Anda di halaman 1dari 24

Pemanfaatan biogas

sebagai pupuk Nama : Dinda Anggraini


organik Nim : D1B017037
Kelas :D
Pertanian Berkelanjutan
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
Points to discuss:
01 Pengertian biogas

02 Prinsip pembuatan biogas, Komposisi dan karakterisktik


biogas

03 Biogas bagi pertanian ramah lingkungan

04 Contoh pertanian yang menggunakan limba biogas


menjadi pupuk organik
Pengertian biogas
Biogas adalah salah satu inovasi
yang dihasilkan untuk membantu
kelangkaan sumber daya minyak.

Biogas merupakan gas yang


dihasilkan oleh aktivitas anaerobik
atau fermentasi dari bahan-bahan
organik termasuk di antaranya;
kotoran hewan ternak, limbah
domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable atau setiap limbah
organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik.
Prinsip Pembuatan Biogas,
komposisi, dan Karakterisktik
Biogas
Prinsip pembuatan biogas adalah
adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas)
untuk menghasilkan gas yang
sebagian besar adalah berupa gas metan
(yang memiliki sifat mudah terbakar) dan
karbon dioksida, gas inilah yang disebut
biogas. proses dekomposisi anaerobik
dibantu oleh sejumlah mikroorganisme,
terutama bakteri metan. Suhu yang baik
untuk proses fermentasi adalah 30-55°C,
dimana pada suhu tersebut
mikroorganisme mampu merombak bahan
bahan organik secara optimal.
01 Metan (CH4)
Komposisi biogas

02 Karbon dioksida (CO2)


Kotoran
ternak
Jenis yang
03 Nitrogen (N2)
dihasilkan Biogas, Campuran
kotoran + sisa
pertanian
04 Karbon monoksida (CO),
Sisa
pertanian
05 Oksigen (O2), Propena (C3H8),
Hidrogen sulfida(H2S), sedikit
Nilai kalor (kkal/m2).
KARAKTER LIMBAH BIOGAS

Karena telah terfermenta- Limbah Biogas adalah Limbah Biogas bebas


Limbah Biogas Penggunaan
si sepenuhnya, Limbah kondisioner tanah pathogen. Fermentasi
mengusir rayap Limbah Biogas
Biogas tidak bau dan
Dan hama yang mengurangi pertum- yang sangat bagus, kotoran di dalam
tidak mengundang lalat. menambah humus reaktor membunuh
buhan rumput liar
tertarik pada kotor-
hingga 50% dan meningkatkan organisme penyebab
an mentah.
kapasitas kandungan penyakit tanaman.
air dalam tanah
Biogas bagi pertanian
ramah lingkungan
Limbah dari biogas Bio-slurry

Apakah bio-slurry itu?


Bio-slurry atau ampas biogas merupakan
produk dari hasil pengolahan biogas
berbahan kotoran ternak dan air melalui
proses tanpa oksigen (anaerobik) di dalam
ruang tertutup.
Bentuk Bio-slurry
bio-slurry berwujud cair cenderung padat, berwarna
coklat terang atau hijau dan cenderung gelap, sedikit
atau tidak mengeluarkan gelembung gas, tidak
berbau dan tidak mengundang serangga.

Apabila sudah memadat dan mengering, bio-slurry


berubah menjadi coklat gelap.

Bio-slurry yang telah mengering bertekstur lengket,


liat dan tidak mengkilat, berbentuk tidak seragam dan
Berkemampuan mengikat air yang baik.

Bio-slurry cair maupun padat dikelompokkan sebagai pupuk organik karena


seluruh bahan penyusunnya berasal dari bahan organik yaitu kotoran ternak
yang telah berfermentasi. Ini menjadikan bio-slurry sangat baik untuk
menyuburkan lahan dan meningkatkan produksi tanaman budi daya.
Rasio C/N dari berbagai bahan organik

Semakin tinggi nilai C/N nitrogen akan di konsumsi secara cepat oleh
bakteri metan, akibatnya produksi metan akan semakin rendah.
Apabila nilai C/N rendah, nitrogen akan terbebas dan berakumulasi d
alam bentuk amoniak (NH4).
Biogas sebagai pengganti minyak
tanah dan gas elpiji, kok bisa ?

POTENSI KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI

Untuk satu ekor sapi rata-rata menghasilkan 20 kg kotoran per hari, dan
setara dengan 1 sd 1,2 m³. Pada proses perhitungan gas metan yang
dihasilkan dari 20 kg kotoran sapi per hari, maka akan dihasilkan gas
metan campuran 0,10285 kg dan gas metan murni
sebesar 0,061714 Kg. Setiap ekor sapi per hari menghasilkan kotoran
sebanyak 10-30 kg, berpotensi menghasilkan 0,36 m3 biogas,
atau setara dengan 0,75 liter minyak tanah.
Proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:

1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan


perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan
mempermudah pemasukan kedalam digester.

2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada


pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan
lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada
pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak
sampai digester penuh.

3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan


isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk
kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya
terjadi proses fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan
pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada
hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas
metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada
komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas
akan menyala.

5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat


digunakan untuk menyalakan api pada kompor
gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini
kita sudah bisa menghasilkan energi biogas
yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester
terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu
sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Contoh pertanian yang
menggunakan limbah biogas
menjadi pupuk organik
Ponorogo, CNN Indonesia –
Usai melihat kotoran sapi yang
melimpah di desa Bringinan,
Kecamatan Jambon, Ponorogo,
Jawa Timur terbuang percuma,
Subarno pun turun tangan. Ia
mengumpulkannya untuk diolah
menjadi pupuk organik.

Kotoran sapi yang melimpah dan terbuang sia-sia di desa Bringinan,


Ponorogo menginspirasi Subarno untuk mengolahnya menjadi
bisnis pupuk organik dan biogas. (Foto: CNN Indonesia/Kurniawan
Dian)
Sementara itu, ia pun mengajak
warganya untuk memanfaatkan kotoran
sapi sebagai bahan bakar biogas untuk
memasak. Hal ini disambut oleh
warganya. Ia pun mengajukan bantuan
pupuk buatannya ini mampu mengarah pembuatan reaktor ke Dinas Lingkungan
ke pembentukan tanah. Kandungan Hidup (LH) Ponorogo tahun 2016, dan
makro dan mikronya membuat tanah di 2017 lalu kegiatan ini rampung di
sawah jauh lebih mudah dibajak dan laksanakan.
penyerapan haratanaman jadi lebih
mudah.

"Kalau pakai pupuk ini


sebelum tanam bisa
menghemat penggunaan
Pupuk kimia 30%," katanya.
PETANI DARI BATU BELAJAR PERTANIAN RAMAH
LINGKUNGAN KE JEPANG

TRIBUNNEWS.COM, BATU- Muhamad Unjik (25),


pemuda asal Jl Sakura 25 Desa Pesanggrahan ini
akan mempelajari pertanian ramah lingkungan
Jepang awal tahun 2015.

Unjik sebenarnya hanya membantu ayahnya, Selamet


yang sudah lama menjadi petani organik. Di belakang ru
mahnya terdapat kandang berisi empat sapi perah.
Sejak lulus dari kuliah, Unjik bersama ayahnya
membuat sistem biogas memanfaatkan kotoran sapi.
Kotoran ditampung dalam bak berukuran 1,5 meter kali 7
meter dengan kedalaman 2 meter.
Biogas itu dimanfaatkan untuk menyalakan kompor di
dapur rumahnya. Sedangkan kotoran yang keluar dari
kotak biogas, diangkut ke luar dari saluran pembuangan
lalu dikeringkan. Untuk menjadikan pupuk organik,
Unjik memberinya mikroba EM4.

Berkat pupuk organik, sayur yang selama ini ditanam, yaitu seledri,
lombok, dan kembang kol hasilnya jauh lebih bagus daripada sayur
milik petani lain yang menggunakan pupuk kimia. Seperti, bentuk
sayuran bagus, bobot lebih berat sekitar 3 kg, serangan hama
berkurang, perawatan lebih mudah, produksi lebih banyak.
Kaitan biogas dengan dimensi pertanian berkelanjutan

bio-slurry sangat baik untuk


menyuburkan lahan dan meningk
atkan produksi tanaman budidaya

Masyarakat dapat membuat bio-


slurry ini secara bersama-sama,
Hasil akhir biogas yang
saling bahu-membahu karna bio-
disebut bio-slurry dapat di
slurry dapat digunakan secara
jual sebagai pupuk organik
bersama-sama.
Thank you
REFERENSI
CNNIndonesia, CNN Indonesia | Senin, 22/01/2018 13:18 WIB
“Cerita Subarno Olah Kotoran Sapi jadi Pupuk dan Biogas”
di akses pada 5 september 2019.

TRIBUNNEWS.COM, “Petani Dari Batu Belajar Pertanian


Ramah Lingkungan Ke Jepang”, https://www.tribunnews
.com/regional/2014/09/10/petani-dari-batu-belajar-pertanian
-ramah-lingkungan-ke-jepang?page=1.diakses pada 4
september 2019.

Website resmi Pemerintah Kbupaten Buleleng, ”Pemanfaatan Kotoran


Ternak Untuk Biogas”. https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pe
manfaatan-kotoran-ternak-untuk-biogas-14. diakses pada 22
september 2019

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BALI, “Teknologi Pembuatan


Biogas Yang Ramah Lingkungan”. http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php
/info-teknologi/64-bptp-bali7/297-teknologi-pembuatan-biogas-yang-ramah-lingk
ungan. Diakses pada 22 september 2019

Anda mungkin juga menyukai