Anda di halaman 1dari 37

Sumber : BPS, Susenas Maret 2018

Sejak th 2010 peningkatan jumlah penduduk Lansia makin terlihat  transisi menuju struktur
penduduk tua (ageing population)
Lansia

Pra Lansia

Usia ≥ 60 Tahun

Usia 45-59 Tahun

5
Diabetes Mellitus
Hipertensi

Stroke Gangguan
Mental Emosional
DEMENSIA
 Dampak dari peningkatkan kasus
penyakit tidak menular menyebabkan
terjadinya peningkatan kasus DEMENSIA.
 Jumlah orang yang mengalami Demensia
(di dunia) tahun 2015 sebesar 46.8 juta
orang dan akan terus meningkat menjadi
131.5 juta orang pada tahun 2050)
 Prevalens Demensia di Indonesia adalah
1,2 juta tahun 2015 dan akan meningkat
menjadi 4 juta tahun 2050
Sumber : Alzheimer Disease International (ADI)

Perlu dilakukan PENCEGAHAN dengan upaya PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF


melalui kegiatan PEMBERDAYAAN LANSIA
MENUA YANG SUKSES

Minimalnya Risiko
dan kecacatan

Berpartisipasi
dalam
kehidupan
sosial
1. Menerima sebagai proses alamiah

2. Meningkatkan kesabaran, berfikir positif dan optimis,


meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan
kegiatan/pekerjaan sesuai dengan kemampuan

3.Tetap setia dengan pasangan yang sah, dan meningkatkan


hubungan harmonis dalam keluarga, pertemanan dan
partisiapsi dengan lingkungan masyarakat

4. Mempersiapkan tempat tinggal yang aman


dan nyaman

5. Mempersiapkan dana untuk biaya hidup dan


jaminan kesehatan

6. Meningkatkan kesehatan dengan menerapkan


PHBS dan makan dengan gizi seimbang
PENGERTIAN
Dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif dan rujukan kepada Lanjut
Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik,sopan, memberikan kemudahan dan dukungan bagi Lanjut Usia

PRINSIP 1 Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas

Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang
2 aman dan mudah diakses

3 Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara


berkesinambungan (continum of care)

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak


4 mungkin sasaran lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas  Posyandu
Lansia

5 Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

6 Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi


kemasyarakatan dan dunia usaha dengan asas kemitraan
KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF
TERKAIT KESEHATAN LANSIA

Kegiatan dalam Penyuluhan


kelompok lansia
(Posyandu Lansia, kesehatan
Karang Wredha, dll)

Skrining dan
Pemeriksaan Pemberian PMT
kesehatan (termasuk Penyuluhan dan
pelayanan kesehatan konseling gizi
jiwa dan intelegensia seimbang
pada lansia)
KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF
TERKAIT KESEHATAN LANSIA

Rekreasi dan travelling

Olah raga dan aktifitas fisik


(senam vitalisasi otak, dll)
KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF
TERKAIT KESEHATAN LANSIA

Aktifitas Religius dan Sosial

Pemberdayaan lansia potensial


POSYANDU LANSIA/POSBINDU
Posyandu Lansia/Posbindu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) sebagai wadah pelayanan kepada Lansia di
masyarakat
GERMAS
(GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT )

Suatu tindakan sistematis dan terencana


yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
Buku Kesehatan Lansia

Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun)
dan Lansia (60 tahun ke atas) yang berisi catatan kesehatan serta
berbagai informasi cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia,
sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.

MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA


•Sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan
MANFAAT BUKU KESEHATAN LANSIA Lansia
•Sebagai dokumen pencatatan pelayanan
• Sebagai Instrumen
KONTEN : Pemantauan Kesehatankesehatan
Lansia Pra Lansia dan Lansia
• Sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan Pra Lansia
•Sebagai Media dan Lansia
Komunikasi, Informasi dan
Edukasi
• Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
PEMBERDAYAAN LANSIA

Pemberdayaan Lansia dalam meningkatkan


kesehatan keluarga dan masyarakat:
proses pemberian informasi, kemampuan dan
motivasi bagi Lansia agar Lansia berperilaku
sehat, berperan dalam mengembangkan
perilaku sehat dan mampu memberi solusi
apabila ada permasalahan kesehatan dalam
keluarga dan masyarakat.

Tujuan :
Mengoptimalkan peran lansia dalam
mengatasi permasalahan kesehatan
keluarga dan masyarakat, serta menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan lingkungan yang kondusif.
21
HARMONISASI HUBUNGAN LINTAS GENERASI

Anggota
keluarga Interaksi harmonis
Interaksi harmonis
dengan anak cucu
dengan anak cucu

Anggota Anggota
Keluarga Keluarga

LANSIA SEHAT,
KELUARGA MANDIRI, AKTIF
SEHAT DAN PRODUKTIF
Anggota Anggota
Keluarga Keluarga

Interaksi harmonis
dengan anak cucu
POTENSI LANJUT USIA
P RO P O R S I L A N S I A M E N U RU T
J E N I S K E G I ATA N TA H U N 2 0 1 8

Jenis Kegiatan Lansia

16,6

Potensi Lansia di dalam Keluarga


49,79
33,3 Peran Lansia dalam
Lansia sebagai orang
mengambil keputusan
tua yang dihormati
Bekerja Mengurus Rumah Tangga Lainnya terhadap ibu hamil dan
PUS dan WUS
Sumber: BPS, Sakernas 2017 bersalin besar

Berdasarkan status tinggal bersama :


- 27,03% lansia tinggal bersama keluarga Pengasuhan anak diserahkan kepada nenek/kakek,
- 43,18% tinggal bersama tiga generasi karena orang tua bekerja atau bercerai
CONTINUUM OF CARE
BERDASARKAN SIKLUS HIDUP
PELAKSANAAN
PROGRAM
• HOLISTIK
• INTEGRASI
• BERKELANJUTAN
PRA
LANSIA &
DEWASA LANSIA
• Pelayanan • Pengkajian
REMAJA Paripurna
kesehatan
masa Pasien
ANAK • UKS
sebelum Geriatri
USIA • Kesehatan hamil bagi (P3G)
BALITA SEKOLAH reproduksi catin dan • Posyandu
• SDIDTK • Imunisasi anak • Konseling PUS Lansia
BAYI sekolah gizi
• MTBS • KB bagi PUS • Pemberdaya
• ASI eksklusif • Imunisasi HIV/AIDS
BUMIL • Imunisasi • Penjaringan dan NAPZA • PKRT an Lansia
dasar • Gizi anak usia dalam
• P4K sekolah • Tablet Fe • Deteksi PM Peningkatan
lengkap • Kolaborasi
• Buku KIA dan PTM Kesehatan
• Pemberian PAUD, BKB, • PMT • Konseling
• ANC dan Posyandu keluarga
makan Kespro • Kesehatan
terpadu • Integrasi UKS
• Penimbangan • Deteksi dan OR dan • Home Care
• Kelas Ibu dan SBH Krida • PKPR dan
• Vit A Simulasi kerja dan
Hamil penyakit Posyandu
• APN • MTBS, kognitif Perawatan
SDIDTK remaja
• RTK • Penggunaan • Skrining Jangka
• Kemitraan • Penggunaan kelambu pada penyakit di Panjang
Bidan kelambu pada balita sekolah bagi lansia
Dukun bayi (PJP)
• Pemeriksaan
• KB PP • Pemeriksaan
kontak TB • Buku
• PONED/ kontak TB
pada bayi pada balita Kesehatan
PONEK Lansia
KESEHATAN
IBU HAMIL DAN
NIFAS
7. Mendukung
perencanaan
persalinan dan
menasihati untuk
melahirkan di fasilitas
kesehatan

1. Memberi nasihat gizi, 2. Mengingatkan 3. Menganjurkan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil
aktivitas fisik dan hal yang harus untuk periksa ke
dihindari ibu hamil. nakes 9. Memberi
nasihat dan 11. Menyarankan
mendukung IMD keluarga untuk
menjadi peserta
BPJS

6. Menasehati bumil
utk stimulasi u
optimalisasi
4. Mengingatkan ibu hamil perkembangan otak
untuk membawa dan janin
memanfaatkan buku KIA 8. Mendorong untuk segera ke
fasilitas kesehatan bila ada tanda
bahaya kehamilan, persalinan
5. Mengingatkan ibu hamil dan nifas 10. Menyarankan ibu hamil untuk
untuk minum TTD merencanakan penggunaan kontrasepsi
KESEHATAN
BALITA

3. Mengingatkan dan
memastikan
2. Menganjurkan bayi/Balita mendapat 4. Mengingatkan dan
1. Memberi nasihat pemberian MP ASI imunisasi dasar memastikan bayi/Balita
tentang pemberian ASI setelah usia 6 bulan lengkap dan lanjutan mendapat Vit A 5. Mengingatkan ibu utk
membawa dan
memanfaatkan buku KIA

7. Memantau dan melakukan 8. Menganjurkan orangtua untuk mengikuti kelas


stimulasi tumbang Bayi/Balita ibu Balita
serta menyarankan konsultasi 9. Mengingatkan orang tua untuk mengantar
bila tumbuh kembang berbeda Balita ke PAUD Holistik Integratif.
dgn anak lain seusianya
6. Mengingatkan orang tua untuk
membawa bayi/Balita ke Posyandu
atau ke fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas untuk mendapatkan 11. Menjaga agar bayi/
pemantauan pertumbuhan dan 10. Mengenali tanda-tanda bahaya dan Balita terlindungi dari
perkembangan membantu mencari pertolongan bila bayi/ Balita kekerasan dan
KESEHATAN ANAK
USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
2. Memberi nasihat atau
memfasilitasi agar anak
usia sekolah dan remaja
mendapatkan gizi
seimbang
3. Mengingatkan
remaja putri untuk
mengkonsumsi TTD

6. Memberi edukasi tentang 4. Menganjurkan anak usia


1. Mengajarkan PHBS kesehatan reproduksi pada anak sekolah dan remaja untuk
usia sekolah dan remaja melakukan aktivitas fisik
dan olahraga.

5. Mengingatkan anak usia


sekolah untuk mendapatkan 7. Memantau perilaku
imunisasi anak sekolah berisiko pada anak usia
sekolah dan remaja serta 8. Menasihati anak usia
(BIAS)
memberi nasehat bila sekolah dan remaja untuk 9. Melindungi anak usia sekolah dan
ditemukan mencegah terjadinya remaja dari tindak kekerasan
kecelakaan
KESEHATAN DEWASA
DAN PRA LANSIA

5. Menganjurkan merencanakan kehamilan utk


2. Menganjurkan dan memberi menghindari ‘4 Terlalu’ dan kehamilan tidak diinginkan
teladan untuk aktivitas fisik dan 6. Memberikan contoh kehidupan rumah tangga yang
olah raga sesuai kemampuan sehat dan bebas dari kekerasan rumah tangga dan
mencari bantuan bila ada kekerasan dalam rumah
tangga.

3. Menganjurkan dan
memberi teladan utk
tidak merokok dan
tidak menggunakan
NAPZA 7. Menjaga komunikasi yang baik antar
anggota keluarga, menyarankan rekreasi untuk
mengurangi stres

8. Menganjurkan untuk
tetap mempertahankan
1. Menganjurkan mengkonsumsi kapasitas inteligensia
makanan dengan gizi seimbang 4. Menganjurkan perlunya pada dewasa dan pra
pemeriksaan kesehatan Lansia sehingga tetap
berkala. produktif.
KESEHATAN
LANSIA

5. Melakukan kegiatan yang


3. Melakukan dan 4. Mengikuti kegiatan di bermanfaat bagi dirinya, orang
1. Melakukan dan 2.Mempertahankan posyandu lain dan lingkungannya
memberikan memberikan
dan meningkatkan lansia/posbindu 6. Beribadah dengan baik.
keteladanan dalam keteladanan dalam
kapasitas
mengkonsumsi aktivitas fisik dan olah
inteligensia sehingga
makanan dengan gizi raga
tetap aktif dan
seimbang. produktif

7. Melakukan perilaku hidup sehat (CERDIK) 9. Selalu 10. Mengikuti


8. Mengenali masalah kesehatan dan mencari solusi bersilaturahmi program JKN
MENINGKATKAN STATUS
KESEHATAN MASYARAKAT

Lansia sesuai kemampuannya


dapat berperan dalam
kegiatan masyarakat
BEST
PRACTISE DUTA LANSIA DI PKC KEBON JERUK
CARE MANAGER

DOKTER
Pengelola Program
Kesehatan Lansia
PERAWAT

FISIOTERAPIS TENAGA
LANSIA GIZI

CASE FINDER

KADER,TENAGA BIDAN
SOSIAL, CAREGIVER
37

Anda mungkin juga menyukai