Anda di halaman 1dari 18

Jens Martensson 2

Karakteristik:

• Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi


saldo akun & tetapi setiap transaksi seringkali
jumlahnya sangat material.
• Kesalahan penyajian atau penghilangan satu
transaksi saja bias material.
• Terdapat hubungan hukum entitas usaha
klien dan pemegang saham& obligasi & atau
dokumen pemilihan serupa.
• Terdapat hubungan langsung antara akun
bunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas.

Jens Martensson 3
Akun-Akun yang Terkait
Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:
• Utang wesel • Modal saham biasa
• Utang kontrak • Modal saham
preferen
• Utang hipotik
• Utang obligasi • Agio saham

• Beban bunga • Modal sumbangan


• Laba ditahan
• Utang bunga
• Laba ditahan • Utang deviden
disisihkan • Modal pemilik
• Saham dibeli kembali (perorangan)
• Modal sekutu
• Dividen diumumkan
(persekutuan)
• Kas di bank

Jens Martensson 4
Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.

• Pengengendalian internal atau utang wesel memadai


• Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga
wesel telah diotorisasi dengan benar dan telah dicatat sesuai
Tujuan pengauditan atas utang wesel dengan keenam tujuan audit transaksi
adalah untuk menentukan apakah :
• Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan
serta utang bunga telah ditetapkan dengan benar
sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit
saldo
• Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan
bunga wesel terkait memenuhi keempat tujuan audit
penyajian dan pengungkapan

Jens Martensson 5
Pengendalian Internal
• Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu
• Ada pengendalian memadai untuk pembayaran pokok pinjaman/bunganya
• Dokumen dan catatan yang memadai
• Veritifikasi independen secara periodik

Jens Martensson 6
Pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi
Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian audit ini merupakan bagian dari pengujian
pengendalian dan pengujian substantive transaksi penerimaan kas. Pengujian pengendalian
atas utang wesel beserta bunganya harus dititik beratkan pada pengujian atas empat
pengendalian seperti telah diuraikan diatas. Selain itu, auditor juga harus memeriksa ketelitian
catatan penerimaan dari pencarian pinjaman serta pembayaran kembali pokok pinjaman dan
bunganya.

Data A Data B Data C

Jens Martensson 7
Prosedur analitis
Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji
Hitung rata-rata beban bunga atas dasar tingkat Kesalahan penyajian beban bunga dan utang
bunga rata-rata dan saldo bunga/penghilang utang wesel

Membandingkan wesel individual yang masih Penghilangan atau kesalahan penyajian utang wesel
berjalan dengan tahun lalu

Membandingkan total saldo dalam akun utang wesel,


beban bunga, dan utang bunga dengan tahun lalu Kesalahan penyajian beban bunga dan utang bunga
wesel

Jens Martensson 8
Pengujian rinci saldo
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
• Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
• Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat (ketelitian)

Jens Martensson 9
Ekuitas pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup, pemegang saham biasanya hanya sedikit,
transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang terjadi. Transaksi yang
mempengaruhi ekuitas pemilik hanya berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba/rugi tahunan
dan pembagian deviden.
Perseroan Tertutup jarang membayar deviden, auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk
memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan. Perusahaan
perseroan publik, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang
saham yang banyak, sering terjadi perubahan individu yang memegang saham.

Jens Martensson 10
Pengendalian internal
1. Otorisasi transaksi secara tepat :
• Penerbiatan Modal Saham
• Pembelian Kembali Modal Saham
• Pengumuman Dividen
2. Pembukuan dan pemisahan tugas yang tepat. Apabila perusahaan menangani sendiri catatan
transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk
memastikan bahwa :
• Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan
• Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham perusahaan
pada tanggal pencatatan dividen
• Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan

Jens Martensson 11
Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran dividen meliputi :
 Cek untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasar catatan sertifikat saham
oleh seseorang yang tidak bertangung jawab atas catatan modal saham
 Setelah cek disiapkan, lakukan verifikasi independen tentang nama pemegang saham
dan jumlah rupiah yang tertulis pada cek serta rekonsialiasi jumlah total cek untuk
pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi dalam notulen rapat
 Sebaiknya diselanggarkan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah
pembayarn dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotorisasi.

Jens Martensson 12
Registrar independen dan agen transfer saham
Setiap Perusahaan dengan saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan memiliki
registrar independen sebagai pengendalian untuk mencegah penerbitan saham yang tidak
sesuai dengan peraturan. Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan
bahwa saham diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
anggaran dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris.

Jens Martensson 13
Pengauditan modal saham dan agio saham
Empat hal perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan tepat
(tujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan)

Jens Martensson 14
Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan registrar
independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada mereka untuk
menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian
memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi.
Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi Dan Dicatat Dengan Tepat
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut penerbitan
modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger dengan perusahaan lain
lewat pertukaran saham, saham donasi, dan pembelian kembali saham.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara tunai
dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah transaksi yang tercatat
dipembukuan ke penerimaan kas.

Jens Martensson 15
Pengauditan dividen
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir, kecuali
apabila terdapat utang dividen .
Keenam tujuan audit transaksi relevan untuk dividen, dividen biasanya diaudit seratus persen.
1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi
2. Dividen yang ada telah dicatat
3. Dividen telah dicatat dengan akurat
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada / yang berhak
5. Utang dividen telah dicatat
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat

Jens Martensson 16
Pengauditan laba ditahan
Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan hanyalah
pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman dividen. Perubahan
lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba tahun yang lalu, penyesuaian tahun yang lalu yang
didebetkan atau dikreditkan langsung ke laba ditahan, dan penetapan atau penghentian
penyisihan (appropriation) laba ditahan. Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor
pertama-tama menganalisis laba yang ditahan selama periode yang diaudit.

Jens Martensson 17
Launch

Anda mungkin juga menyukai