Kriteria Diagnosis:
a. Klinis:
- Pembawa sifat talasemia seringkali tidak menunjukkan gejala
- Pucat
b. Laboratorium:
- FKTP :
Pengambilan darah (2 tabung EDTA, masing-masing 2 mL)
pemeriksaan hematologi: Hb, MCV, MCH
sediaan apus darah tepi yang difiksasi dengan methanol
- FKRTL:
Sampel kiriman dari FKTP berupa 1 tabung EDTA 2 mL, sediaan apus darah tepi
yang difiksasi dengan methanol, dan hasil pemeriksaan hematologi
pewarnaan wright dan pembacaan morfologi eritrosit
analisis hemoglobin dengan metode high-performance liquid chromatography
(HPLC) atau capillary electrophoresis
c. Konfirmasi diagnosis:
- FKTP:
Tidak curiga talasemia : Hb (≥11 g/dL), MCV (≥80 fL), dan MCH (≥27 pg)
Curiga talasemia: MCV <80 fL dan atau MCH <80 fL, dengan atau tanpa anemia
(Hb <11 g/dL).
- FKRTL:
Tidak curiga talasemia
Talasemia beta heterozigot (pembawa sifat talasemia beta)
Talasemia beta homozigot
Talasemia beta/HbE
Curiga talasemia alfa
Hb E heterozigot (pembawa sifat HbE)
Homozigot HbE
Anemia sebab lain
Lainnya
Gambaran Laboratorium dan Klinis Beberapa Kelainan Haemoglobin Bawaan yang Sering
Dijumpai
Talasemia beta Hb < 7,0 g/dL, HbA2 bervariasi, HbF Gejala berat sejak usia
homozigot MCV 50-60 fL 70-90 % muda, membutuhkan
(Talasemia mayor) MCH 14-20 pg transfusi (transfusion
Kelainan morfologi berat, dependent)
eritrosit mikrositik
hipokrom,
anisopoikilositosis,
eritrosit berinti
c. Konfirmasi diagnosis:
- Tidak curiga kanker kolorektal: tidak ada kelainan pada pemeriksaan colok dubur dan
tidak terjadi perubahan warna pada benzidine test
- Curiga kanker kolorektal: ditemukan benjolan atau darah pada tinja yang ditandai
dengan perubahan warna pada benzidine test
d. Data dan informasi yang dimasukkan dalam sistem surveilans:
- Biodata pasien: Nama, NIK, Alamat, Tanggal lahir, No.HP, faktor risiko
- Hasil pemeriksaan colok dubur
- Hasil pemeriksaan darah samar
- Interpretasi: curiga atau tidak curiga kanker kolorektal
- Rujukan: dirujuk atau tidak dirujuk
e. Aplikasi atau sistem surveilans untuk entri data: -
f. Referensi:
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/406/2018 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana Kanker Kolorektal
b. Laboratorium:-
c. Konfirmasi diagnosis:
- Negatif: tidak ada lesi epitel putih
- Positif: tampak lesi epitel putih
- Curiga kanker leher rahim: lesi menyerupai kembang kol dan berdarah
d. Data dan informasi yang dimasukkan dalam sistem surveilans:
- Biodata pasien: Nama, NIK, Alamat, Tanggal lahir, No.HP, faktor risiko
- Interpretasi IVA: negatif, positif, curiga kanker leher rahim
- Tindak lanjut: dilakukan krioterapi atau dirujuk
e. Aplikasi atau sistem surveilans untuk entri data: ASIK dan SI PTM
f. Referensi:
Permenkes no 34 tahun 2015 dan Permenkes no 29 tahun 2017