No.Dokumen : 440/128/PKMBS/SOP/I/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 04-01-2020
Halaman : 1/5
dr. Anggun Lastrini
Puskesmas
NIP.198403102010012023
Bukitsangkal
1. Pengertian Pengelolaan rantai dingin vaksin adalah tatalaksana penataan peralatan dan
penyimpanan vaksin untuk menghindari kerusakan vaksin akibat pengelolaan
yang tidak benar
2. Tujuan - Memelihara peralatan rantai dingin dan menjaga suhu penyimpanan
vaksin secara benar
- Mencegah terjadi kerusakan vaksin
3. Kebijakan Peraturan Menteri kesehatan No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan
imunisasi.
4. Referensi Modul Pelatihan Imunisasi bagi petugas Puskesmas Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia ,2019
5. Prosedur 1. Lemari
2. Vaksin carrier
3. Kotak dingin cair (cool pack)
4. Thermometer
5. Vaksin dan pelarut
6. Langkah – 1. Dianjurkan untuk menggunakan lemari es buka atas karna suhu lebih stabil
langkah dan pada saat listrik padam suhu dapat bertahan lama (6-10 jam tanpa
membuka pintu lemari es)
2. Memantau suhu dengan melihat thermometer atau alat pemantau suhu
digital di setiap hari pada pagi dan sore dengan menjaga 2 sampai 8 derajat
celcius
3. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan Bunga es, apabila
bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defrosting ( pencarian bunga es )
4. Lakukan pencatatan langsung pada kartu pencatatan suhu setelah
pengecekan suhu dan defrosting
5. Jarak minimal antara lemari es dengan dinding belakang adalah 10-15 cm
atau sampai pintu lemari es dapat dibuka
6. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung
7. Setiap 1 unit lemari es / freezer menggunakan hanya 1 stok kontak listrik
8. Setiap lemari es harus menggunakan voltage stabilizer
9. Lemari es dipantau dengan 1 buah thermometer
10. Letakan cool pack dibagian bawah lemari es sebagai penahan dingin dan
menajaga kestabilan suhu
11. Peletakan dua vaksin mempunyai jarak antara minimal 1-2 cm atau satu jari
tangan
12. Vaksin HS / heat sensitive (BCG,CAMPAK,POLIO) diletakan dekat dengan
evaporator
13. Vaksin FS /freezer sensitive (HEPATITIS B, DPT-HB-HIB, DT, Td, TT)
diletakan jauh dengan evaporator.
14. Dalam penggunaan, letakan vaksin diatas spon / busa yang berada didalam
vaccine carrier
15. Didalam vaccine carrier tidak boleh ada air yang merendam vaksin untuk
mencegah kontamnasi vaksin dari bakteri lain
16. Kelayakan pemakaian vaksin diukur dengan melihat status VVM / Vaccine
vial
17. Pelarut vaksin BCG dan campak boleh disimpan diluar lemari es ditempat
yang sejuk (suhu kamar)
18. Letakan pelarut dalam lemari es minimal 12 jam sebelum melakukan
pelayanan
19. Lemari es tempat menyimpan vaksin tidak boleh menyimpan barang selain
vaksin (makanan, minuman, barang-barang laboratorium)
7. Bagan alir