Anda di halaman 1dari 15

ANALISA KANDUNGAN HCN PADA TEPUNG

KULIT SINGKONG YANG DIBERI PERLAKUAN


BLANCHING, PERENDAMAN DAN
PENGUKUSAN.

DEA INDRIANA DAMAYANTI


NIM PO7131312 457
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lanjutan ...
BORAKS

Produsen yang
nakal
Suhanda (2012)

Lontong (sebagai BAKSO (sebagai Ketupat (sebagai


pengeras) pengenyal & pengawet) pengeras)

Bakso Rebus Bakso Bakar

Penelitian Ponco (2002) Trend di


menemukan 42,60% dari jajanan anak
30 sampel bakso yang
dijajakan di pasar
SD
Perumnas II Bekasi
positif mengandung
boraks Peneliti ???
Boraks???
Lanjutan ...

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1.4.2 Bagi Institusi

1.4.3 Bagi Masyarakat


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian Penelitian
Pendahuluan Lanjutan

Survei langsung jumlah penjual


bakso bakar yang berada di sekolah Tindakan pengujian terhadap sampel
dasar negeri kecamatan Sukajadi bakso bakar untuk mengetahui ada
kota Pekanbaru dengan produsen atau tidaknya boraks yang dianalisa
yang berbeda. Penelitian ini di Laboratorium Kimia Poltekkes
ditujukan untuk menentukan sampel Kemenkes Riau.
penelitian.

November hingga April 2015


Desember 2014
Prosedur Pengujian Boraks

Bakso bakar 10 gr
(+) air panas
Diblender halus
Dimasukkan ke alat sentrifugasi
Hidupkan alat selama 2 menit dg kec.
3000 rpm
Supernatan
(+) 10 tetes HCl 5 N
(+) 4 tetes asam oksalat jenuh
(+) 1 ml kurkumin dalam metanol
Uapkan di atas penangas

Residu
(+) uap amonia
Warna hijau tua kehitaman
(Hasanah, 2010)
Ket : penelitian dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan
Analisa

Secara Kualitatif
(Metode Sentrifugasi)

Bahan :
Alat :  bakso bakar
 blender  aquadest
 cawan penguap  HCl 5 N
 penangas air  asam oksalat
 sentrifugasi jenuh
 corong pisah  kurkumin 1%
 pipet tetes  metanol
 amonia

Hasil :
Warna Hijau Tua Kehitaman (+)

Deskriptif dan dibandingkan


dengan teori
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sampel

DINAS PENDIDIKAN KOTA Jumlah Pedagang Bakso


PEKANBARU (2014) No. Nama SD Negeri
Bakar
1. SD Negeri 6, 12, dan 121 1 pedagang
19 sekolah dasar negeri 2. SD Negeri 15 1 pedagang
di Kec. Sukajadi 3. SD Negeri 68 dan 75 1 pedagang
4. SD Negeri 100 1 pedagang
Ditemukan 7 pedagang 5. SD Negeri 152 1 pedagang
bakso bakar
6. SD Negeri 22 1 pedagang
7. SD Negeri 153, 154, dan 155 1 pedagang
Jumlah 7 pedagang
Sifat Fisik Sampel
Kode
No. Warna Aroma Tekstur
Sampel
Putih agak Ket :
1. A Aroma menyengat Kenyal
pucat A = SD Negeri 6, 12, dan 121
2. B Abu-abu tua Aroma menyengat Kenyal B = SD Negeri 15
3. C Abu-abu Aroma menyengat Kenyal C = SD Negeri 68 dan 75
D= SD Negeri 100
4. D Putih pucat Aroma menyengat Kenyal
E = SD Negeri 152
5. E Putih pucat Aroma menyengat Kenyal F = SD Negeri 22
Aroma khas G= SD Negeri 153, 154 dan155
6. F Kecokelatan Empuk
daging sapi
7. G Putih pucat Aroma menyengat Kenyal

GAMBAR SAMPEL
Kode Gambar Kode Gambar Kode Gambar
Sampel Sampel Sampel
A

F
B D

C
E G
Analisa Kualitatif Boraks Pada Bakso Bakar
Kode Hasil Uji I Hasil Uji II
No.
Sampel Positif Negatif Positif Negatif
1. A √ √
2. B √ √
3. C √ √
4. D √ √
5. E √ √
6. F √ √
7. G √ √
Jumlah 6 1 6 1
Gambar Hasil Pengujian
Kode Sampel Gambar Kode Sampel Gambar Kode Sampel Gambar

A
D F

C
E G
 Hasil analisa menunjukkan, yaitu 6 sampel yang teridentifikasi mengandung boraks
dan 1 sampel yang tidak mengandung boraks. Hal ini terlihat dengan terbentuknya
warna hijau kehitaman pada sampel yang diuji dengan menggunakan metode
sentrifugasi (Hasanah, 2010). Berdasarkan pemeriksaan ditemukan bakso bakar yang
mengandung boraks terdapat pada kode A, B, C, D, E dan G.

 Berdasarkan hasil pengamatan fisik pada penelitian yang dilakukan di Laboratorium


Poltekkes Kemenkes Riau bahwa bakso bakar yang mengandung boraks memiliki
aroma yang sama yaitu sama-sama beraroma menyengat dan tekstur yang kenyal.
Selain itu, bakso bakar memiliki warna yang putih pucat dan abu-abu.

 Walaupun bakso bakar yang mengandung boraks memiliki warna putih pucat dan abu-
abu, tetapi ada satu sampel yang mengandung boraks yaitu pada kode B memiliki
warna abu-abu tua. Hal ini dikarenakan bakso bakar yang berkode B tersebut
diberikan tambahan boraks yang berlebihan, sehingga memberikan perubahan warna
yang semakin kuat. Menurut Yuliarti (2007), salah satu ciri khas bakso dengan bahan
tambahan berbahaya adalah warnanya yang lebih putih dan akan menjadi abu-abu tua
jika ditambahkan pengenyal obat bakso (boraks) yang berlebihan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian pada sampel yang diteliti, teridentifikasi adanya


bakso bakar yang mengandung boraks di sekolah dasar kecamatan Sukajadi
kota Pekanbaru. Dari 7 sampel yang diteliti terdapat enam sampel (85,71%)
positif mengandung boraks. Bakso bakar yang teridentifikasi mengandung
boraks terdapat di SD Negeri 6, 12, dan 121, SD Negeri 15, SD Negeri 68
dan 75, SD Negeri 100, SD Negeri 152, serta SD Negeri 153, 154, dan 155.
5.2 Saran

 Bagi masyarakat disarankan untuk berhati-hati mengkonsumsi jajanan


khususnya bakso bakar dengan melihat ciri-ciri bakso bakar yang
mengandung boraks, yaitu memiliki aroma yang menyengat, warna yang
putih pucat dan abu-abu, serta tekstur yang kenyal.

 Bagi pemerintah atau instansi terkait disarankan untuk dapat memberikan


penyuluhan kepada produsen makanan, khusunya jajanan bagi anak sekolah
mengenai efek samping dari penggunaan bahan tambahan pangan (BTP)
yang tidak diizinkan.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai