Disusun oleh :
Aurellio H. B. P 21218001
Krisna Mulyanto 21218003
Sherly Sephitasari 21218008
Definisi
• Arsitektur Jawa adalah arsitektur yang digunakan
oleh masyarakat Jawa. Arsitek Jawa telah ada dan
berlangsung selama kurang lebih 2.000 tahun.
• Arsitektur Jawa kuno dipengaruhi oleh kebudayaan
India bersamaan dengan datangnya pengaruh Hindu
dan Buddha terhadap kehidupan masyarakat Jawa.
Arsitektur Jawa Timur
Arsitektur Jawa Timur hampir sama dengan
arsitektur Jawa Tengah, terutama untuk rumah
adatnya. Keduanya sama-sama memiliki
rumah adat Joglo. Namun, di Jawa Timur
mulai jarang ditemukan rumah adat ini.
Berbeda dengan di Jawa Tengah, rumah adat
ini masih banyak ditemukan.
Rumah Adat Jawa Timur
Rumah Adat Jawa Timur
Rumah adat Jawa Timur biasa dikenal sebagai Joglo yang
umumnya berbentuk limasan atau dara gepak. Provinsi Jawa
Timur yang masih mempertahankan ciri khas rumah adat ini
yaitu daerah Ponorogo.
Ciri khas rumah adat ini adalah bentuknya yang lebih
minimalis tetapi artistik. Selain itu rumah adat ini mempunyai
filosofi dan sanepan, sehingga kental akan kebudayaan leluhur.
Pada umumnya, rumah joglo terbuat dari kayu jati murni,
karena dianggap memiliki kekuatan baik dan mampu bertahan
lama. Bentuk atap joglo mengerucut menyerupai bentuk
gunung. Sedangkan masyarakat Jawa meyakini bahwa gunung
merupakan simbol dari semua hal yang sakral. Diantaranya
adalah gunung merupakan tempat tinggal para dewa.
Joglo Jawa Timur
Joglo Jawa Tengah
Rumah Adat Madura
Rumah Adat Madura
• Tanean Lanjhang adalah permukiman tradisional
Madura berupa suatu kumpulan rumah yang terdiri atas
keluarga-keluarga yang mengikatnya.
• Letaknya dekat dengan lahan garapan, mata air atau
sungai.
• Jarak antara permukiman dengan lahan tersebut dibatasi
tanaman atau peninggian tanah (galengan atau tabun),
sehingga rumah terpisah oleh lahan garapannya.
• Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah,
dan dihuni 10 keluarga yang terdiri dari orang tua,
anak, cucu, dst. Jadi hubungan keluarga kandung
merupakan ciri khas dari kelompok ini.
Susunan Pola Tanean Lanjhang
• Pola rumah disusun berdasarkan hierarki
keluarga dari tua ke muda dari arah Barat ke
Timur.
• Ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat.
• Hubungan antar kelompok sangat renggang
karena letak permukiman yang menyebar
dan terpisah.
• Ketergantungan keluarga tertentu pada lahan
masing masing.
• Rumah ini hanya memiliki satu pintu di depan, yang
maksudnya agar pemilik rumah dapat mengontrol aktivitas
keluar masuk anggota keluarganya. Pintu ini dihiasi ukiran-
ukiran asli Madura, dengan warna hijau dan merah yang
merupakan lambang kesetiaan dan perjuangan.
Sebuah lukisan bunga juga tampak menghiasi dinding
depan rumah. Lukisan ini menggambarkan keharmonisan
keluarga, sebuah impian rumah masa depan yang bahagia.
Dibagian dalam rumah berdiri 4 buah pilar penyangga
kokoh yang terhubung satu dengan lainnya, sehingga
membentuk bujur sangkar. Pilar-pilar ini disebut dengan pilar
pasarean. Terdapat pula tombak tradisional Madura yang
masih terpelihara. Tombak ini merupakan senjata tradisional
Madura dalam mempertahankan keutuhan keluarga. Setiap
rumah dilengkapi dengan sebuah langgar. Di samping
fungsinya sebagai tempat shalat, juga menjadi tempat bagi
kepala rumah untuk memantau orang-orang yang keluar
masuk halamannya.
Proses Terbentuknya Pola Permukiman Tanean Lanjhang