaan


Jaringan Logistik

Pelaksanaan Operasi

Perencanaan
Pengaturan Lapangan Mobilisasi
Operasi

Tanggap darurat Logistik


Assessment

Rencana Aksi Logistics

Melakukan reassessement
Sesuai kebutuhan
•Fase Bantuan

Operasi
•Fase rehabilitasi
Kesiapsiagaan Logistics

Meningkatkan kapasitas NS
Menambah Pengalaman Laporan
Menyediakan bantuan yang tepat waktu
dan efektif kepada korban bencana dan
konflik
LINI BASIS PERAN, TUGAS DAN FUNGSI
Lini - 1 PMI - Berfungsi sebagai ujung tombak operasi PB;
Cabang - Mengupayakan stok darurat dalam jumlah terbatas
yang berasal dari sumber-sumber lokal;
- Local Logistics mapping;
- Pemetaan wilayah rawan bencana;
Lini - 2 PMI -Provicial Logistics Mapping dan membina jejaring
Daerah (Network) tingkat Propinsi;
-Mengkoordinasikan dukungan logistik tingkat propinsi
(apabila skala bencana melampaui kapasitas PMI
Cabang);
Lini - 3 PMI - National Logistics Mapping dan membina jejaring tingkat
Pusat Nasional dan Internasional;
- Mempersiapkan sumber daya manusia yang kapabel;
- Menetapkan standardisasi sistem, prosedur mobilisasi dan
menyediakan bantuan teknis;
- Mengupayakan stok darurat tingkat Nasional;
PC

Wilayah
Bencana PMI PUSAT
PMI
PC DAERAH
GUDANG
SENTRAL

PC
KESIAPSIAGAAN
INDIVIDU

BENCANA

KOORDINASI PB

Monitoring &
Evaluasi ASSESSMENT

Relief
Distribusi RENCANA
OPERASI
Relief Distribusi ( Operasi Distribusi ) adalah
sebuah sistem yang dimulai dari penetapan jumlah
penerima bantuan yang disepakati dalam
pembuatan Rencana Operasi hingga penyaluran
bantuan sampai ke tangan penerima bantuan.
Dalam Relief Distribusi ada beberapa konsep yang
harus dipahami, yaitu identifikasi bantuan,
prosedur penyaluran bantuan, dan konsep dasar
dalam konteks distribusi
Bantuan dapat diidentifikasikan berdasarkan jenis dan
prinsip. Jenis bantuan terdiri dari bantuan pangan dan non
pangan, bantuan air bersih dan sanitasi, bantuan
penampungan, serta bantuan kesehatan

•Bantuan pangan dan non pangan :


Bantuan pangan dapat berupa makanan jadi, siap makan, maupun
bantuan pangan berupa bahan mentah ( beras, mi instan, daging
kaleng, dll ). Sedangkan untuk bantuan non pangan lebih diartikan pada
bantuan berupa alat kebersihan diri ( Hygiene Kit ) maupun
perlengkapan keluarga, termasuk didalamnya alat-alat dapur dan
pakaian.
• Bantuan air bersih dan sanitasi :
Bantuan air bersih dan sanitasi dapat berupa penyuplaian air bersih
ke lokasi darurat ataupun pembangunan sarana pembuangan,
drainase, dan MCK sementara.

• Bantuan air bersih dan sanitasi :


Bantuan air bersih dan sanitasi dapat berupa penyuplaian air bersih
ke lokasi darurat ataupun pembangunan sarana pembuangan,
drainase, dan MCK sementara.

• Bantuan kesehatan :
Bantuan kesehatan yang diberikan biasanya dalam bentuk Posko
Kesehatan, pengobatan dan obat-obatan gratis, ataupun
penyediaan tenaga kesehatan
• Prinsip bantuan PMI adalah :
• Diberikan secara langsung kepada korban bencana
yang berhak menerimanya
• Diberikan secara langsung oleh Petugas PMI dan tidak
diserahkan melalui pihak ketiga
• Harus dilengkapi dengan tanda penganal PMI ( logo ),
baik pada kemasan barang maupun pada lokasi
distribusi
• Komposisi usia dan komposisi jenis kelamin
• Ketersediaan sumber daya manusia dan sarana transportasi
• Kondisi keamanan
• Jenis bencana
• Jumlah penerima bantuan
• Jenis bantuan yang diberikan
• Jangka waktu operasi
• Lokasi distribusi ( cukup menampung total penerima bantuan )
• Menjamin keamanan barang ( misal : alam = hujan, panas
matahari )
• Menjamin keamanan petugas
• Mudah diakses
• Tepat waktu :
Dalam melakukan distribusi bantuan, ketepatan waktu adalah hal
yang terpenting. Bantuan yang berguna apabila diberikan pada
waktu yang salah, maka akan kehilangan kegunaannya. Selain itu
juga, bantuan yang tepat waktu akan membantu mengurangi
tingkat penderitaan manusia

• Tepat tempat :
Tepat tempat di sini dapat berarti pemilihan tempat distribusi yang
tepat, dan dapat juga berarti pemilihan barang distribusi yang tepat
dengan tempatnya. Kedua terminologi ini dapat berlaku, tergantung
pada situasi dan kondisi penyertanya.

• Tepat sasaran :
Sasaran yang tepat dalam penyaluran bantuanadalah berpegang
pada prinsip golongan yang paling rentan ( most vulnerable people )
• Tepat jumlah :
Jumlah yang tepat akan memperlancar aktifitas dan akan
menghindarkan dari masalah yang lebih besar lagi ( contoh :
ketidakadilan ). Jumlah yang tepat tidak selalu harus memberikan
jumlah yang banyak ataupun berlebih pada masyarakat di lokasi
darurat. Namun sesuai dengan kebutuhan, berdasarkan pada
sasaran yang dituju.

• Tepat kualitas :
Tepat kualitas adalah memberikan barang bantuan dengan kualitas
yang layak. Bukan merupakan barang bantuan dengan kualitas
tertinggi, namun juga bukan barang yang tidak berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai