KELOMPOK 7
IRVAN ARYA WIJAYA
ENJELINA SINAGA
WIDYA LESTARI
2
STRUKTUR PROTEIN
» Struktur Primer
rantai pendek dari asam amino dan
dianggap lurus
» Struktur Sekunder
rangkaian lurus (struktur primer) dari rantai
asam amino.Namun, setiap gugus mengadakan
ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino
membentuk struktur heliks, seperti pegas /per
5
6
» Struktur Tersier
terbentuk jika rangkaian heliks (struktur
sekunder) menggulung karena adanya tarik-
menarik antarbagian polipeptida sehingga
membentuk satu subunit protein
» Struktur Kuartener
terbentuk jika antarsubunit protein (dari struktur
tersier) berinteraksi
7
8
Protein globular,
Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam
cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam air,
berdifusi cepat dan bersifat dinamis, mudah
berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam serta mudah mengalami denaturasi.
Contohnya meliputi enzim, hormon dan protein
darah.
9
DENATURASI PROTEIN
Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik
dan kimianya dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, protein dapat
terurai atau mengalami perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan
struktur sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga
hilang.
1) Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah
dan sangat senitif terhadap perubahan PH dan suhu.
2) Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60oC ) atau paparan pada
asam atau basa kuat dalam periode waktu yang lama akan
menyebabkan denaturasi karena ikatan hidrogen ruptur
12
ATAU
16
17
18
Ikatan Peptida
Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui ikatan
peptida, yaitu ikatan C–N hasil reaksi kondensasi antara gugus karboksil
dengan gugus amino dari asam amino lain.
Peptida terbentuk karena adanya ikatan antara amida pada gugus amino
dengan gugus hidroksil pada molekul lainnya melalui Proses kondensasi.
Di lain pihak, pemecahan ikatan peptida dinamakan dengan hidrolisis.
19
20
IDENTIFIKASI PROTEIN
1. UJI BIURET
Biuret terdiri dari campuran larutan NaOH 0,1 M dan larutan CuSO4
1%. Larutan digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida
pasa suatu senyawa. Jika dalam senyawa yang diuji banyak
terdapat ikatan peptida,maka dengan uji biuret akan memberikan
warna ungu,misalnya protein. Jika senyawa yang diuji
mengandung ikatan peptida sedikit, maka dengan uji biuret akan
memberikan warna merah muda, misalnya urea.
32
2. Uji Xantoproteat
Larutan xantoproteat terdiri dari campuran larutan HNO3 pekat
atau campuran larutan asam cuka pekat dengan asam sulfat
pekat. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya inti benzena
dalam molekul protein. Protein yang mengandung inti benzena
jika dipanaskan dengan larutan HNO3 pekat akan memberikan
warna kuning atau jingga.
33
3. UjiTimbelSulfida
Larutan yang digunakan pada uji timbal sulfida terdiri dari
larutan NaOH 40% dan laruan Pb(NO3)2 atau Pb-asetat.
Larutan tersebut digunakan untuk mengetahui adanya
unsur belerang dalam suatu protein. Protein yang
mengandung belerang jika dipanaskan dengan larutan
NaOH 40% akan menghasilkan Na2S dan zat lain.
Kemudian, ditetesi dengan Pb(NO3)2 atau Pb-asetat yang
akan memberikan warna cokelat sampai hitam dari PbS
terbentuk.
34
D. FUNGSI PROTEIN
» Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan
tulang disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada
kuku, bulu rambut ada protein keratin.
» Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi. Suatu protein khusus yang
mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri
dan lain lain.
» Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk
reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai
reseptor atau penerima warna atau cahaya pada sel sel mata.
» Sebagai pengendalian pertumbuhan. Protein bekerja sebagai reseptor
yang dapat mempengaruhi fungsi bagian bagian DNA yang mengatur
sifat dan karakter.
PENCERNAAN DAN METABOLISME 36
PROTEIN
Saluran pencernaan Pencernaan dan absorpsi
3. Lambung Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim lambung.
Kwashiorkor
Sama- sama penyakit yang timbul karena
kekurangan protein, namun bedanya adalah
penyakit ini seringkali menjangkit anak- anak usia
1 hingga 3 tahun. Namun, di dalam penyekit ini,
si penderita ini terlihat normal dan tidak kurus.
Penyakit ini tetap tidak boleh dibiarkan begitu
saja karena kemungkinan terburuk akan
menjadikan anak memiliki cacat mental.
38
Marasmus
Marasmus ini merupakan suatu
penyekit gizi buruk yang biasanya
menimpa bayi yang berusia dibawah
12 bulan. Penyebab penyakit ini tentu
saja kekurangan protein, namun juga
terkadang disertai dengan kekurangan
karbohidrat. Penyakit seperti ini
mempunyai sifat yang sedikit
berbahaya. Artinya, jika dibiarkan
maka penyakit ini mempunyai resiko
yang fatal.
39
Chacexia
Penyakit ini terjadi karena seseorang
kekurangan protein. berdasarkan
penelitian, penyakit ini mengakibatkan
penurunan berat badan, kanker, gagal
ginjal, dan penyakit menular lainnya.
Dan kemungkinan terburuk apabila
penyakit ini dibiarkan maka akan
terjadi kematian.
40
Apati
Apati ini merupakan suatu keadaan yang
membuat emosi kita menjadi tumpul.
Penyakit kekurangan protein satu ini dapat
mempengaruhi tingkah laku dan juga
fungsi kognitif. Apati ini biasanya disertai
dengan depresi.
Gagal hati
Gagal hati ini terjadi karena kekurangan protein
yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan
fungsi hati karena sel tidak mampu untuk
bergenerasi. Penyakit ini jika dibiarkan maka
akan menjadikan sesuatu yang berbahaya,
maka dari itu harus segera dilakukan tindakan
medis.
41
Edema
Edema ini juga dapat dikatakan sebagai retensi
air. Penyakit ini merupakan penyakit kurangnya
protein yang paling sering diderita oleh manusia.
Jika darah tidak mempunyai cukup protein
maka seseorang dapat terserang
gejala penyebab darah rendah. Akibatnya,
genre darah yang tidak mengandung protein
tersebut dapat dengan mudah membentuk
jaringan yang berada di sekitar pembuluh darah
dan mirip dengan gumpalan air. Inilah yang
disebut dengan edema.
42
Penyakit jantung
Seseorang yang memiliki protein dalam
jumlah kurang, maka denyut jantung yang
dihasilkan bisa sangat rendah, dibawah 60
kali denyutan selama satu menit.
Gangguan otak
Jumlah protein yang kurang akan
menyebabkan kecepatan berfikir
seseorang menjadi rendah dan
menganggu kesehatan sistem saraf
otak
43
Kelelahan
Protein yang jumlahnya tidak mencukupi
akan membuat jaringan otot yang
mengalami kelelahan dapat menjadi rusak,
sehigga tidak dapat mengalami regenerasi
Rambut Rontok
Kekurangan protein bagi seseorang juga
dapat menyebabkan rambut mengalami
kerontokan. Kerontokan dalam jumlah
banyak akan menyebabkan kebotakan
yang mungkin saja akan sulit untuk tumbuh
lagi.
KELEBIHAN PROTEIN
44
Gagal Ginjal
Kelebihan protein dalam jumlah
tertentu menyebabkan seseorang
beresiko terkena penyakit gagal ginjal.
Sebab protein yang berlebih akan Place your screenshot here
» Osteoporosis
» Protein yang
berlebihan akan
membuat kalsium
menjadi berkurang.
Akibatnya dapat
terserang gejala
osteoporosis..
47
………………..
48