Anda di halaman 1dari 63

t

TEORI KEBAKARAN

PRODI D-IV ANALIS KESEHATAN


UHAMKA JAKARTA

HERLINA
TEORI API

Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang


terbentuk dari 3 (tiga) unsur yaitu:
Panas
Udara
bahan bakar yang menimbulkan atau menghasilkan
panas dan cahaya.
Piramida Api
Fire Triangle (Tetrahedron)
API !
• Proses terjadinya api diperlukan tiga
unsur yaitu : Bahan bakar, Oksigen dan
Sumber Panas yang menimbulkan
reaksi oksidasi yg dikenal sebagai
proses Pembakaran.Ini lebih dikenal
sebagai API AWAL.
Teori Dasar Api

Fisika dan Kimia Api


a. Api Menyala/ Berkobar ( Flaming Fire )
. Bentuk Visual Api
Nyala api:
Gas hasil akhir reaksi pembakaran
yang memancarkan energi panas dan

cWahaarynaa. dari nyala api tergantung


dari bahan- bahan yang terbakar.
b. Api Membara ( Glowing Fire )
Warna bara api pada
permukaan benda berhubungan
dengan temperaturnya.
Jadi Untuk Menimbulkan Api Awal
Diperlukan 3 Unsur :

• Benda/Bahan Bakar ( Fuel ) : harus


menjadi uap dulu.
• Sumber Panas ( Heat/ Energi ) : Cukup
untuk menentukan titik nyala.
• Oksigen ( O2) : sebagai oksidator
Segitiga Api
Fire Triangle Of Combustion
Panas Oksigen

- Tingkatan energi - Gas yang mendukung


suatu bahan untuk prores pembakaran.
terbakar pada suhu
bakarnya. Panas - Udara mengandung
21% oksigen

Wujud Bahan

Padat Cair Gas


• Pada saat oksidasi dipercepat ketahap
pembakaran, proses lain yg membantu
pembakaran terjadi. Materi yg terbakar
mengalami PYROLYSIS ( Peristiwa
dekomposisi kimiawi karena pengaruh
panas ) sehingga materi tsb akan
menimbulkan uap dan gas yg pd suhu
tertentu akan membentuk campuran
dgn udara dan mudah menyala
(Flammable)
• Untuk mempertahankan agar api tetap
berlangsung, ada unsur lainnya yang
cukup penting yg merupakan unsur
keempat dari pembakaran yaitu
RANTAI REAKSI KIMIA ( CHEMICAL
CHAIN REACTION)
• Dengan tambahan unsur keempat segi
tiga api dikembangkan lebih sempurna
yg digambarkan sebagai PYRAMID yg
disebut THE FIRE TETRAHEDRON OF
FOMBUSTION.
Panas Reaksi Rantai Tetrahedron Api

3 (tiga) komponen pembentuk api disertai adanya reaksi rantai


digambarkan dalam piramida api (tetrahedron api) sebagai berikut

Reaksi rantai menunjukkan


suatu proses pembakaran
yang berkesinambungan
sehingga menyebabkan
proses pembakaran
bertambah besar

Panas Oksigen
Panas Asap Rantai
Reaksi
Kimia
Nyala
Bahan
Bakar
TETRAHEDRON OFFIRE

UDARA OKSIGEN > 16 %

MATERIAL YG PANAS YANG


BISA TERBAKAR MELEBIHI TITIK
NYALA
2.3. Gas Beracun Hasil Pembakaran

a.Carbon Monoksida
(CO)
b. Carbon Dioksina (CO2)
c. Hidrogen Cianida (HCn)
d. Phosgene (COCl2)
De.aHlaimdrokgoennseCnltorraisdia t(eHrtCenl)tu senyawa kimia hasil
pembakaran dapat mengancam keselamatan jiwa
manusia.
2. 3. Tahap Pengembangan Api Dalam Ruangan

Perkembangan api yang terjadi dalam


ruangan / bangunan dapat dikenali melalui lima
tahap yaitu:
A. Penyalaan
Api muncul dalam ruangan.
Api masih relatif kecil. Pengembangan
Penuh
B. Pegembangan Awal
Api terus berkembang.
Bahan bakar masih banyak. Penyalaan
Serentak Surut
C. Penyalaan Serentak SUHU
Pengembangan
Tahap Flashover. Awal
Seluruh materi terbakar.
Kebakaran sulit dikendalikan.
D. Pengembangan Penuh
Ruangan beserta isinya Waktu
terbakar secara sempurna.
E. Surut
Seluruh materi terbakar habis,
api mulai padam.
SUMBER PANAS:
• API TERBUKA ( OPEN FLAME )
• SINAR MATAHARI ( SUN LIGHT )
• ENERGI MEKHANIK
• KOMPRESI ( COMPRESSION)
• LISTRIK ( ELECTRIC)
• PROSES KIMIA
PERPINDAHAN PANAS
( HEAT TRANSFER )
• RADIASI ( RADIATION)
Memancar melalui udara kesemua arah
• KONDUKSI ( CONDUCTION)
Menjalar melalui benda ( logam ) ke semua
arah.
• KONVEKSI (CONVECTION)
Mengalir melalui / pada udara atau cairan.
• DIRECT BURNING( DIRECT FLAME
CONTECT)
Langsung terkena lidah api atau terkena
lompatan api, bara atau nyala.
• OKSIGEN :adalah suatu unsur / zat yg
sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia, binatang dan tumbuh-
tumbuhan.
Demikian pula api, tanpa kehadiran
oksigen api tidak akan terjadi.
Oksigen terdapat dimana-mana al :

• Di udara : O2 = 20 % + N2= 79% + 1%


zat lain
• Terdapat pd ikatan unsur lain =
( H2SO4) asam sulpat,( SiO2) pasir,
( H2O) air, dll.
• Dibuat di laboratorium.
Klasifikasi Jenis Kebakaran
Standart NFPA sesuai Permen NakerTran No.PER 04/MEN/1980

Kebakaran Kelas Kebakaran Kelas

Kebakaran benda padat Kebakaran bahan


kecuali logam cairan /gas yang mudah
terbakar
Kayu, kertas, kain, plastik & Minyak bumi, bensin,
termasuk tumbuhan kering gas, lemak dan
sejenisnya.

Kebakaran Kelas Kebakaran Kelas

Kebakaran listrik Kebakaran dari bahan


(hubung singkat, mengandung logam
kebocoran listrik)
Peralatan Listrik termasuk Zeng, Magnesium,
peralatan elektronik Titanium Aluminium,
Sodium & lain-lain.
Jenis Benda / Bahan Bakar
• Benda Padat : Kayu, tekstil , Kertas,
Karet Dll.
• Benda Cair : Bensin, Solar, Minyak
tanah Dll.
• Gas : LNG, Elpiji, dll
Sifat Benda Mudah Terbakar Dipengaruhi
Oleh :

• TITIK NYALA ( Flash Point )


• SUHU PENYALAAN SENDIRI ( Auto
Ignition Temperature )
• DAERAH BISA TERBAKAR ( Flammable
Range )
FAKTOR PENYEBAB
KEBAKARAN
1.FAKTOR MANUSIA
• Medekatkan benda mudah terbakar ke
sumber panas
• Memadamkan api dgn media / sarana
yg tidak tepat.
• Kelalaian.
• Disengaja.
2.PENYALAAN SENDIRI
• Pada timbunan sampah.
• Pada penyimpanan bahan2 mudah
terbakar

3.PERISTIWA ALAM
• Gempa Bumi
• Gunung Meletus
• Kilatan Petir
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• Tindakan Preventive :
– Penyuluhan
– Pengawasan B3
– Pengadaan sarana pemadaman.
– Penegakan peraturan.
– Latihan berkala.
• Tindakan Represive
– Tindakan Pemadaman.
– Tindakan Penyelamatan
• Tindakan Rehabilitative.
– Pendataan.
– Evaluasi.
TEKNIK / METODE
PEMADAMAN
1.SMOTHERING ( ISOLASI )
: Memutuskan hubungan udara luar dgn benda
yg terbakar.

• Metode pemadaman menggunakan


karung basah.
• Memadamkan kebakaran dengan
lumpur, pasir atau tanah.
• Menggunakan alat pemadam api busa
2.COOLING ( Pendinginan )
: Mengurangi/ menurunkan panas hingga benda yg
terbakar mencapai suhu dibawah titik nyala.

• Disiram / disemprot dgn air.


• Menggunakan pepohonan yg
mengandung air.
• Dengan alat pemadam api CO2
3.STARVATIN
: Mengurangi/mengambil jumlah bahan2
yg terbakar atau menutup aliran bahan
bakar.

• Memisahkan benda yang terbakar.


• Menjauhkan benda yg belum
terbakar.
• Menutup kran pada
instalasi minyak/gas yang
terbakar.
4.INHIBITION OF THE CHEMICHAL REACTION

( Mencegah reaksi rantai kimia )

• Dengan menggunakan APAR, dimana


pd saat pemadaman berlangsung
partikel media pemadaman dapat
menyerap/mengikat radikal Hydroksil
dari api secara kimia/ Mekanis.
Contoh :
- Dry Chemical
- Beberapa jenis Halon.
5.EMULSIFICATION
(Penggumpalan )
• Memadamkan api dari
kebakaran plastic dengan
menggunakan air.

6. PELARUTAN
• Memadamkan api dari
kebakaran Alkohol dengan
menggunakan air.
Metoda Umum Pemadaman Kebakaran

b. Pemindahan Bahan
Mengurangi / menghilangkan
kontak langsung antara benda
yang dapat terbakar dengan
sumber panas.

a. Pendinginan c. Pembatasan
Oksigen
Menyerap kalor/ panas
sehingga peningkatan Menghalangi kontak
panas menjadi terganggu Metoda langsung antara benda
akibatnya temperatur Pemadaman terbakar dengan oksigen
penyulutan tidak tercapai.
Alat & bahan:
Bahan pendingin d. Pemutusan Reaksi selimut atau kain
umum & praktis adalah Memutus rantai reaksi pembakaran basah, pasir dan
air hingga reaksi yang diperlukan busa
untuk pembakaran lanjut terputus.

Alat & bahan:


DalambentukGas,misalnya
Co2
Peralatan
Pemadam
Kebakaran
Alat Pemadam Api Sederhana/Tradisional

Adalah peralatan pemadam api yang menggunakan media/bahan


dari alam & penggunaan maupun pemindahannya secara
sederhana.
Alat Pemadam Api Sederhana

Air Pasir Karung

Alat bantu: Alat bantu: Alat bantu:


- Ember,Kaleng - Ember,Sekop, Cangkul - Karung goni
Metode Pemadaman: Metode Pemadaman: Metode Pemadaman:
Pendinginan Pembatasan Oksigen Pembatasan Oksigen
Tiga Unsur Api

1. Oksigen
Sumber oksigen adalah dari udara
Dibutuhkan paling sedikit sekitar 15% volume oksigen
dalam udara agar terjadi pembakaran.
Udara normal di dalam atmosfir kita mengandung
21% volume oksigen.
2. Panas
Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu
penyalaan sehingga dapat mendukung terjadinya
kebakaran.
Sumber panas antara lain: panas matahari,
permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan,
reaksi kimia eksotermis, energi listrik, percikan api
listrik, api las / potong, gas yang dikompresi
3. Bahan bakar
• Bahan bakar adalah semua benda yang dapat
mendukung terjadinya pembakaran.
• Ada tiga wujud bahan bakar, yaitu padat, cair
dan gas.
• Untuk benda padat dan cair dibutuhkan panas
pendahuluan untuk mengubah seluruh atau
sebagian darinya, ke bentuk gas agar dapat
mendukung terjadinya pembakaran.
• Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa
berupa abu atau arang setelah selesai terbakar.
Benda • Contohnya: kayu, batu bara, plastik, gula, lemak, kertas, kulit
padat dan lain-lainnya.

Benda • Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah,


pernis, turpentine, lacquer, alkohol, olive oil, dan lainnya.
Cair

• Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen,


Benda Gas
propan, karbon monoksida, butan, dan lain-lainnya.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
1. Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa
padat yang mudah terbakar
Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll.
2. Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan
gas yang mudah menyala
Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.
3. Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik
(hubungan arus pendek)
Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll.
4. Klas D : Kebakaran yang berasal dari bahan logam
Contoh : magnesium, potassium, lithium, calcium, dll.

40
ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR )

Alat Pemadam Api adalah alat untuk memadamkan kebakaran :

• Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


Tabung dan isinya tidak lebih dari 16 Kg.

• Alat Pemaadam Api Berat (APAB)


Tabung dan isinya lebih dari 16 Kg (menggunakan roda)

Fungsi / kegunaan :

Untuk mencegah dan memadamkan kebakaran yang masih kecil.

41
JENIS-JENIS MEDIA PEMADAMAN

1. Media pemadaman jenis padat :


a. Pasir, tanah dan lumpur
b. Karung goni atau kain basah, handuk basah, dll
c. Selimut api (FIRE BLANKET)
d. Tepung kimia kering (Dry Chemical Powder)
 Tepung kimia reguler
 Tepung kimia multipurpose
 Tepung kering, tepung khusus untuk kebakaran
logam

42
JENIS ALAT PEMADAM API
BUSA (FOAM)
CO2 (CARBONDIOKSIDA)
POWDER
HALLON

JENIS BAHAN UTAMA APAR


1. Busa
2. Tepung kimia kering (Dry Chemical)
3. Gas CO2 (Carbon Dioxide)
4. Cairan mudah menguap (Hallon)
5. Air
43
ALAT PEMADAM API BUSA ( Foam )
Busa adalah alat pemadam yang efektif untuk
memadamkan kebakaran Kelas A & B.
Bahan yang digunakan adalah campuran Natrium
Bicarbonate dengan Aluminium Sulfat, keduanya
dilarutkan kedalam air hasilnya suatu busa yang
volumenya mencapai 10 x volume campuran.

44
ALAT PEMADAM API BUSA ( FOAM )

Pemadam api menggunakan busa merupakan sistem isolasi,


yaitu mencegah agar oksigen tidak mendapat kesempatan
untuk beraksi, karena busa menyelimuti (menutup)
permukaan benda yang terbakar.
Cara penggunaannya :
 Dengan membalikkan
tabung, maka otomatis kedua
larutan akan bercampur dan
keluar melalui Nozzle.
 Arahkan Nozzle ke benda yang
terbakar.
 Jangan melawan arah angin.

45
Keuntungannya :
 Alat Pemadam Api jenis busa mempunyai tekanan rendah,
sehingga lebih efektif untuk memadamkan kebakaran benda cair.
 Cara penggunaannya lebih praktis.

Kerugiannya :
 Alat Pemadam Api jenis busa tidak bisa untuk memadamkan
kebakaran listrik, karena berupa cairan.
 Kotor dan meninggalkan noda pada benda yang terkena cairan
busa jika tidak segera dibersihkan.

Catatan :
 Apabila benda padat yang terbakar, arah semportan bisa langsung
ke benda yang terbakar.
 Apabila benda cair yg terbakar, arah semprotan pada dinding
sebelah dalam tempat beda cair terbakar.
 Nozzle harus bebas dari hambatan/sumbatan (biasanya debu dan
serangga).

46
SIFAT – SIFAT ALAT PEMADAM API BUSA

1. Penyelimutan (smothering)
2. Mencegah penguapan bahan bakar
3. Pendinginan (cooling)
4. Melokalisir benda yang terbakar
5. Tidak boleh untuk memadamkan kebakaran
listrik

47
ALAT PEMADAM API CO2
Alat pemadam api dengan bahan CO2 atau Carbon Dioxide
digunakan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi
pada peralatan – peralatan mesin atau listrik.
Tabung – tabung yang digunakan berisi gas CO2 yang
berbentuk cair, bila dipancarkan CO2 tersebut mengembang
menjadi gas.
Cairan CO2 didalam tabung temperaturnya rendah sekali
dan berbahaya apabila mengenai tubuh manusia.

48
Contoh Alat Pemadam Api Ringan JenisCO2

49
Cara penggunaannya :
 Angkat Tabung dari tempatnya
 Pastikan bahwa tabung tersebut siap pakai
 Letakan tabung disamping tubuh dengan posisi kuda-
kuda
 Lepas pen pengaman.
 Pegang corong pada gagang yg mempunyai penyekat
agar tangan tidak luka karena suhu dingin.
 Arahkan corong ke atas
 Tekan tangkai penekannya
 Setelah yakin bahwa alat tersebut siap pakai.
 Bawalah alat tersebut ketempat terjadinya kebakaran.
 Arahkan corong/Nozzle ke nyala api dan tekan tangkai
penekannya.
 Gerakkan corong kekanan dan kekiri secara menyapu
sampai kebakaran padam.
 Jangan melawan arah angin.
50
Keuntungannya :
 Merupakan gas yang tidak dapat mengalirkan arus listrik dan tidak
menyebabkan karat
 Dapat disimpan didalam tabung-tabung yang terbuat dari baja, sehingga
mudah disiapkan diruangan sempit.
 Carbondioksida yang disimpan didalam tabung dapat digunakan
berulang kali, (tidak sekali pakai)
 Dapat digunakan untuk memadamkan api secara otomatis (pada instalasi
tetap).
Kerugiannya :
 Pada konsentrasi tertentu gas CO2 dapat membahayakan manusia oleh
karena itu, pemadam api didalam ruangan petugas harus memakai
masker dan alat bantu pernafasan;
 Kurang efektif digunakan diruangan terbuka;
 Pada waktu menggunakan CO2 diruangan tertutup harus diyakinkan
dulu bahwa tidak ada orang atau korban yang masih berada didalam
ruangan.
Berdasarkan kemasan CO2 terdiridari :
Jenis membran
Jenis pengatup
Alat Pemadam Api jenis CO2 bisa untuk memadamkan kebakaran kelas
A, B dan C.
51
ALAT PEMADAM API POWDER

Serbuk Kimia kering (Dry Chemical Powder) adalah bahan pemadam


serbaguna yang dapat memadamkan api atau kebakaran kelas A, B dan C

52
Cara penggunaannya :
 Angkat Tabung dari tempatnya
 Pastikan bahwa tabung tersebut siap pakai
 Letakan tabung disamping tubuh dengan posisi kuda-
kuda
 Lepas pen pengaman.
 Pegang corong/Nozzle arahkan corong ke atas
 Tekan tangkai penekannya
 Setelah yakin bahwa alat tersebut siap pakai.
 Bawalah alat tersebut ketempat terjadinya kebakaran.
 Arahkan corong/Nozzle ke nyala api dan tekan tangkai
penekannya.
 Gerakkan corong kekanan dan kekiri secara menyapu
sampai kebakaran padam.
 Jangan melawan arah angin.

53
Keuntungannya :
 Serbuk kimia kering tidak berbahaya bagi manusia;
 Sebagai pemisah oksigen dan api;
 Bukan pengahantar listrik;
 Efektif dipergunakan diruang terbuka (jika angin
tidak kencang);
 Dapat menyerap panas sekaligus dapat mendinginkan.

Kerugiannya :
 Jka dipakai berbentuk debu, akan mengganggu
pernafasan dan penglihatan;
 Sekali pakai habis;
 Maninggalkan kotor berupa serbuk.

54
ALAT PEMADAM API hallon

Pemadam Hallon adalah bahan yang terdiri dari beberapa unsur kimia yang
dibedakan macam-macamnya dengan menggunakan kode angka misalnya :

Hallon 104 - Carbon Tetra Chlor


Hallon 1001 – Metyl Bromide
Hallon 1211 – Bromo Chloro di Fluoro Methane
Hallon 1301 – Bromo Teifuoro Methane

Alat Pemadam jenis Hallon dapat digunakan untuk


memadamkan kebakaran Kelas A, B dan C.

Alat Pemadam ini bila dikeluarkan isinya berbentuk gas, tapi


tidak bercampur dengan oksigen dan akan keatas, sehingga
bida merusak lapisan ozon.

18
PENEMPATAN APAR
BERAT LUAS JARAK
JENIS BANGUNAN
MINIMUM JANGKAUAN MAKSIMUM
INDUSTRI 2 Kg 150 M2 15 METER
UMUM 2 Kg 100 M2 20 METER
PERUMAHAN 2 Kg 250 M2 25 METER
CAMPURAN 2 Kg 100 M2 20 METER
PARKIR 2 Kg 135 M2 25 METER
BANG. TINGGI LEBIH DARI
2 Kg 20 M2 20 METER
14 METER

TANDA TEMPAT PENEMPATANAPAR


a. Pada Dinding
• Segitiga sama sisi warna merah
• Ukuran sisi 35 Cm
ALAT PEMADAM API • Tinggi tanda pada 7,5 Cm warna
merah
• Ruang tulisan tinggi 3 Cm warna
merah

56
b. Pada tiang berbentuk kotak, tanda
pemasangan diberi tanda merah
20 Cm

120 Cm

c. Pada tiang berbentuk bulat, tanda


pemasangan diberi tanda merah 20 Cm

120 Cm

57
Persyaratan TehnisAPAR
Untuk semua jenis APAR yang biasanya dikemas dalam tabung harus
memenhui syarat :
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
2. Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan
singkat dan jelas tetang cara penggunaannya
3. Segel harus dalam keadaan baik
4. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge )
5. Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi
6. Bagi APAR yang jenis Busa tabung dalam tidak bocor sertalubang
pengeluaran (neszel) harus tidak tersumbat baik.
7. Bahan baku pemadam harus selalu dalam keadaan baik
8. Tutup lubang harus baik dan tertutup rapat
9.Isi tabung gas sesuai dg tekanan yang dipergunakan
10.Belum lewat batas masa berlakunya
11.Warna tabung harus mudah dilihat.
58
Pemasangan dan penempata harus memenuhi syarat :
1. Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat, diambil
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
2. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis dan
penggolongan kebakaran
3. Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding
dengan sengkang atau dalam lemari kaca
4. Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga bagian paling
atas pada ketinggian 1,3 meter dari permukaan lantai
5. Tidak boleh dipasang didalam ruangan yang mempunyai suhu
lebih dari 49o C
6. Penempatan APAR didasarkan pada kemampuan jangkauan
sera jenis bangunannya.
59
KELAS SISTEM
No AIR FOAM CO2 POWDER
KEBAKARAN PEMADAM
Pendinginan
1. KelasA Penguraian Baik Boleh Boleh Boleh
Isolasi
2. Kelas B Isolasi Bahaya Baik Boleh Baik

3. Kelas C Isolasi Bahaya Bahaya Baik Boleh


Isolasi
4. Kelas D Bahaya Bahaya Boleh Baik
Pendinginan

60
• DAERAH BISA TERBAKAR ( Flammble Range )
Suatu batas konsentrasi campuran antara Uap
Bahan Bakar dengan udara yg dpt terbakar/ menyala
bila di kenai/ diberi sumber panas.

• DAERAH KEBAKARAN
Suatu daerah yg diancam bahaya kebakaran yg
mempunyai jarak 50 m dari titik api kebakaran
terakhir.

• DAERAH BAHAYA KEBAKARAN


Suatu daerah yang diancam bahaya kebakaran yg
mempunyai jarak 25 m dari titik api kebakaran
terakhir.
• TITIK NYALA ( Flash Poin )
Suhu Terendah dimana suatu Zat/ bahan bakar cukup mengeluarkan
uap dan menyala ( Terbakar Sekejap) bila dikenai sumber panas yg
cukup.

• TITIK BAKAR ( Fire Poin )


Suhu terendah dimana suatu zat/ bahan bakar cukup mengeluarkan
uap dan terbakar ( menyala terus ) bila diberi sumber panas.

• SUHU BAKAR ( Ignition Temperatur )


Temperatur terendah dari suatu bahan dimana proses pembakaran
tetap berlangsung walaupun sumber api telah disingkirkan.

• SUHU PENYALAAN SENDIRI ( Auto Ignition Temperatur )


Suhu/ Temperatur dimana suatu zat dapat menyala dg sendirinya
tanpa adanya sumber panas dari luar.

• PENGEMBANGAN API (Flash Over )


Suatu tahap pengembangan api pd ruangan tertutup dimana pd saat
itu kecepatan penjalaran api meningkat sedemikian rupa hingga
seluruh ruangan menyala hebat

Anda mungkin juga menyukai