Anda di halaman 1dari 16

“OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS”

Oleh :
Anwirul Khoiruddin
Dokter Muda RSUD Gambiran Kediri
Radang kronik telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari
telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus menerus
DEFINISI atau hilang timbul (Helmi, 2002).
Sekret yang keluar mungkin serosa, mukus atau
purulent.
ETIOLOGI OMSK

• Otitis media sebelumnya. Secara umum dikatakan otitis media kronis merupakan kelanjutan
dari otitis media akut dan / atau otitis media dengan efusi, tetapi tidak diketahui faktor apa yang
menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya berkembang menjadi keadaan kronis.
• Infeksi. Organisme yang terutama dijumpai adalah Gram- negatif, flora tipe-usus, dan beberapa
organisme lainnya.
• Infeksi saluran nafas atas. Infeksi virus dapat mempengaruhi mukosa telinga tengah
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap organisme yang secara normal berada
dalam telinga tengah, sehingga memudahkan pertumbuhan bakteri.
PATOFISIOLOGY

• Patofisiologi OMSK yaitu karna adanya iritasi dan inflamasi mukosa telinga tengah yang
disebabkan oleh multifactorial, di antaranya karna infeksi virus/bakteri, gangguan fungsi
tuba, system imun tubuh turun , gangguan lingkungan dan social ekonomi.
• Respon inflamasi yang ditimbulkan merupakan edema mukosa. Jika proses inflamasi
tetap berjalan, maka menyebabkan terjadinya ulkus dan merusak epitel.
• Mekanisme pertahanan tubuh penderita dalam menghentikan infeksi dapat
menyebabkan adanya jaringan granulasi yang dapat berkembang menjadi polip di ruang
telinga tengah.
• Jika proses inflamasi, ulserasi, infeksi dan terbentuknya jaringan granulasi terus berlanjut
maka akan merusak jaringan di sekitarnya, termasuk menyebabkan perforasi gendang
telinga yang disebut otitis media supuratif kronik (OMSK)
GEJALA KLINIS

• 1. Telinga berair (otorrhoe) Sekret bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid ( seperti
air dan encer) tergantung stadium peradangan.
• 2. Gangguan pendengaran Ini tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran.
Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran.
• 3. Otalgia ( nyeri telinga) Nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK, dan bila ada
merupakan suatu tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya
drainase pus.
BENTUK PERFORASI M.T

1. Perforasi sentral Lokasi pada pars tensa, bisa antero-inferior, postero-inferior dan postero-
superior, kadang-kadang sub total.
2. Perforasi marginal Terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus
fibrosus. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi total. Perforasi pada
pinggir postero-superior berhubungan dengan kolesteatom
3. Perforasi atik Terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan primary acquired cholesteatoma.
JENIS PERFORASI MEMBRAN TIMPANI
KLASIFIKASI • OMSK AKTIF  omsk dengan secret yang keluar
BERDASARKAN dari cavum timpani secara aktif

SEKRET YG • OMSK TENANG  keadaan kavum timpani


terlihat basah/kering
KELUAR
KLASIFIKASI OMSK

TIPE BENIGN TIPE MALIGNAN


(Tipe Tubotimpanum/ ( Tipe Atikoantral /
Tipe safe) Tipe Unsafe)
• Pada otitis media supuratif tipe benigna proses infeksi hanya
terbatas pada mukosa telinga tengah saja dan yang terkena
adalah mesotimpanun dan hipotimpanum serta tuba
TIPE BENIGN auditoria. Tipe ini jarang menimbulkan komplikasi yang
berbahaya
• Perforasi terletak di sentral.
• Pada OMSK tipe aman tidak terdapat Kolesteatoma.
• Pada OMSK tipe malignan adalah OMSK yang disertai
dengan kolesteatoma.

TIPE • Perforasi tipe malignan terletak pada marginal atau


atik.
MALIGNAN • Otore terus menerus. X-foto mastoid : rongga
• Sebagian komplikasi yang berbahaya/fatal timbul pada
OMSK tipe malignan.
KOLESTEATOMA

• Kolesteatom adalah suatu massa amorf,


konsistensi seperti mentega, berwarna putih,
terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah
nekrotis.(FKUI)
THERAPY OMSK

• Tipe Beningn:
• KONSERVATIF  Pada eksaserbasi akut :
– Antibiotik (dewasa 5-7 hari)
– Ampisilin/Amoksisilin 3-4x 500 mg P.O
– Klindamisin 3x 150 – 300 mg P.O/hari
– Dekongestan Oral/tetes
– Cuci telinga dengan larutan Perhidrol 3% dan Tetes
Kloramfenikol 1-2 %
• Operatif  sesuai indikasi (timpanomastoidektomi, Timpanoplasti, miringo plasti)
THERAPY TIPE MALIGNAN

• Prinsip terapi OMSK tipe maligna ialah pembedahan, yaitu Mastoidektomi, dengan atau tanpa
timpanoplasti.
KOMPLIKASI

• A. Komplikasi ditelinga tengah : C. Komplikasi ekstradural


1. Perforasi persisten 1. Abses ekstradural
2. Erosi tulang pendengaran 2. Trombosis sinus lateralis
3. Paralisis nervus fasial 3. Petrositis
- B. Komplikasi telinga dalam D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
1. Fistel labirin 1. Meningitis
2. Labirinitis supuratif 2. Abses otak
3. Tuli saraf ( sensorineural) 3. Hindrosefalus otitis
DAFTAR PUSTAKA

1. Helmi. 2002. Panduan penatalaksanaan baku otitis media supuratif kronik di Indonesia. Jakarta : 4-
13
2. Zainul A. Djaafar, 2001, Konsep Penatalaksanaan Pasien OMSK Di Bagian THT/FK UI RSCM,
Dalam : Simposium dan Demo Ojurasi Rhinosinusitis Otokologi, Otologi, Millenium ENT
Medical Course Programme THT FK-UI RSCM, Jakarta 14-17 Mei, h. 114
3. Youngs Robin ; Chronic Suppurative Otitis Media-Mucosal Disease, Dalam : Disease of the
Ear, 6th ed, London, 1993, h.374-85.

Anda mungkin juga menyukai