Teknis
a. Proses Ekstratif : Suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahannya
langsung dari alam. Proses ini terdapat pada industri produksi dasar.
Contoh : Penambangan batu bara, bijih besi, dan pengeboran minyak dsb.
b. Proses Fabrikasi : Suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi barang
jadi dalam bentuk lain.
Contoh : Proses pembuatan pakaian , sepatu, jenis mebel tertentu.
c. Proses Analitik : Pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam
barang yang hamper menyerupai bentuk/jenis aslinya.
Contoh : minya bumi bias menjadi bensin, solar .
d. Proses Sintetik : Pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk
produk dimana produk akhir berbeda dengan aslinya karena ada perubhan
fisik/kimia.
Contoh : proses pembuatan obat.
e. Proses Perakitan : menggabungkan komponen –komponen menjadi produk
akhir dimana produk akhir tersebut saling berhubungan.
Contoh : perusahaan TV, industry mobil.
f. Proses Penciptaan Jasa-jasa Administrasi
Contoh : lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
2. Jasa (service), adalah merupakan layanan unutk menetapkan tehnik-
tehnik sehingga proses dapat dipergunakan secara efektif. Jasa-jasa ini
berhubungan dengan pengetahuan dan tehnologi untuk menjamin
berlangsungnya proses produksi.
3. Perencanaan (Planning), adalah merupakan pedoman – pedoman dari
kegiatan produksi untuk suatu dasar waktu tertentu. Perencanaan ini dibtuhkan
untuk menjamin tujuan produksi dapat tercapai dan dapat dilaksanakan secara
efektif. Perencanaan ini berhubungan dengan :
· Proses perencanaan, yang meliputi routing, perencanaan
terperinci (detail Planning ), peralatan khusus (special equipment).
· Perencanaan dan pengawasan produksi, yang meliputi
network analysis , Gantt charte, Schedules, dan Allocation.
Disamping itu perencanaan produksi juga meliputi keputusan-keputusan yang
menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:
a. Jenis barang yang akan dibuat
b. Jumlah barang yang akan dibuat
c. Cara pembuatan ( penggunaan peralatan yang dipakai)
4. Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu:
a. Penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat
yang harus dipenuhi .
b. Penentuan desain barang yang tepat.
c. Penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses
produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
d. Usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout,
tuntutan kualitas dan peralatan yang tersedia.
Pengawasan (control), dimana kegiatan ini untuk menjamin bahwa kegiatan
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pengawasan ini dilakukan meliputi,
pengawasan kinerja, pengawsan kualitas dan pengawasan program.
Pengawasan produksi ini berguna untuk membandingkan antara rencana dengan
kenyataannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan segera dapat
dilakukan tindakan koreksi sebelum produk/jasa dikeluarkan dari pabrik atau
dipasarkan.