TUGAS 2 Dwiputra Rizkyandhani - 08111640000095 Data Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE – Stres akibat teknologi di kalangan anak muda memburuk
Lebih dari setengah anak muda berusia 18-31 tahun mengalami 'stres teknologi' atau istilahnya 'tech-stress' akibat selalu terhubung pada perkerjaan atau kantor mereka. Misalnya, smartphone memudahkan atasan mengirimkan email, meski kita tidak ada di kantor. Dengan adanya jejaring sosial berarti Anda terus memantau perkembangan di sektor Anda bekerja, siang atau malam hari. Perusahaan nirlaba, Reventure melakukan survei online kepada 1.001 orang yang mengalami stres di tempat kerja. Sebanyak 46 persen dari responden mengatakan mereka merasa teknologi memiliki arti bahwa mereka "selalu" siap dan tidak bisa dimatikan. Di kalangan anak muda, hasilnya lebih buruk lagi. 54 persen orang-orang muda mengatakan mereka mengalami "stress teknologi", baik kadang-kadang maupun seringkali. "Di saat teknologi tak lagi diragukan untuk meningkatkan produktivitas dan kemudahan untuk berkomunikasi, tapi memiliki dampak menganggu pada pola kerja dan kemampuan pekerja untuk berhenti dari pekerjaan mereka," ujar Lindsay McMillan, peneliti dari Revenue. Lindsay mengatakan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan adalah "vital", dan penting juga bahwa teknologi yang ada "tidak berdampak negatif pada hubungan yang sehat dan gaya hidup di luar pekerjaan". Preposisi Data To Know
Bagaimana jika Teknologi HIPOTESA : Menghadirkan Musik dalam
berpengaruh buruk pada Aspek Arsitektur sebagai Healing Respon yang diberikan adalah menciptakan kondisi atau suasana dimana masyarakat kota yang Psikologi ? Environment. serba digital tidak merasa stress atau juga dapat Pada konteks Workspace-Surabaya-2030, Teknologi terus Lingkungan dapat dinikmati oleh manusia melalui lima panca indera. Dari mereduksi tingkat ke-stres-an pada seseorang. Tujuan berkembang mengikuti keinginan manusia, yang pada lima panca indera tersebut kemudian diproses diotak yang selanjutnya dari objek rancangan ini adalah menghadirkan sebuah akhirnya menggantikan sebagian pekerjaan manusia, akan mempengaruhi psikologis, emosi serta fisik seseorang. latar (Musik) yang bersifat dinamis pada pembatasan sehingga akan mengurangi pergerakan dalam ruang visual dengan memperhatikan efek kognitif untuk kerja manusia. Dengan pola kerja yang digital sangat mengurangi rasa tekanan dalam lingkungan kerja yang memudahkan kita bekerja, namun perbedaan ruang serba digital. kerja (virtual) akan mempengaruhi aspek kenyamanan psikologis dan pola kerja.