Anda di halaman 1dari 20

Aplikasi Biogas menggunakan

kotoran ternak kambing

Pk Kunto Wisnu Perdana 161434047


Klemen Wahyu Kurniadi 161434022
Isidorus Purnama jaya 161434035
Ragil Setianto 161434077
Tania Diar Kristian Putri 171434012
BAB I
LATAR BELAKANG
Diperlukan bahan
Bertambahnya penduduk bakar alternatif
Konsumsi energi meningkat dan laju pertumbuhan Kenaikan harga
BBM dengan bahan baku
ekonomi terbarukan

Selayaknya perlu
Berasal dari Biogas menjadi Biogas sebagai
adanya Lebih ramah
limbah Kotoran salah satu jenis bahan bakar
pengelolaan lingkungan
Ternak bioenergi alternatif
limbah peternakan

Pengelolaan limbah
diharapkan mengurangi
ketergantungan pada bahan
bakar minyak
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh pengenceran limbah kotoran kambing terhadap produksi
biogas dalam digester anaerob?
Bagaimana konversi harga gas yang dihasilkan dari biogas untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat ?
TUJUAN PENELITIAN
Mendeskripsikan pengaruh pengenceran limbah kotoran kambing terhadap produksi
biogas dalam digester anaerob.
Menganalisa konversi harga gas yang dihasilkan dari biogas untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi Peneliti
1. Mengembangkan penelitian yang sudah ada
2. Mengetahui pengelolaan limbah kotoran ternak
b. Bagi Pendidikan
1. Menambahkan pengetahuan dalam pembelajaran mengenai aplikasi Biomassa
serta faktor – faktor yang mempengaruhinya
2. Mengenalkan kepada peserta didik mengenai energi biomassa yang berasal
dari kotoran kambing.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Biogas
Biogas merupakan bahan bakar gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi. Kandungan utama biogas adalah gas metana (CH4) dengan konsentrasi sebesar
50 – 80 % vol.
2. Sumber Bahan Baku Biogas
a. Biomassa Organik
- Biomasa basah dan biomasa kering
3. Kandungan energi biogas
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan
setengah liter minyak diesel yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar yang berasal
dari fosil-fosil.
4. Tahap Pembentukan Biogas
Proses pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi yaitu proses terbentuknya gas
metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam suatu digester
sehingga akan dihasilkan gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
Reaksi pembentukan:
CH4 yaitu : CxHyOz + (x-¼y-½z) H2O (½ x-1/8y+¼z) CO2 + (½x-1/8y+¼z) CH4
Reaksi kimia pembuatan biogas (gas metana) ada 3 tahap, yaitu :
a. Reaksi Hidrolisa
Reaksi yang terjadi:
(C6H10O5)n (s) + n H2O(l) n C6H12O6
Selulosa air glukosa
(C6H10O6)x + xH2O (C6H12O6)
Karbohidrat air glukosa
b. Reaksi Asidogenik
Reaksi yang terjadi:
n (C6H12O6) 2n (C2H5OH) + 2n CO2(g) + kalor
glukosa etanol karbondioksida
2n (C2H5OH)(aq) + n CO2(g) 2n (CH3COOH)(aq) + nCH4(g)
etanol karbondioksida asam asetat metana
c. Reaksi Metanogenik
Reaksi yang terjadi:
2n (CH3COOH) 2n CH4(g) + 2n CO2(g)
asam asetat gas metana gas karbondioksida
5. Perbandingan Komposisi Bahan Baku Terhadap Waktu Tinggal Fermentasi Pada
Pembuatan Biogas.
Perbandingan komposisi bahan baku dan bahan campuran biogas sangat
mempengaruhi produk biogas yang dihasilkan. Penambahan air sampai kekentalan yang di
inginkan bervariasi antara 1:1 sampai 1:2.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Biogas
a. Laju pembebanan
b. Konsentrasi substrat
c. Kandungan asam lemak organik
d. Alkalinitas
e. pH
f. Rasio perbandingan Karbon dan Nitrogen
g. Temperatur
h. Senyawa racun dan penghambat
7. Reaktor biogas
Reaktor biogas adalah suatu alat pengolah bahan buangan/ limbah organik
menjadi biogas. Ada beberapa jenis reactor biogas yang dikembangkan diantaranya
adalah reaktor jenis kubah tetap (Fixed-dome), reactor terapung (Floating drum), reaktor
jenis balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement.
Komponen Utama Digester
a. Saluran masuk bahan organik
b. Ruang fermentasi
c. Saluran keluar residu
d. Tangki penyimpan biogas
BAB III
METODE
Alat dan bahan Alat Bahan

Jerigen 20 L Kotoran sapi segar

T Pipa paralon Kotoran kambing segar

Plastik kerupuk Air

Ban dalam bekas EM4

Isolatip

Plastisin

Tali rafia
CARA KERJA
Kotoran kambing yang Kotoran yang telah di Instalasi dibuat
Kotoran kambing di telah dihaluskan di homogenkan kemudian menggunakan jerigen
haluskan campur dengan di campur dengan air 20 L dan penampung
kotoran sapi kemudian 1:1 gas menggunakan
dihomogenkan plastik krupuk

Uji bakar dilakukan Pengamatan EM4 sebanyak 2 tutup Kotoran yang telah
setelah 2 minggu dilakukan selama2 botol ditambahkan ke diaduk dengan air
fermentasi. hari sekali dalam instalasi kemudian dimasukkan
kedalam instalasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Input : berasal dari kotoran sapi ( Lethong ) sebanyak 5,7 kg + kotoran kambing (
Srintil ) sebanyak 8,9 kg . Dengan perbandingan untuk srintil dan air 1:1 . yakni 4.45
air dan 4.45 kotoran kambing.

Proses : kotoran sapi dan kotoran kambing dihaluskan  lalu dicampur dengan air
dengan perbandingan 1: 1  lalu dimasukkan ke dalam penampung berupa
jerigen ukuran 20 liter dengan ruang 2/3 bagian dari wadah dan 1/3 nya untuk
ruang gas  di bagian atas jerigen diberi pipa penghubung untuk plastik sebagai
wadah gas dengan ukuran 160 cm  ditutup rapat dan didiamkan selama
beberapa hari
KONVERSI RUPIAH
Berdasarkan perhitungan konversi rupiah diatas, suatu keluarga mampu menghemat
uang untuk membeli gas sebesar Rp360.000,00 untuk setiap kali volume gas yang
digunakan dengan ukuran 682,75 m3. Volume gas yang dihasilkan dapat
mengeluarkan gas yang optimal dipengaruhi oleh suhu dalam tabung reaktor ,
apabila suhu terlalu rendah atau dalam cuaca lingkungan sekitar yang dingin maka
dapat memperlama waktu dalam produksi biogas. Perbandingan komposisi air yang
berbeda dalam memproduksi gas metana berpengaruh terhadap bakteri yang
bekerja dalam pembentukan gas metana tersebut.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pengaruh pengenceran limbah kotoran kambing terhadap produksi biogas dalam
digester anaerob berpengaruh pada kinerja bakteri yang menurunkan produktivitas
gas metana yang dihasilkan dari digester.
Konversi harga gas yang dihasilkan dari biogas untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat dapat memberikan dampak positif untuk mengurangi ketergantungan
rumah tangga terhadap gas LPG, sehingga rumah tangga dapat menghemat
pengeluaran rumah tangga.
SARAN
1. Instalasi biogas yang lebih layak
2. Mempelajari dahulu siklus bakteri penghasil metan
3. Pada saat proses penghancuran kotoran kambing ukurannya harus benar-benar
hancur tanpa adanya padatan.
4. Penentuan titik yang ideal untuk menaruh instalasi
PROSES PEMBUATAN GAS
UJI PEMBAKARAN

Anda mungkin juga menyukai