Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3

• ALIFANSYAH
D
• EKA RIA SAFITRI
• ISNA
D

• KAMALIAH
• NORMILA YANTI
PERAN FARMASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
“Gambaran Tenaga Kefarmasian dalam Memberikan Informasi Kepada Pelaku Swamedikasi di
Apotek-Apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru”
OUTLINE
Your Text Here
A Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

Your Text Here


B Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

Your Text Here


C Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

Your Text Here


D Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
PENDAHULUAN
• Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami, pelaksanaannya sed
apat
• mungkin harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional.
• Pada pelaksanaan swamedikasi banyak terjadi kesalahan-kesalahan pengobatan.
• Kesalahan pengobatan (medication error) disebabkan karena keterbatasan pengetahuan
masyarakat terhadap obat, penggunaan obat dan informasi obat.
• Masyarakat pada umumnya tidak begitu mengetahui informasi yang lengkap tentang oba
t yang akan mereka konsumsi.
• Dalam melakukan swamedikasi, masyarakat berhak memperoleh informasi yang tepat, b
enar, lengkap, objektif dan tidak menyesatkan agar masyarakat mampu melakukan peng
obatan sendiri secara aman dan efektif.
• Oleh karena itu, apoteker mempunyai peranan penting didalam swamedikasi.
TUJUAN

Melihat gambaran pemberian informasi


oleh tenaga kefarmasian pada swamedikasi
nyeri gigi di apotek-apotek Kecamatan Tampan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Pengam
bilan data dilakukan menggunakan jenis pengamatan terlibat (observational partisi
patif).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kefarmasian yang bekerja di
apotek-apotek Kecamatan Tampan Pekanbaru.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kefarmasian yang bekerja
di apotek-apotek Kecamatan Tampan yang memberikan informasi obat
swamedikasi nyeri gigi yaitu asam mefenamat.
Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling
menggunakan rumus Taro Yamane dari jumlah populasi 44
didapatkan 30 sampel apotek tingkat standar deviasi 0,1.

D
Analisis dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

D
Analisis dilakukan dengan menggunakan skala Likert.
HASIL
HASIL
KESIMPULAN
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang dilakukan oleh
tenaga kefarmasian

• di apotek memperoleh penilaian baik dengan persentase 63,10% yaitu


pemberian informasi oleh

• apoteker cukup baik dengan persentase 53,3%, tenaga teknis kefarmasia


n sangat kurang baik dengan persentase 10% dan untuk asisten tenaga k
efarmasian kurang baik dengan persentase 36,7%.

• Informasi yang paling banyak disampaikan ketika swamedikasi nyeri gigi


yaitu cara pemakaian obat kategori sangat baik dengan persentase 85,33
%.

• Pemberian informasi oleh tenaga kefarmasian yang berada di apotek


masih bersifat pasif atau hanya akan memberikan informasi jika ditanya.
Manajemen Penggunaan Obat Rasional

Pengobatan yang pada umumnya ialah untuk mencapai suatu pengob


atan yang efektif, penggunaan obat rasional juga dilandasi oleh beber
apa indikator lainnya.
indikator tersebut berupa :

• Tepat cara dan lama pemb


• Tepat diagnosa erian
• Tepat pemilihan obat • Tepat harga
• Tepat indikasi • Tepat informasi dan
• Tepat dosis • Waspada terhadap efek sa
mping obat
Pembentuk Sikap dan Perilaku terhadap
Kesehatan Masyarakat

Ada beberapa komponen-komponen sikap. Menurut


Mar’at (1984), sikap memiliki tiga komponen penting,
yaitu sebagai berikut:

• Komponen kognisi, komponen yang berhubungan dengan


keyakinan, ide dan konsep.

• Komponen afeksi, komponen yang menyangkut kehidupan


emosional seseorang.

• Komponen konasi, komponen yang merupakan kecenderun


gan bertingkah laku.
Prospektif Farmasi dalam Kesehatan Masyarakat

• Kedepannya farmasist lebih baik lagi dalam


memberikan informasi obat kepada pasien
Karakteristik Peran Farmasi

Dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2025 yaitu dapat diwujudkan


juga dengan salah satu upaya dengan memaksimalkan peran dan
tugas farmasi yang dikenal dengan Nine Stars Farmasi. Nine Stars
Farmasi, yaitu :
• Leader
• Care –Giver
• Life-Long Learn
• Decision-Maker
• Teacher
• Communicator
• Research
• Manager
• Entrepreneur
Perumusan Masalah Kesehatan Masyarakat

Masalah kesehatan merupakan suatu fakor yang


berperan penting dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan
dibidang kesehatan diharapkan akan semakin
meningkatkan tingkay kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat secara memadai
D
D
Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai