Jurding 3
Jurding 3
Disusun oleh :
Nadiyah Bayan Hafizah
(2015730098)
Kriteria inklusi:
Populasi:
Ibu hamil 28
Ibu hamil yang datang
ke bangsal persalinan minggu
selama penelitian
Kontrol:
160 sampel kontrol Tidak KPD +
+ penuhi kriteria
80 sampel kasus inklusi
METODE
PENELITIAN
Sampel control
Kelompok control diambil dengan
dilakukan teknik simple
wawancara random sampling
Menggunakan
Data dikumpulkan kuesioner
oleh 3 bidan
METODE
PENELITIAN
Dianalisis dengan
Signifikan jika P SPSS versi 20
<0,05
• Nilai median usia kelompok kasus: 27
tahun, kelompok control: 26 tahun
• Nilai tengah usia kehamilan:
37,25 minggu di kelompok kasus
dan 38,4 minggu kelompok
control.
• 4/13 variable yang berhubungan
secara signifikan dengan KPD
• Riwayat KPD merupakan factor
risiko yang sangat berkaitan
dengan terjadinya KPD saat ini,
jika dibandingkan dengan factor
risiko lain
Factor risiko lain seperti membawa
beban berat, pemasukkan keuangan
setiap bulan, jumlah waktu tidur yang <
8 jam, merokok, batuk kronik, kegiatan
berhubungan seksual, graviditas, paritas
dan kecelakaan tidak berkaitan dengan
terjadinya KPD.
DISKUSI
Tujuan :
mengidentifikasi factor risiko terjadinya KPD. Penelitian ini mengidentifikasi
bahwa riwayat aborsi, riwayat Caesar, riwayat KPD, dan keluarnya keputihan pada
vagina memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya KPD.
DISKUSI
• Factor sosiodemografis tidak berhubungan dengan kejadian KPD
• Kelompok kasus: banyak partisipan dengan pemasukkan yang kurang dari 1000
Birr Ethiopia (45 dolar amerika serikat).
• Ketidakterkaitan antara saktor sosiodemografis ini terjadi akibat kemiripan
latar belakang para partisipan. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian di
Kanada, Brazil, Lithuania, USA, Australia, Pakistan dan India namun sejalan
dengan penelitian di Mesir dan Uganda
DISKUSI
• Pada penelitian ini, ibu dengan riwayat aborsi 3,06 kali lebih berisiko untuk mengalami
KPD, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah aborsi dan jenis aborsi
terhadap kejadian KPD karena rendahnya prevalensi aborsi terinduksi. Hal ini sejalan
dengan penelitian lain di Amerika, Lithuania, India, China dan Uganda. Namun pada
penelitian di kota Kaya, menunjukkan bahwa aborsi terinduksi yang dilakukan > 2 kali
dapat berisiko terjadinya KPD.
DISKUSI
• Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian di Amerika Serikat dan Cina, yang
mana penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat persalinan premature tidak
berhubungan dengan terjadinya KPD. Namun, terdapat penelitian lain di Lithuania,
India, Pakistan dan Uganda yang menunjukkan hasil serupa dengan penelitian ini.
• Penelitian lain mendukung hasil penelitian ini, yaitu ada hubungan yang signifikan
antara riwayat KPD dengan terjadinya KPD di kehamilan berikutnya
DISKUSI
• Tindakan bedah berupa penjahitan serviks (cerclage) berisiko menyebabkan KPD di
penelitian lain, namun tidak adanya hubungan antara cerclage dengan KPD di penelitian
ini karena sedikitnya partisipan yang dilakukan tindakan tersebut.
• Sama seperti penelitian lainnya, penelitian ini ada hubungan antara riwayat section
caesarea dengan terjadinya KPD, yang mana pasien dengan riwayat section caesarea
3,15 kali lebih berisiko mengalami KPD.
DISKUSI
• Dalam hal keputihan yang abnormal, penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya,
yang mana menunjukkan bahwa ibu dengan keputihan abnormal, 3,31 kali lebih berisiko
mengalami KPD
• Pada penelitian di India dan Uganda menunjukkan bahwa follow up ANC sebanyak 2 kali
memiliki hubungan dengan terjadinya KPD, karena pada follow up terdapat sesi
konseling dan edukasi kesehatan yang dapat meningkatkan higienitas ibu dan
mendorong ibu untuk menghindari kebiasaan yang berisiko menyebabkan KPD. Namun
sayangnya, pada penelitian ini ANC tidak berkaitan secara signifikan dengan terjadinya
KPD
DISKUSI
• Tidak adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas hubungan seksual
dengan terjadinya KPD, yang mana hal ini sejalan dengan hasil penelitian di
Mesir.
• tidak ada hubungan yang signifikan antara merokok dan terjadinya KPD, karena
terlalu sedikitnya jumlah perokok di penelitian ini
DISKUSI
Perdarahan prevaginam, kecelakaan, usia kehamilan, jumlah graviditas, paritas,
presentasi pada leopold 3, polihidroamnion, kehamilan multiple, anemia dan PIH
tidak berhubungan secara signifikan dengan predictor terjadinya KPD. Hasil ini
tidak sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan di Swedia, Lithuania dan
India.
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu hamil yang memiliki riwayat
KPD dan factor indeks kehamilan berkaitan dengan terjadinya KPD.
Penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat aborsi,, riwayat KPD,
riwayat Sectio Caesar dan pengeluaran keputihan abnormal pada
indeks kehamilan merupakan factor risiko terjadinya KPD.