Traksi
Yaitu menarik anak yang tidak dapat lahir spontan, yg disebabkan
oleh karena satu dan lain haI.
Koreksi
Yaitu merubah letak kepala bila ubun-ubun kecil (UUK) terletak di
kiri atau di kanan depan; atau pada keadaan tertentu dimana UUK
melintang kiri dan kanan; atau UUK ki atau ka terletak di belakang;
sehingga menjadi UUK depan ( dibawah simfisis pubis ).
Kompresi
Untuk menambah moulage kepala.
JENIS TINDAKAN FORSEP
Forsep Rendah
Pada forsep rendah, kepala sudah turun sampai di H. IV artinya
ukuran kepala yang terbesar sudah melewati pintu atas panggul dan
telah sampai kedasar panggul, dan telah terlihat dari luar.
Forsep Tengah
Pada forsep tengah, kepala sudah turun sampai H. III (+), artinya
ukuran kepala terbesar telah melewati pintu atas panggul, tapi blm smp
ke dasar panggul. Syarat - syarat untuk forsep rendah belum dipenuhi.
Forsep Tinggi
Pada forsep tinggi, kepala sudah sampai H. I - II (belum memasuki pintu
atas panggul), artinya ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas
panggul, dg perkataan lain kepala masih dapat goyang. Forsep tinggi ini
sekarang tidak dilakukan lagi karena banyak sekali komplikasi untuk ibu
maupun untuk janin. Sbg gantinya sekarang dilakukan seksio sesarea.
JENIS FORSEP
7. Lebih cocok untuk forsep rendah (oleh 7. Lebih cocok untuk forsep tinggi.
karena adanya lengkung panggul).
INDIKASI
Indikasi ini bisa datang dari pihak ibu maupun janin atau kedua- duanya
• Janin sudah lama mati sehingga kepala tidak bulat dan keras lagi.
Menyebab kepala sulit dipegang dengan forsep
• Anensefalus
• Adanya disproporsi sefalo-pelvik
• Kepala masih tinggi ( ukuran terbesar kepala belum melewati pintu
atas panggul ).
• Pembukaan belum lengkap
• Pasien bekas operasi vesiko-vaginal fistel
• Jika lingkaran kontraksi patologik Bandl sdh hampir setinggi pusat
atau lebih.
KOMPLIKASI
Pada Janin
Hematom pada kepala
Perdarahan dalam tengkorak ( intracranialhemorrhage )
Erb' s paralyse
Fraktur kranium
Protusio bulbi
Perdarahan di dalam corpus vitrium mata
Luka-luka lecet pada kepala
Facialis parese.
Pada lbu
Ruptura uteri
Kolpoporheksis
Robekan pada portio uteri, vagina, peritoneum
Simfisiolisis
Syok
Perdarahan postpartum
Pecahnya varises vagina.
PROSEDUR MELAKUKAN / MENOLONG PARTUS LUAR BIASA
Pada tiap - tiap pasien yang akan ditolong, terlebih dahulu harus
dilakukan anamnesis dan pemeriksaan umum.
• anamnesis - palpasi – tensi / nadi / suhu badan.
• inspeksi - auskultasi - KU/KG. anemia
• perkusi - status presens - dan lain-lain.
Anamnesis
Tanyakanlah nama, umur, alamat, GP Ab, dan lain-lain.
• Bagaimana sejarah persalinan yang lalu
• Kapan keluar tanda-tanda (show), mulai sakit; apakah ada
didorong-dorong / diperiksa dalam, dan lain-lain sebelum sampai di
rumah sakit
• Kapan menarche, haid terakhir, di mana melakukan prenatal care?
• Sudah berapa jam mengejan, dan lain-lain.
Inspeksi
• Perhatikan keadaan perut pasien (tinggi fundus uteri dan lain- lain)
• Apakah terlihat ada lingkaran kontraksi patologik Bandl ?
• Apakah ada tanda-tanda Osborn? Apakah kandung kemih penuh ?
Perkusi
Tentukan batas atas fundus uteri.
Palpasi
• Berapa tinggi fundus uteri ?
• Apakah ada lingkaran patologik Bandl ?
• Apakah ada nyeri tekan ?
• Tentukan bagian-bagian janin, bila letak kepala, apakah sudah
masuk pintu atas panggul ?
• Apakah kandung kemih penuh ?
• Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Auskultasi
Apakah masih terdengar denyut jantung janin ? Kalau ada terdengar,
berapa frekuensinya ? Apakah teratur atau tidak ?
Periksa Dalam
• Harus dilakukan dalam keadaan steril.
• Apa yang menjadi bagian terbawah janin ?
• Kalau letak kepala, tentukan berapa jauh turunnya, posisinya, letak
ubun-ubun kecil, apakah sudah ada kaput atau tidak
• Apakah di samping kepala terdapat bagian-bagian janin yang lain?
(tangan, tali pusat, kaki)
• Berapa pembukaan ?
• Bagaimana keadaan serviks uteri ? (masih tebal, sudah menipis dan
lembek, atau tidak teraba lagi)
• Apakah ada keluar darah atau mekonium dari vagina sewaktu
periksa dalam ?
• Kalau kepala blm jauh turunnya, umpamanya baru smp di H.II - H.III.
lakukan penilaian tentang keadaan panggul antara lain :
o ukuran dalam panggul
o keadaan spina ischiadika kiri dan kanan
o keadaan sakrum
o keadaan os koksigis
o keadaan panggul sakrum.
• Apakah ada tumor - tumor / varises di dalam vagina ?
• Sesudah semua ini dilakukan. kita harus menentukan sikap tindakan
selanjutnya. Kalau umpamanya sbg hasil penilaian kita tadi ada indikasi
unt menyelesaikan partus & syarat-2 unt ekstraksi forsep sdh dipenuhi,
maka ekstraksi forsep dpt dilakukan. Sebelum melakukan tindakan
ekstraksi forsep harus terlebih dahulu dibuat persiapan-2 antara lain :
(1) Persiapan penolong ( dokter / bidan )
Dokter/bidan/asisten harus dalam keadaan suci hama. Cuci tangan
secara Fuhrbringer, pakai masker, sarung tangan, baju operasi, dll.
(2) Persiapan pasien
Pasien ditidurkan pada dwarsbed dg rambut disekitar vulva yg telah
tercukur. Kemudian daerah operasi disuci-hamakan; kandung
kemih dan rektum dikosongkan. Sekitar daerah operasi ditutup dg
kain-kain steril.
(3) Persiapan alat-alat dan obat-obatan
Sediakan alat-alat yang diperlukan. yaitu : forsep, gunting Siebold,
pinset-2 anatomis / chirurgis, klem-klem Kocher, jarum hechting.
Catgut / zijde, alat-2 resusitasi, dan lain-lain. Obat-2 yg disediakan
antara lain alat-2 narkosa (narcose cap), kloretil (eter). atau obat-2
yg diperlukan untuk anestesi pudendal atau untuk anestesi lumbal;
uterotonika, alat untuk resusitasi. dan lain-lain.
TEKNIK EKSTRASI FORSEP ( DENGAN FORSEP NAEGELE )
Forsep Percobaan