Anda di halaman 1dari 22

Referat

MANIFESTASI HIV PADA


RONGGA MULUT
Pembimbing:
drg. Wahyu Susilaningtyas, Sp.Pros

Disusun Oleh :
Andi Miftah Ahsan Syahrir
21401101082

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
2019
DEFINISI
◦Human immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus
yang menyerang leukosit yang menyebabkan
turunnya kekebalan tubuh manusia
Etiologi
HIV merupakan virus yang termasuk dalam
retrovirus anggota subfamili lentivirinae
Patogenesis
 Virus masuk  Virus memiliki afinitas terhadap Pemukaan CD4 
Limfosit CD4 menjadi target  Mengeluarkan enzim reverse
transcriptase  Mengubah RNA menjadi DNA  Gangguan
fungsi limfosit CD4  Penurunan imun
Manifestasi Klinis HIV
1. Demam
2. Malaise
3. Diare
4. Limfadenopati
5. Ruam Makulopapular
Manifestasi pada rongga mulut
1. Oral Candidiasis
2. Leukoplakia
3. Penyakit Peiodontal
4. Neoplasma
Oral Candidiasis
Kandidiasis Pseudomembran
1. Bercak atau plak putih kekuningan mukosa mulut.
2. Jika diangkat meninggalkan pemukaan yang kemerahan
atau berdarah
Oral Candidiasis
Kandidiasis Eritema
1. Lesi Kemerahan atau merah, datar, dan halus
2. Biasanya pada daerah palatum, mukosa pipi, dan
permukaan lidah
3. Keluhan rasa panas di mulut
Oral Candidiasis
Angular Cheilitis
1. Eritema atau luka beupa celah di sudut mulut
2. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya kandidiasis
eritema atau pseudomembran
Hairy Leukoplakia
1. Plak Keputihan dengan pemukaan kasar seperti rambut
2. Plak Sulit diangkat
3. Lesi dapat meluas ke permukaan lidah
Infeksi Bakteri Linear Gingival Eriythema
1. Penyakit peiodontal yang disebabkan oleh bakteri.
2. Lesi beupa garis sepeti pita merah dengan lebar 2-3 mm
sepanjang tepi gusi.
3. Lesi disetai rasa tidak nyaman disetai pedarahan gusi
Necrotizing Ulcerative Periodontitis
1. Lesi beupa ulserasi dan nekrosis pada jaringan gusi dan
periodontal yang progresif.
2. Jaringan pelekatan gigi dan tulang alveolar hilang secara
cepat.
3. Keluhan disertai kesakitan, perdarahan, bau busuk.
4. Sakit rahang hebat
5. Gigi mudah lepas
Necrotizing Ulcerative Gingivitis
1. Adanya kemerahan sepanjang tepi gingiva yang meluas ke gingiva
dan mukosa alveolar.
2. Keluhan disertai ulserasi pada papila interdental sampai marginal
gingiva.
3. Lesi tertutup jaringan nekrotik yang mudah bedarah dan sakit.
4. Bau mulut busuk sangat jelas akibat nekrotik
Sarkoma Kaposi
1. Neoplasma ganas sel endotel yang biasanya ada pada intra oral
maupun ekstra oral.
2. Gambaran klinis berupa makula, papula atau nodula bewarna
ungu kemerahan.
3. Pada intra oral terjadi pada palatum dan gingiva
Penegakan Diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
◦ Darah Lengkap
◦ Tes Serologi HIV
◦ Hitung Jenis Leukosit
Populasi Target Pilihan yang Catatan
direkomendasikan

Dewasa dan anak AZT atau TDF + 3TC Merupakan pilihan paduan yang
(atau FTC) + EVF atau sesuai untuk sebagian besar pasien
NVP Gunakan FDC jika tersedia

Tidak boleh menggunakan EFV pada


trimester pertama
Perempuan hamil AZT + 3TC + EFV atau
NVP TDF bisa merupakan pilihan

Ko-infeksi HIV/TB AZT atau TDF + 3TC Mulai terapi ARV segera setelah terapi
(FTC) + EFV TB dapat ditoleransi (antara 2 minggu
hingga 8 minggu)
Gunakan NVP atau tripel NRTI
bila EFV tidak dapat digunakan
Nucleoside RTI
Abacavir (ABC) 300 mg setiap 12 jam
Lamivudine (3TC) 150 mg setiap 12 jam
Stavudine (d4T) 40 mg setiap 12 jam
Zidovudine (ZDV atau AZT) 300 mg setiap 12 jam
Nucleotide RTI
Tenofovir (TDF) 300 mg sekali sehari
Non-nucleoside RTIs
Efavirenz (EFV) 600 mg sekali sehari
Nevirapine(NVP) (Neviral®) 200 mg sekali sehari
Protease inhibitors
Lopinavir/ritonavir (LPV/r) 400 mg/100 mg setiap 12 jam
ART kombinasi
AZT -3TC (Duviral ®) Diberikan 2x sehari dengan interval 12 jam
Prognosis
Prognosis sangat tergantung kondisi pasien
saat datang dan pengobatan.
Terapi hingga saat ini adalah untuk
memperpanjang masa hidup, belum
merupakan terapi definitif, sehingga
prognosis pada umumnya dubia ad malam1.
Pencegahan
1. Berikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan tentang HIV dan
proses penyebarannya
2. Petugas kesehatan harus menggunakan sarung tangan pada saat
berhubungan langsung dengan lesi yang berpotensi untuk menular.
3. Hindari menyentuh cairan atau darah orang lain
4. Menggunakan kondom lateks saat melakukan hubungan seksual mengurangi
risiko infeksi 2
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai