F
• Usia : 38 tahun
• Jenis kelamin : laki- laki
• Alamat : Desa Padangsambian Denpasar
• Agama : Katolik
• Tanggal MRS : 03-10-2019
• Tanggal pemeriksaan : 04-10-2019
Anamnesa
• Pasien datang dengan keluhan lemas dengan sejak 1 minggu ini
di sertai sakit kepala , beberapa hari SMRS pasien sempat
mengeluh mual ,muntah tanpa di picu makanan , muntah yang
keluar berupa cairan agak kekuningan
• Pasien juga mengeluh terasa perih di area ulu hati dan terkadang
perut terasa begah dan sedikit sesak ,saat di bawa tidur, pasien
juga mengeluh dada terasa panas hingga ke tenggorokan dan
bibir terasa asam dan rasa tidak enak saat makan , Nafsu makan
menurun + , Pucat + lemas+ , Nyeri Dada tembus kebelakang - ,
• Riwayat Hipertensi –
• Riwayat DM + Terkontrol
• Pasien mempunyai riwayat nyeri lutut
• Riwayat konsumsi obat : Lambung dan obat mual
• Jadwal makan tidak teratur, suka makan makanan yang berlemak dan
pedas, minum kopi, merokok dan minum alkohol
• Tattoo –
• Riw.berhubungan Seks diluar istri +
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
• Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
• Keadaan Umum
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda-tanda vital
• Laju Nadi : 69 kali/menit, teratur, kuat, penuh
• Laju Nafas : 18 kali/min, teratur
• Suhu : 36.3
• Tekanan darah : 130/90 mmHg
• Berat Badan : 68 kg
• Tinggi Badan : 170 cm
Kepala : Normocephali (+), deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor 2mm/2mm,
refleks cahaya langsung +/+
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Deformitas (-/-), MAE (+/+), serumen (+/+), sekret (-/-), MAE
hiperemis (-/-)
Leher : Trakea di tengah, pembesaran KGB (-)
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : gerakan napas tampak simetris, retraksi (-)
Palpasi : gerakan napas teraba simetris
Auskultasi : bunyi napas vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Auskultasi : irama reguler, BJ I-II normal, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit
Palpasi : nyeri tekan epigastrium dan RUQ
Perkusi : shifting dullness (-)
Kulit : turgor baik
Ekstremitas : Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-) CRT < 2 detik
Hasil foto thorax PA:
Jantung dan paru tak tampak kelainan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Darah Rutin
Pasien mengeluh dada Keadaan umum: DM tipe 2 dengan • IVFD Nacl 20tpm
terasa panas dan perut
Tampak gelisah Gastropati DM • Pantoprazole 2x 40mg
Kesadaran: compos
terkadang begah mentis • Sucralfat 3 x C1
• Demam (-) TD : 120/80 • Antasida 3 x C1
N: 84 kali/menit (TKP)
• Mual (+) muntah (-) • Paracetamol 3 x 1gr
RR: 20 kali/menit
• Novorapid 3 x 4 unit Sc
• BAK (+) kecoklatan , Suhu: 37.1 0C
Abdomen : Sulit di • Levemir 1x 10unit Sc
BAB (-)
evaluasi
• Anelat 2x2mg PO
Oral trust +
Follow up 27 -10-2019
S O A P
Pasien mengeluh dada Keadaan umum: DM tipe 2 dengan • IVFD Nacl 20tpm
terasa panas dan perut
Tampak gelisah Gastropati DM • Pantoprazole 2x 40mg
Kesadaran: compos
terkadang begah mentis • Sucralfat 3 x C1
• Demam (-) TD : 120/80 • Antasida 3 x C1
N: 84 kali/menit (TKP)
• Mual (+) muntah (-) • Paracetamol 3 x 1gr
RR: 20 kali/menit
• Novorapid 3 x 4 unit Sc
• BAK (+) kecoklatan , Suhu: 37.1 0C
Abdomen : Sulit di • Levemir 1x 10unit Sc
BAB (-)
evaluasi
• Anelat 2x2mg PO
Oral trust +
Tinjauan Pustaka
Definisi
Menurut Perkeni (2011) dan ADA (2012)
Diabetes Melitus adalah suatu kelompok
penyakit metabolik dengan hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin,
gangguan kerja insulin atau keduanya,
Klasifikasi dan Diagnosis
1. Diabetes Mellitus Tipe I
2. Diabetes Mellitus Tipe II
3. Diabetes Mellitus Tipe Lain
4. Diabetes Gestasional
Patogenesis Diabetes Melitus
HIPERGLIKEMIA
GEJALA
DIABETES MELLITUS
Klasik
Keluhan Klasik DM
Poliuria Polidipsia Polifagia Penurunan BB
Keluhan lain
Disfungsi Pruritus
Badan
Kesemutan Gatal Mata kabur ereksi pada vulvae pada
lemah
pria wanita
KRITERIA DIAGNOSIS
Langkah Diagnostik DM &
Gangguan Toleransi
Glukosa
Faktor Resiko
GHS
GHS
+
GHS
monoterapi
+ GHS
Catatan :
Kombinasi 2 +
1. GHS : Gaya Hidup Sehat OHO Kombinasi 2
2. Dinyatakan gagal bila
terapi dalam 2-3 bulan OHO
pada tiap tahap Jalur pilihan alternatif, bila : +
tidakmencaoai target -Tidak terdapat insulin
terapi HbA1c <7% - diabetes betul-betul
Basal insulin
3. Bila tidak ada
pemeriksaan HbA1c,
menolak insulin
dapat digunakan - kendali glukosa optimal
pemeriksaan glukosa
darah rata-rata hasil
pemeriksaan beberapa Insulin
kali glukosa darah sehari GHS intensif
yang dikonversikan ke +
HbA1c
Kombinasi 3 OHO
Kadar HbA1c
GHS GHS
+
GHS
Monoterapi
Gaya hidup Sehat +
Met, SU,
Kombinasi 2
-Penurunan berat AGI, GHS
badan OHO
Glinid,TZD,D + GHS
-- mengatur diit Met, SU,
-- latihan jasmani PP-IV Kombinasi 3 +
AGI,
teratur OHO Kombinasi 3
Glinid,TZD,D
Met, SU, OHO
PP-IV
Catatan : AGI, Met, SU,
1. Dinyatakan gagal bila Glinid,TZD,D AGI,
terapi dalam 2-3 bulan
pada tiap tahap
PP-IV Glinid,TZD,D
tidakmencaoai target PP-IV
terapi HbA1c <7%
2. Bila tidak ada +
pemeriksaan HbA1c, Basal insulin
dapat digunakan
GHS
pemeriksaan glukosa
darah rata-rata hasil +
pemeriksaan beberapa Insulin
kali glukosa darah sehari
Intensif
yang dikonversikan ke
HbA1c
Hb1Ac
Status gizi
GDP dan
dan Tekanan
GDPP
darah
PENILAIAN
HASIL
TERAPI
Akut Kronik
Ketoasidosis Makroangiopati
Metabolik Pembuluh darah : Jantung, darah tepi, otak
Mikroangiopati
Hiperosmolar
-Retinopati diabetik
non ketotik
-Nefropati Diabetik
Neuropati
Hipoglikemia
- Neuropati perifer Ulkus kaki