Anda di halaman 1dari 22

ARTHROPODA

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Nama Anggota:
Alvianingsih
Ayu Astuti
Yoga Pratama
ARTHROPODA
Arthropoda atau Hewan Berbuku-Buku
ARTHROPODA

A. PENGERTIAN ARTHROPODA
Artropoda memiliki nama lain yaitu hewan berbuku-buku. Artropoda bisa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan di udara. Artropoda bisa menjadi parasit. Filum
Artropoda memiliki spesies yang paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di
seluruh dunia.

Arthropoda berasal dari bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan
Podos artinya kaki yang berarti merupakan hewan yang memiliki kaki beruas, berbuku,
atau bersegmen. Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata.
B. CIRI – CIRI ARTHROPODA

1. Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan
kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun
waktu tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
C. STRUKTUR TUBUH
Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga
sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas,
mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh
bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika
dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior
dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat
pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan
tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah,
ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak memiliki
sifat-sifat yang sama.
D. SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual .
Reproduksi Arthropoda terjadi secara seksual, yaitu dengan pembuahan ovum oleh
sperma. Namun, beberapa jenis serangga, seperti rayap, lebah, dan kutu daun dapat
bereproduksi secara partenogenesis, yaitu ovum yang tidak dibuahi oleh sperma dapat
tumbuh menjadi individu baru yang mandul (steril).

E. HABITAT
Arthropoda memiliki habitat di laut, air tawar, dan di darat; hidup bebas atau sebagai
parasit.
F. KLASIFIKASI
1. Kelas Crustacea (udang-udangan)
Ciri-ciri:

a. Memiliki dua pasang antena.


b. Kepala menyatu dengan dada
(sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan
abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat
tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari
tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g. Sebagian respirasinya menggunakan
insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
 Habitat Crustacea adalah di air,seperti
di danau, laut, dan sungai.
 Contoh kelas crustacea
 Udang ,Lobster ,Kepiting,Teritip,
dan Kutu air.
Struktur tubuh udang.
 Crustacea umumnya memiliki dua pasang antena, panjang dan pendek. Sepasang antena yang
pendek disebut antennula, sedangkan yang panjang disebut antena. Bagian dorsal dan lateral
sefalotoraks dilindungi oleh karapaks. Di bagian ujung anterior sefalotoraks terdapat tonjolan
runcing yang merupakan perluasan karapaks, disebut rostrum. Di bawah rostrum terdapat
sepasang mata majemuk bertangkai.
 Crustacea memiliki alat keseimbangan yang dinamakan statosit. Alat tersebut berupa kantong
berdinding kitin yang terletak pada ruas dasar antennula.
 Sistem reproduksi
sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara
eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.

 Peran Crustacea bagi kehidupan manusia:


 Crustacea menguntungkan:
 Sebagai bahan makanan yang berpotein tinggi.
 Sebagai zooplankton, yaitu menjadi sumber makanan ikan, misalnya anggota
Brachiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
 Crustacea merugikan:
 Merusak galangan kapal (perahu).
 Merusak pematang sawah atau saluran irigasi.
2. Kelas Chelicerata / Arachnida (laba-laba)
Ciri- ciri:

a. Tubuh terdiri dari Andomen dan


sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku
atau trakea atau dengan keduanya
 Habitat Arachnoidea adalah di darat.
 Contoh kelas Arachnoidea (laba-laba)
 Kalajengking (Scorpiones sp.), laba-laba rumah (Parasteatoda tepidariorum),
tarantula (Lycosa tarentula), caplak (Sarcoptes scabei), dan tungau
(Dermatophogoides)
Struktur tubuh laba – laba.
 Sistem reproduksi:
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi
dalam tubuh betinanya. Hewan jantan dan hewan betina terpisah. Ada yang ovipar, ovovivipar,
dan vivipar.

 Peran Arachnida bagi kehidupan manusia:


Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi seragga,terutama serangga hama.
Akan tetapi, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia,antara lain:
1. Sarcoptes scabei menyebabkan gatal atau kudis pada manusia.
2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda.
3. Otodectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
4. Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
3. Kelas Myriapoda (kaki seribu)
ciri –ciri:

a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks,


dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata,
sepasang alat peraba besar, dan
peraba kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat
sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan
trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris,
memanjang, terdiri dari cephalon
(ruas-ruas kepala).
 Habitat Myriapoda adalah di darat ditempat yang banyak mengandung sampah.
 Contoh myriapoda yaitu Lipan rumah atau kelabang (Scutigera dan Scolopendra)
serta luing atau kaki seribu (Spirobolusdan lulus).
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki tubuh yang tersusun
atas banyak ruas, yaitu antara 10 hingga 200 ruas yang sama besar dan bentuknya. Pada
setiap ruas terdapat sepasang kaki (pada ordo Chilopoda) atau dua pasang kaki (pada ordo
Diplopoda) sehingga Myriapoda memiliki kaki yang sangat banyak. Hal itu sesuai dengan
namanya Myriapoda yang berarti “kaki tak terhitung”. Ruas tubuh pertama adalah kepala
yang dilengkapi dengan sepasang antena sebagai indra peraba dan sepasang mata. Di
bawah kepalanya terdapat rahang dan alat mulut tambahan. Bagian dada (toraks) tidak ada
atau tidak dapat dibedakan dengan bagian perut (abdomen). Oleh karena itu, tubuh
Myriapoda dibagi menjadi dua bagian, yaitu kepala dan perut.
 Sistem reproduksi myriopoda adalah secra seksual,yaitu dengan pertemuan ovum
dan sperma.
 Peran myriopoda bagi kehidupan manusia
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi kehidupan
manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan.
Akan tetapi, myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik
atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting
didasr hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani
mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan
seperti myriapoda dan sebagainya.
4. Kelas Insecta (Serangga)
ciri – ciri:

a. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan


perut.
b. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan
penelan.
c. Memiliki 3 pasang kaki.
d. Sebagian besar hidup di darat.

 Habitat insecta yaitu hampir diseluruh bagian biosfer,


kecuali di laut. Insecta terdapat di dalam tanah, udara, air
tawar, dan pada organisme lain sebagai ektoparasit.
Struktur tubuh insecta(serangga).
Bagian toraks terdiri atas tiga ruas, yaitu protoraks, mesotoraks,
dan metatoraks, masing-masing memiliki sepasang kaki. Jadi, serangga merupakan
hewan berkaki enam (tiga pasang) sehingga disebut pula heksapoda (hexa enam; podos
kaki ).Ketika dewasa, sebagian besar serangga memiliki satu atau dua pasang sayap pada
toraksnya. Sayap serangga ditopang oleh jaringan vena mirip pipa.
Bagian abdomen serangga tersusun atas 9—11 ruas berbentuk cincin. Biasanya,
ruas pertama melebar dan bersatu dengan metatoraks. Pada setiap ruas terdapat spirakel,
kecuali ruas pertama dan tiga ruas terakhir. Pada beberapa jenis serangga (misalnya,
belalang) betina, ruas kesembilan dan kesepuluh membentuk ovipositor, yaitu alat peletak
telur yang menyembul dari ujung abdomennya. Semut, tawon, dan lebah menggunakan
ovipositor sebagai alat penyengat.
 Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis.
Partonogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya
pada lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung ditubuh larva,
misalnya pada diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa ,insecta mengalami
perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut
metamorfosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuhaan sel telur oleh spermatozoid
berlangsung di dalam tubuh induk betina.
G. PERANAN ARTHROPODA BAGI KEHIDUPAN
Beberapa jenis Arthropoda dari kelas Arachnida merupakan parasit dan
penyebab penyakit pada manusia dan Mammalia, misalnya caplak menyebabkan penyakit
kudis dan tungau debu yang menimbulkan alergi. Kalajengking dan laba-laba si janda
hitam (black widow) memiliki sengat yang beracun. Kendati demikian, beberapa jenis
Arachnida menguntungkan manusia karena memakan serangga hama.
Berbeda dari kelas Arachnida, sebagian besar anggota kelas Crustacea
merupakan organisme yang menguntungkan manusia, yaitu sebagai sumber protein,
contohnya udang, lobster, kepiting, dan rajungan. Adapun Crustacea kecil yang hidup
sebagai zooplankton merupakan sumber makanan bagi ikan.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan anggota kelas
Insecta (serangga), baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Serangga
menguntungkan manusia, antara lain karena menghasilkan madu (lebah madu), membantu
penyerbukan tanaman (lebah dan kupu-kupu), menghasilkan bahan sandang (ulat sutera),
serta memangsa hama tanaman (capung dan belalang sembah). Sebaliknya, serangga
dikatakan merugikan karena merupakan hama tanaman (wereng), vektor penyakit pada
manusia (nyamuk dan lalat), dapat merusak bangunan (rayap)’ serta merupakan parasit
pada Mammalia (kutu dan pinjal).

Anda mungkin juga menyukai