Oleh :
Westri Elfilia Arthanti
Pembimbing :
DR. Dr. Rusli Muljadi, SpRad(KTR)
PERLU DETEKSI
FAKTOR RESIKO
SEJAK DINI
Perumusan Masalah
Rumusan masalah umum
TUJUAN KHUSUS:
- Untuk mengetahui hubungan plak arteri koronaria pada
CT scan angiografi koroner dengan Skor Kardiovaskuler Jakarta
- Untuk mengetahui hubungan stenosis arteri koronaria pada CT
scan angiografi koroner dengan Skor Kardiovaskuler Jakarta
Manfaat Penelitian
Interpretasi JCS :
Risiko rendah : (-7) – 1
(risiko < 10 %)
Risiko sedang : 2 – 4
(risiko 10-20 %)
Keuntungan : Keuntungan :
-Tidak invasif -Mendiagnosis stenosis
-Memberikan informasi plak extraluminer sekaligus terapi
-Memberikan informasi rongga thoraks -Gold standar stenosis a.
Coroner
CT scan angiografi koroner
Kontraindikasi CTA :
1. Pasien dgn kalsifikasi koroner berat,
2. Pasien dgn diffuse multivessel disease
Klasifikasi plak
Berdasarkan komponen nya plak diklasifikasikan menjadi :
Calcified Plaque
plak terbentuk dari jaringan kalsifikasi ( beberapa struktur
dengan densitas 130 HU / > tervisualisasi terpisah dari
lumen koroner yang terisi kontras) > 50% area plak
Mixed Plaque
plak yang terbentuk dari jaringan kalsifikasi ( beberapa
struktur dengan densitas 130 HU /> terlihat terpisah dari
lumen koroner yang terisi kontras ) < 50% dari area plak
Non-calcified Plaque
plak yang terbentuk tanpa jaringan kalsifikasi di area plak
Kuantifikasi stenosis koroner oleh CTA
Tidak dapat
Faktor resiko
dimodifikasi
Penyakit
Jantung9.dan
Gambar Kerangka teori.
Pembuluh Darah
•Jenis kelamin
•Usia
•Riwayat keluarga
•Genetik
Kerangka Konsep
Aterosklerosis
koroner
Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara plak arteri koroner
pada CT scan angiografi koroner dengan tingkat
faktor resiko berdasarkan skor kardiovaskuler
Jakarta
Variabel tergantung :
Plak arteri koronaria
Stenosis arteri koronaria
Definisi Operasional
NO Variabel Definisi operasional Unit Skala
1. Stenosis arteri Penyempitan signifikan diameter 0=tidak signifikan Nominal
koronaria a.koroner ( > 50% ) yang dilihat 1=signifikan
pada CT angiografi koroner
2. Plak arteri Deposit plak ( soft plaque, mixed, 0= tidak ada Nominal
koronaria calcified plaque) pada a. Koroner 1 = ada
baik yang menyebabkan stenosis
maupun tidak
3. Skor Sistem skor untuk menilai tingkat -7-1 : resiko Ordinal
Kardiovaskuler resiko penyakit jantung dan rendah
Jakarta pembuluh darah yang dinilai 2-4 : resiko
diantaranya jenis kelamin, usia, sedang
tekanan darah, merokok, diabetes ≥ 5 : Resiko tinggi
mielitus, Body Mass Index (BMI)
dan aktifitas fisik
Pemeriksaan Skor Kardiovaskuler Jakarta
30-34 th
1 / 1%
40-44 th
8 / 9%
45-49 th
60-64 th
Perempuan 14 / 15%
34 / 36%
37 / 39%
Laki-laki
57 / 61%
50-54 th
18 / 19%
55-59 th
19 / 20%
Tekanan darah BMI
160-179/100-109 mmHg
2 / 2%
30,00-35,58
140-159/90-99 mmHg
14 / 15%
20 / 21%
26,00-29,99
21 / 22% 13,79-25,99
< 130/85 mmHg
59 / 63%
54 / 57%
130-139/85-89 mmHg
18 / 19%
MEROKOK DM
Ya
Merokok
11 / 12%
3 / 3%
Mantan
22 / 23%
Tidak
Tidak
69 / 73%
83 / 88%
Aktivitas mingguan Kategori (SKJ)
Tidak ada
Rendah
15 / 16%
Sedang
11 / 12%
9 / 10%
Sedang
Berat 31 / 33%
52 / 55%
Ringan
70 / 74%
Stenosis Plak
Ada
Tidak ada
26 / 28%
30 / 32%
Ada
Tidak ada
64 / 68%
68 / 72%
Tabel 6. Hubungan Skor Kardiovaskuler Jakarta
dengan Stenosis
STENOSIS Total
SKJ Tidak ada Ada
STENOSIS
SKJ
PLAK
-KUISIONER YANG KURANG DETAIL
SKJ SUBJEKTIF -WAWANCARA KURANG MENDALAM
CT SCAN ANGIOGRAFI
SKJ PREDIKTOR VS
KORONER REALTIME
Dari total sampel laki-laki, 36 sampel (63,2%) SKJ kategori berat, 44 sampel
(77,2%) dengan plak, 22 sampel (38,6%) dengan stenosis.
Dari total sampel wanita 16 sampel (43,2%) SKJ kategori berat, 20 sampel
(54,1%) dengan plak, 5 sampel (13,5%) dengan stenosis