Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 6

 Lena Aryani Maniar


 Putri Juliana
 Fadhilah Ashari
 Muhammad Denny
Bahan :
 ayam kampung

 minyak goreng

Bumbu Yang Dihaluskan :


 cabai merah
 cabai rawit
 bawang merah
 bawang putih
 tomat
 terasi
 gula merah
 garam
 Tumis bumbu halus sampai harum,masukan ayam masak hingga bumbu
meresap angkat.
 Oleskan permukaan ayam dengan minyak goreng, bakar ayam sampai
kecokelatan.
 Tusuk-tusuk ayam lalu oleskan dengan bumbu, bakar sampai matang, sajikan
dengan menyiram air jeruk limau.
 Ayam Taliwang Khas Lombok siap dihidangkan
Salah satu unsur warisan budaya kuliner yang menjadi ikon makanan
khas masyarakat Suku Sasak di Lombok-Nusa Tenggara Barat ialah ayam taliwang.
Ciri khas kuliner ayam taliwang berupa olahan ayam kampung muda diramu
dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga memberikan cita rasa yang kuat.
Penyajiannya selalu disertai plecing kangkung dan beberuk terong.
Perkembangan tradisi kuliner ayam taliwang di Lombok, erat kaitannya
dengan keberadaan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota
Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat Karang Taliwang merupakan
yang pertama kali memperkenalkan kuliner ayam taliwang. Mereka mengolah
ayam menjadi makanan khas yang kemudian disebut sebagai ayam taliwang.
Kemunculan ayam taliwang sendiri pertama kali pada saat terjadi perang
antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali. Pada masa itu pasukan
Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang
yang mendapat serangan dari kerajaan Karangasem Bali. Orang-orang Taliwang
yang bertugas sebagai pendamai tersebut ditempatkan di suatu wilayah yang
diberi nama Karang Taliwang sesuai dengan tempat mereka. Tugas orang-orang
Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar
pertempuran yang menelan banyak kerugian nyawa dan harta benda tidak
berlanjut. Dalam misi perdamaian itu ikut serta para pemuka Agama Islam, juru
kuda dan juru masak. Masing-masing memiliki tugas tersendiri. Pemuka agama
bertugas memberi tuntunan kehidupan kepada masyarakat dan melakukan
pendekatan dengan Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memilihara
kuda. Juru masak bertugas menyiapkan logistik.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pembauran antara masyarakat
Karang Taliwang dengan masyarakat Sasak. Pembauran yang dominan adalah
mengadopsi berbagai bentuk pengetahuan dan tatacara kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada pola makan dan pengolahan bahan makanan. Dalam hal pola
makan dan jenis makanan yang diolah cenderung mengadopsi budaya
masyarakat Sasak yang menyukai masakan pedas. Daging ayam diolah
menjadi ayam pelalah dengan citarasa pedas. Ayam pelalah inilah yang menjadi
cikal bakal dari ayam taliwang.
Pembuatan ayam bakar taliwang untuk komoditas lokal atau dijual
pada masyarakat sekitar dimulai oleh seorang ibu bernama Nini Manawiyah
atau Papin Manawiwah. Pagi hingga siang hari Manawiyah berjualan nasi
ayam pelalah di rumahnya di Karang Taliwang. Kemudian pada sore hingga
malam menjelang subuh berjualan secara bakulan di Pasar Cakranegara. Menu
yang disajikan terdiri atas nasi, ayam bakar pelalah dan beberuk. Masakan
ayam bakar Manawiyah dikenal enak dan banyak dicari oleh para
pelanggannya. Tidak mengherankan jika kemudian nasi ayam Manawiyah
mulai tenar di Kota Mataram. Kebetulan Manawiyah berasal dari Karang
Taliwang, sehingga pelanggan yang sering membeli nasi di pada Manawiyah
menyebutnya dengan nasi ayam taliwang.

Anda mungkin juga menyukai