Konsep Anak Penyakit-Kronis
Konsep Anak Penyakit-Kronis
dengan penyakit
kronis/Terminal
1. Respon Emosional
2. Membawa Anaknya ke Pengobatan di
luar Medis
3. Mencari Informasi
Pengalaman Tanpa Akhir
1. Stres
2. Tekanan Ekonomi
3. Gangguan fisiologis dan fisik
4. Pasrah dan menunjukkan penerimaan
5. Mencari bantuan dari keluarga,
lingkungan atau lembaga terkait
Dampak Pada Keluarga
Keterbatasan
Reaksi Saudara sekandung
Lebih Perhatian dengan pola hidup dan
Nutrisi Anak
Kekhawatiran pada masa depan anak
Peran Perawat dan dalam Perawatan
Paliatif
22
3. Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan
komunitas dalam menghadapi perubahan
kesehatan, ketidakmampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan dukungan
dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
23
peran perawat dalam memberikan
perawatan spiritual Feudtner
(2003)
Seorang perawat harus mampu menjadi
pendengar yang empati untuk pasien dan
keluarganya.
perawat ikut berdo’a bersama anak dan
keluarga pasien serta memfasilitasi kegiatan
keagamaan seperti ibadah, sholat,
menyediakan bacaan-bacaan atau referensi
tentang spiritual.
Memberikan motivasi keagamaan, dzikir, do’a
yang dilakukan oleh tenaga kerohanian
Konsep kematian pada anak
Konsep kematian masih abstrak dan tidak dimengerti
dengan baik oleh anak-anak. Sampai umur 5 tahun, anak
masih berpikir bahwa kematian adalah hidup di tempat lain
dan orang dapat datang kembali.
Mereka juga percaya bahwa kematian bisa dihindari.
biasanya orang tua menghindarkan anaknya dari realita
akan kematian dengan mengatakan bahwa orang mati
akan “pergi” atau “berada di surga” atau hanya tidur.
Pada anak yang mengalami terminal illness kesadaran
mereka akan muncul secara bertahap. Pertama, anak akan
menyadari bahwa mereka sangat sakit tetapi akan
sembuh. Kemudian mereka menyadari penyakitnya tidak
bertambah baik dan belajar mengenai kematian dari teman
seumurnya terutama orang yang memiliki penyakit mirip,
lalu mereka menyimpulkan bahwa mereka juga sekarat.
anak-anak seharusya mengetahui sebanyak
mungkin mengenai penyakitnya agar mereka
mengerti dan dapat mendiskusikannya
terutama mengenai perpisahan dengan orang
tua. Ketika anak mengalami terminal illness
biasanya orang tua akan
menyembunyikannya, sehingga emosi anak
tidak terganggu. Untuk anak yang lebih tua,
pendekatan yang hangat, jujur, terbuka, dan
sensitif mengurangi kecemasan dan
mempertahankan hubungan yang saling
mempercayai dengan orang tuanya.
Menjelaskan Kematian Pada Anak