Anda di halaman 1dari 35

Bed Site Teaching

“Dermatitis Atopik”
Preseptor:
dr. Yulisna, Sp.KK

Oleh:
Yuwandita Tamara Putri Rizky Arif Prasetyo
Elvira Rosalia Kambu Rian Parsaoran Andreas S.
Komang Yuditya Yuda
STATUS
PASIEN
Identitas Pasien

– Nama : Tn. I
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Umur : 28 tahun
– Status : Menikah
– Pekerjaan : Pegawai swasta
– Alamat : Bandarlampung
Anamnesis

Keluhan Utama:
Bercak kemerahan Keluhan Tambahan:
disertai rasa gatal sejak Kulit terasa panas
2 minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli RSUDAM dengan keluhan munculnya bercak kemerahan pada
tangan dan leher sejak 2 minggu yang lalu. Bercak merah timbul pada tangan kanan -
kiri dan leher, berukuran kecil seperti biji jagung, tidak melebar dan tidak menyebar ke
bagian tubuh lain. Bercak merah juga disertai rasa panas. Gatal dan rasa panas timbul
dipengaruhi paparan sinar matahari dan debu. Pasien juga mengatakan keluhan dapat
terjadi saat menggunakan deterjen. Pasien sempat menggunakan minyak walet namun
keluhan dirasa semakin memburuk. Pasien sempat berobat ke dokter dan diberikan obat
CTM, keluhan sempat menghilang tapi kemudian keluhan gatal muncul kembali. Bercak
tersebut dirasakan muncul saat pasien terpapar debu, sinar matahari, maupun beberapa
jenis deterjen. Pasien mengaku memiliki riwayat alergi makanan (udang). Pasien
mengaku tidak berketombe dan rambut tidak mudah rontok.
• Keluhaan yang saat SMP (± 13 thn)  kemah
Riwayat penyakit • Riwayat alergi (-)
dahulu : • Riwayat hipertensi (-), DM (-)
• Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit • Riwayat dan keluhan serupa di keluarga (+)


keluarga : • Riwayat alergi debu, sinar matahari, deterjen

Riwayat Pribadi • Hygiene pribadi pasien cukup baik


Sosial
Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran : Compos mentis


TD : 110/80 mmHg
Tanda Nadi : 88x/menit
Vital Suhu : 36,8 ˚C
Pernapasan : 20x/menit

• Pada pemeriksaan mata, THT, toraks,


Status abdomen dalam batas normal. Pada
Generalis tangan dan leher tampak bercak
kemerahan.
Pemeriksaan Fisik STATUS
DERMATOLOGI

– Regio : Dorsum Manus Dextra et


sinistra
– Efloresensi :
- Plakeritematosa, sirkumskrip,
ukuran numular-plakat, diskrit-
konfluens, ditutupi skuama putih
selapis kering, tersebar simetris,
disertai dengan erosi dan
ekskoriasi.
Pemeriksaan Fisik STATUS
DERMATOLOGI

– Regio : coli anterior


– Efloresensi :
papul eritem multipel, batas
tegas, ukuran miliar, diskret-
konfluens
Pemeriksaan Fisik STATUS
DERMATOLOGI

– Regio : auricular dextra et


sinistra
– Efloresensi :
pustul dengan dasar eritem,
bentuk teratur, sirkumskrip,
multipel, ukuran miliar-
lentikular, konfluens
Pemeriksaan Fisik STATUS
DERMATOLOGI

– Regio : preauricular dextra et


sinistra
– Efloresensi :
makula eritem, batas tidak
tegas, bentuk tidak teratur,
ukuran plakat, soliter
Pemeriksaan Penunjang

Peningkatan IgE Eosinofil juga dapat


Hanya dilakukan
dalam serum dapat meningkat,
bila ada keraguan
terjadi pada 15% sehingga tidak
klinis
orang sehat patognomonis

Uji kulit dilakukan Bila diperlukan:


bila ada dugaan Prick Test, Patch
alergi, bukan untuk Test, Eliminasi
diagnostik Makanan
Diagnosis
Banding

Dermatitis Diagnosis
Atopik Kerja

Dermatitis Dermatitis
Kontak Iritan Atopik

Dermatitis
Kontak Alergi
Tatalaksana

Non- Farma
farmak kologi
ologis s
Edukasi Lanolin 10%

Gunakan Betametason
pelembab 17 Valerat
setiap hari salep 2x/hari

Gunakan Klorfeniramin
sabun maleat
hipoalergenik 1x4mg

Prednisone
2x5mg
Prognosis

Quo Ad Vitam: Dubia Ad Bonam

Quo Ad Functionam: Dubia Ad Bonam

Quo Ad Sanationam: Dubia ad malam


DERMATITIS

TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis)


sebagai respon terhadap faktor eksogen dan atau endogen
yang menyebabkan lesi berupa efloresensi polimorfik
(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan
keluhan gatal.
JENIS - JENIS DERMATTIS

Kontak

Atopik

Dermatitis Statis

Numular

Neurodermatitis
DERMATITIS ATOPIK

Definisi
Dermatitis atopik adalah peradangan kulit berupa
dermatitis yang kronis residif, disertai rasa gatal dan
mengenai bagian tubuh tertentu terutama wajah pada bayi
dan fleksura ekstremitas pada fase anak.
Betuk Klinis

Infantil 2 bln-2tnh

– Predileksi utama di Muka


diikuti kedua pipi dan tersebar
simetris
– Eritema, papul, vesikel pecah,
eksudatif krusta
– Bisa meluas ke dahi, kulit
kepala, telinga, leher,
pergelangan tangan, tungkai
terutama dibagian fleksor dan
dengan bertambahnya usia
dan keaktifan anak dapat
meluas ke bagian ekstensor
seperti siku dan lutut
Anak 2 tahin-10 tahun

– Predileksi utama fosa


kubiti dan poplitea,
pergelangan tangan,
leher, dan tersebar
simetris
– Lesi cenderung menjadi
kronis, disertai
hyperkeratosis,
hiperpigmentasi, erosi,
ekskoriasi, krusta, dan
skuama
Remaja >13 tahun

– Predileksi mirip dengan fase


anak dapat meluas ke telapak
tangan, jari-jari, pergelangan
tangan, bibir, leher bagian
anterior, scalp, dan puting
susu, dan tersebar simetris.
– Lesi kronis, berupa plak
hiperpigmentasi,
hyperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasi dan skamasi.
– Rasa gatal lebih hebat saat
beristirahat, udara panas dan
berkeringat.
Kriteria Diagnosis Hanifin-Rajka
≥3 Mayor + ≥ Minor
Alur Tatalaksana Dermatitis
Atopik

Nonfarmakologi Farmakologi
– Edukasi kepada pasien dan – Topikal
keluaga mengenai kronisitas
penyakit – Sistemik
– Mencegah kekambuhan
– Menjaga kebersihan
– Menggunakan sabun lunak
– menggunakan pakaian tipis,
mudah menyerap keringat
– Hindari faktor pencetus
Farmakologi topikal Sistemik
– Bila lesi kering berikan – Antihistamin
kortikosteroid potensi rendah
 Clorpheniramine maleat (CTM)
atau sedang 1-2 kali perhari
dosis dewasa 3x1 tab
setelah mandi
 Loratadine dosis dewasa 1 x 1
– Bila lesi basah kompres hangat tab /hari
asam salisilat 1% 2-3 kali sehari
selama 1-2 jam - Kortikosteroid
– Pelembab
– Obat penghambat kalsineurin : – Antibiotik bila ada infeksi
primekrolimus atau takrolimus sekunder
Prognosis
Quo et vitam : dubia ad bonam
Quo et fungsionam : dubia ad bonam
Quo et sanationam : dubia ad malam
Diagnosis Banding

Diagnosis banding Definisi Epidemiologi Etiologi


Dermatitis kontak iritan Dermatitis Kontak Iritan (DKI) Dapat dialami oleh semua orang dari Bahan iritan (kimia, fisik)
merupakan peradangan kulit berbagai golongan umur, ras, dan jenis Agen pengoksidasi, zat pembersih
yang terlokalisasi hanya pada kelamin Enzim tanaman, hewan, (sekret)
area yang terkena bahan iritan. 80 % Pekerjaan kontak dengan kulit Bedak pengering, debu,
Pajanan berlebihan dengan
terhadap air

Dermatitis kontak alergik Peradangan kulit yang Jumlah pasien DKA < DKI. Diperkirakan Bahan kimia sederhana dengan
disebabkan bahan kimia jumlah DKA makin bertambah seiring berat molekul rendah (<1000
sederhana dengan berat molekul dgn bertambahnya jumlah produk yg dalton), disebut sbg hapten &
rendah (<1000 mengandung bahan kimia yg dipakai dapat menembus stratum korneum
dalton) masyarakat shg mencapai sel epidermis bagian
dalam yg hidup
Dermatitis atopik Peradangan kulit berupa DA kerap terjadi pada bayi dan anak, Faktor internal: predisposisi genetik
dermatitis yang kronis residif sekitar 50% menghilang pada saat (hipersensitivitas thd berbagai
disertai rasa gatal dan mengenai remaja, kadang dapat menetap, atau alergen dan antigen mikroba)
bagian tubuh tertentu terutama di bahkan baru mulai muncul saat dewasa Faktor psikologis: penyebab dan
wajah pada bayi (fase infantil) dampak DA
dan bagian Faktor higiene
fleksural ekstremitas (pada fase
anak)
Diagnosis Banding Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

(Dermatitis kontak iritan) - Terdapat kontak dengan bahan iritan (zat - Tampak eritema, edema, bula, Patch Test (uji tempel)
kimia, serangga) mungkin juga terdapat nekrosis
- Keluhan dirasakan pedih keesokan harinya - Lesi berbatas tegas, asimetris
(mis: setelah kontak dengan sbahan iritan) - Lesi berbentuk garis llinear dan
atau lesi muncul tiba-tiba di pagi hari - berwarna merah
- Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar Lesi pada tempat yang tidak
- Terdapat kulit kemerahan, lentingan, atau tertutup pakaian
biduran - Reaksi awal: rasa gatal, terbakar,
- Menyebar atau diperparah akibat eritema  diikuti dgn edema,
garukan papul, vesikel, serta
- Lokasi: bisa dimana saja terutama daerah perembesan/sekret  krusta,
yg tidak tertutup kain pengeringan, likenifikasi,
pigmentasi

Dermatitis kontak alergik - Kontak dengan bahan spt: detergen, - Lokasi dan pola kelainan kulit Patch Test (uji tempel)
getah tumbuhan, semen, pestisida, karet, mengikuti penyebabnya
deodoran, formaldehid, bahan kosmetik, - DKA akut : gatal, bercak
spons, obat topikal, nikel, zat tekstil, eritematosa berbatas tegas
pewarna, nilon, dan sebagainya (hubungan kemudian diikuti edema,
dgn kontaktan dgn kelainan kulit yg papulovesikel, vesikel atau bula ,
dialami) erosi dan eksudasi
- Akut: keluhan gatal, terdapat kulit - DKA kronis: kulit kering,
kemerahan, bintil, lentingan, atau lepuh berskuama, papul, likenifikasi,
- Kronis: kulit kering, bersisik, bergaris-garis dan mungkin jg fisur, berbbatas
tidak tegas
Diagnosis banding Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
penunjang
Dermatitis atopik - Gatal, penyebaran simetris di - Akut: idapatkan eritema, - Peningkatan kadar
tempat predileksi (sesuai usia), edema, vesikel, bula, erosi, IgE serum
terdapat riwayat atopi pada eksudasi, krusta - Uji kulit dilakukan
pasien atau keluarga - Kronis: lesi kering, skuama, bila ada dugaan
- Terdapat kulit kemerahan, bintil, hiperpigmentasi, papul, dan pasien alergik thd
atau kulit kering bersisik dan atau likenifikasi meski mungkin jg debu/makanan
Kriteria Hanifin-Rajka terjadi berulang msh terdapat erosi atau tertentu
- Riwayat perubahan kulit/kering di ekskoriasi krn garukan
siku, lutut, seputar leher, telapak - White dermographism
kaki
- Riwayat asma
- Riwayat eksim
- Sering bersin-bersin atau mata
berair karena udara dingin
Diagnosis Tanda dan Gejala
Banding
Dermatitis Tidak ada gejala prodormal, lesi
kontak iritan muncul tiba-tiba pada pagi hari
atau setelah berkebun dan terasa
gatal serta perih, awalnya kulit
terasa hangat, gatal, lalu muncul
eritematosa dan sediki edema.
Rasa gatal, terbakar, dan edem
makin dominan pada wajah, lesi
berbentuk garis linier & bewarna
merah dengan batas tidak tegas
serta terdapat jaringan nekrosis
ditengahnya, lesi berupa patch
eritema linier yang berlanjut
menjadi bula, pustul yang
membaik dalam waktu seminggu,
biasanya pada bagian tubuh
yang tidak tertutupi, misalnya
tangan, leher, wajah, kaki, atau
preorbital
Diagnosis banding Tanda dan gejala
Dermatitis atopik Manifestasi dan tempat predileksi DA pada masing-
masing fase dpt berbeda. Dibanding dermatitis
lainnya DA scr subyektif lbh gatal  gatal dan
garukan terus menerus memicu kerusakan barier
kulit  memudahkan masuknya alergen dan iritan  DA
sering kronik-residif
DA fase infantil:
Sering pd bayi usia 2 bulan-2 tahun, predileksi sering di
wajah dgn gambaran eksudatif, erosi dan
ekskoriasi
DA fase anak:
Usia 2-10 tahun, predileksi sering di fosa kubiti
dan poplitea, fleksor pergelangan tangan, kelopak mata
dan leher, dan tersebar simetris, kulit
cenderung lbh kering, lesi dermatitis cederung mjd kronis
disertai hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi,
krusta, dan skuama
DA fase remaja dan dewasa:
Usia >13tahun, tmpt predileksi mirip fase anak,
manifestasi bersifat kronis berupa plak hiperpigmentasi,
hiperkeratosis, likenifikasi, ekskoriasi, dan skuama, rasa
gatal lbh hebat saat istirahat, udara panas, dan
berkeringat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai