Anda di halaman 1dari 31

Journal Reading

Risk Factors of Premature Rupture of Membranes


in Public Hospitals at Mekele City, Tigray, A Case
Control Sudy
Pembimbing : dr. H. Sukardy, Sp. OG

Disusun oleh :
Nadiyah Bayan Hafizah
(2015730098)

Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi


FK Universitas Muhammadiyah Jakarta
PERIODE 30 SEPT – 8 DES 2019
IDENTITAS JOURNAL

Authors : Assefa,N. Berhe,H. Girma, F. et al


Publication Date : 29 September 2018
Publisher : Adiqrat University College of Health Sciences
- Biomed Central
PENDAHULUAN
Ketuban Pecah Dini (KPD) : Robeknya membrane ketuban
sebelum terjadinya kontraksi uterus.
KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu : Preterm Premature
Rupture of Membrane (PPROM)

KPD setelah usia kehamilan 37 minggu : Premature Rupture of


Membrane (PROM).

Membran fetus terdiri dari amnion dalam dan korion luar

Amnion memberikan kekuatan peregangan bagi membrane fetal.


Maka dari itu,pentingnya perkembangan dari amnion kesuksesan
dari kehamilan.
PENDAHULUAN
Angka kejadian KPD berkisar antara PPROM terjadi pada sekitar 3 %
5% - 10% dari seluruh jumlah dari seluruh jumlah persalinan
persalinan

70% KPD terjadi pada kehamilan KPD merupakan penyebab yang


cukup bulan, tetapi pada pusat signifikan dari morbiditas dan
rujukan, terdapat > 50% KPD yang mortalitas baik pada ibu maupun
pada kehamilan kurang bulan. neonatus.
PENDAHULUAN
Jumlah biaya keseluruhan Komplikasi yang jarang terjadi
digunakan untuk menangani PROM yaitu retensi plasenta
pada anak dan ibu sebesar
1.029.698,8 dolar.

Pada ibu, infeksi cavum amnion


merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi setelah KPD.
PENDAHULUAN
Komplikasi fetus akibat KPD :
infeksi dan distress fetus akibat
kompresi tali pusat fetus atau
abrupsi plasenta

Komplikasi fetus menjadi indikasi SC

Kematian fetus terjadi sekitar 1%-2% dari


kasus KPD yang ditangani secara konservatif.

Sindrom distress respirasi (10-40%) merupakan morbiditas


akut yang paling sering terjadi setelah PPROM
PENDAHULUAN
Adis Ababa :
• Prevalensi KPD sebesar 1,4%, yang
terdiri dari 31,5% perempuan
terinfeksi intraamnion & 23,6% janin Nasional:
dilahirkan Caesar • 2000 : 49 per 1.000 maternal
• 12 kematian perinatal. yang mengalami kematian dan
871 per 1.000 neonatus yang
mengalami kematian

• 2014: 28 per 1.000 maternal yang


mengalami kematian dan
mortalitas neonatus sebesar 420
per 1.000
PENDAHULUAN
KPD : Penyebab terbesar dari
prematuritas dan infeksi, yang
mana akan berujung pada
kematian neonatus.

KPD dapat menyebabkan terjadinya


persalinan kurang bulan, berat bayi lahir
rendah dan infeksi neonatus, yang mana
ketiga hal ini merupakan masalah
kesehatan yang umum terjadi di Ethiopia
PENDAHULUAN
Faktor Risiko KPD

Rokok Riwayat ISK IMS Bekerja IMT status


Riwayat selama rendah
KPD ekonomi
persalinan hamil yang
kurang
rendah
bulan
desain penelitian
Mekelle: unmatched case
3 RS negeri + 8 pusat control
kesehatan + institusi
kesehatan swasta METODE
PENELITIAN

Kriteria inklusi:
Populasi:
Ibu hamil 28
Ibu hamil yang datang
ke bangsal persalinan minggu
selama penelitian
Kontrol:
160 sampel kontrol Tidak KPD +
+ penuhi kriteria
80 sampel kasus inklusi
METODE
PENELITIAN

Sampel control
Kelompok control diambil dengan
dilakukan teknik simple
wawancara random sampling
Menggunakan
Data dikumpulkan kuesioner
oleh 3 bidan

METODE
PENELITIAN

Dianalisis dengan
Signifikan jika P SPSS versi 20
<0,05
• Nilai median usia kelompok kasus: 27
tahun, kelompok control: 26 tahun
• Nilai tengah usia kehamilan:
37,25 minggu di kelompok kasus
dan 38,4 minggu kelompok
control.
• 4/13 variable yang berhubungan
secara signifikan dengan KPD
• Riwayat KPD merupakan factor
risiko yang sangat berkaitan
dengan terjadinya KPD saat ini,
jika dibandingkan dengan factor
risiko lain
Factor risiko lain seperti membawa
beban berat, pemasukkan keuangan
setiap bulan, jumlah waktu tidur yang <
8 jam, merokok, batuk kronik, kegiatan
berhubungan seksual, graviditas, paritas
dan kecelakaan tidak berkaitan dengan
terjadinya KPD.
DISKUSI
Tujuan :
mengidentifikasi factor risiko terjadinya KPD. Penelitian ini mengidentifikasi
bahwa riwayat aborsi, riwayat Caesar, riwayat KPD, dan keluarnya keputihan pada
vagina memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya KPD.
DISKUSI
• Factor sosiodemografis tidak berhubungan dengan kejadian KPD
• Kelompok kasus: banyak partisipan dengan pemasukkan yang kurang dari 1000
Birr Ethiopia (45 dolar amerika serikat).
• Ketidakterkaitan antara saktor sosiodemografis ini terjadi akibat kemiripan
latar belakang para partisipan. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian di
Kanada, Brazil, Lithuania, USA, Australia, Pakistan dan India namun sejalan
dengan penelitian di Mesir dan Uganda
DISKUSI
• Pada penelitian ini, ibu dengan riwayat aborsi 3,06 kali lebih berisiko untuk mengalami
KPD, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah aborsi dan jenis aborsi
terhadap kejadian KPD karena rendahnya prevalensi aborsi terinduksi. Hal ini sejalan
dengan penelitian lain di Amerika, Lithuania, India, China dan Uganda. Namun pada
penelitian di kota Kaya, menunjukkan bahwa aborsi terinduksi yang dilakukan > 2 kali
dapat berisiko terjadinya KPD.
DISKUSI
• Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian di Amerika Serikat dan Cina, yang
mana penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat persalinan premature tidak
berhubungan dengan terjadinya KPD. Namun, terdapat penelitian lain di Lithuania,
India, Pakistan dan Uganda yang menunjukkan hasil serupa dengan penelitian ini.

• Penelitian lain mendukung hasil penelitian ini, yaitu ada hubungan yang signifikan
antara riwayat KPD dengan terjadinya KPD di kehamilan berikutnya
DISKUSI
• Tindakan bedah berupa penjahitan serviks (cerclage) berisiko menyebabkan KPD di
penelitian lain, namun tidak adanya hubungan antara cerclage dengan KPD di penelitian
ini karena sedikitnya partisipan yang dilakukan tindakan tersebut.

• Sama seperti penelitian lainnya, penelitian ini ada hubungan antara riwayat section
caesarea dengan terjadinya KPD, yang mana pasien dengan riwayat section caesarea
3,15 kali lebih berisiko mengalami KPD.
DISKUSI
• Dalam hal keputihan yang abnormal, penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya,
yang mana menunjukkan bahwa ibu dengan keputihan abnormal, 3,31 kali lebih berisiko
mengalami KPD

• Pada penelitian di India dan Uganda menunjukkan bahwa follow up ANC sebanyak 2 kali
memiliki hubungan dengan terjadinya KPD, karena pada follow up terdapat sesi
konseling dan edukasi kesehatan yang dapat meningkatkan higienitas ibu dan
mendorong ibu untuk menghindari kebiasaan yang berisiko menyebabkan KPD. Namun
sayangnya, pada penelitian ini ANC tidak berkaitan secara signifikan dengan terjadinya
KPD
DISKUSI
• Tidak adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas hubungan seksual
dengan terjadinya KPD, yang mana hal ini sejalan dengan hasil penelitian di
Mesir.

• tidak ada hubungan yang signifikan antara merokok dan terjadinya KPD, karena
terlalu sedikitnya jumlah perokok di penelitian ini
DISKUSI
Perdarahan prevaginam, kecelakaan, usia kehamilan, jumlah graviditas, paritas,
presentasi pada leopold 3, polihidroamnion, kehamilan multiple, anemia dan PIH
tidak berhubungan secara signifikan dengan predictor terjadinya KPD. Hasil ini
tidak sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan di Swedia, Lithuania dan
India.
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan pada ibu-ibu hamil yang memiliki riwayat
KPD dan factor indeks kehamilan berkaitan dengan terjadinya KPD.
Penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat aborsi,, riwayat KPD,
riwayat Sectio Caesar dan pengeluaran keputihan abnormal pada
indeks kehamilan merupakan factor risiko terjadinya KPD.

Anda mungkin juga menyukai