Anda di halaman 1dari 65

Servikal Sindrom

PENDAHULUAN
• Nyeri tengkuk (neck pain) didefinisikan sebagai nyeri
yang dirasakan didaerah yang dibatasi oleh : linea
nuchae superior dibagian superior, dibagian lateral sisi
lateral leher dan dibagian inferior oleh garis transversal
imajiner melalui prosesus spinosus Torakal

• Nyeri Tengkuk diperkirakan dialami oleh ± 10 %


populasi.

• Di Amerika, ± 7 % pada laki-laki dan ± 9,4 % pada


wanita, dalam periode tahun 1976 – 1980
• Wanita > laki-laki
• Usia tua> usia muda
• Perokok dan pekerja yang banyak mengalami
stres baik fisik maupun mental.
• Manifestasi nyeri tengkuk dapat timbul di
daerah tengkuk atau menyebar ke tempat lain
(terbanyak adalah ke anggota gerak atas dan
kepala)
• Penyebab nyeri dapat berasal dari ;
• kompresi terhadap struktural nyeri yang
dapat berupa inflamasi, neoplastik, infeksi,
proses degenerasi atau trauma.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Servikal sindrom adalah suatu kumpulan gejala
yang ditandai adanya iritasi atau kompresi pada
radiks saraf servikal.
• Rasa nyeri yang dijalarkan disebut nyeri radikuler
• Servikal sindrom merupakan sekumpulan gejala
berupa nyeri tengkuk, nyeri menjalar, rasa
kesemutan yang menjalar, spasme otot yang
disebabkan karena perubahan struktural kolumna
vertebra servikalis akibat perubahan degeneratif
pada diskus intervertebralis, ligamentum flavum
dan facet joints. (Standar pelayanan medis
Neurologi , 2006)
ANATOMI
Tulang dan jaringan ikat
• terdiri dari 7 vertebra
• membentuk kurva lordosis bila diliat dari lateral
Dibagi menjadi 2 regio: Regio atas dan bawah
• Regio atas
• Tulang C1 (Atlas), Tulang C1 tidak mempunyai korpus
vertebra, berbentuk seperti cincin dengan kedua masa
lateral dihubungkan dengan arkus anterior dan
posterior.
• dan C2 (Axis), mempunyai korpus vertebra, arkus
anterior yang menebal ditengah membentuk prosesus
odontoid, arkus posterior dan prosesus spinosus
• tulang oksiput dan C1 dihubungkan dengan sendi
oksipitoatlas, gerakan fleksi 10° dan ekstensi 25°
• C1 dan C2 dihubungkan dengan sendi alantoaxial
yang dapat bergerak rotasi 45° kiri dan kanan,
mungkin hanya sedikit fleksi dan ekstensi
Ligamen pada regio atas vertebra servikal:
• Ligamentum transversum
• Ligamentum apikal
• Ligamentum alar
• Ligamentum asesorius
• Ligamentum longitudinal posterior
• Ligamentum flavum
• Ligamentum nukhae/interspinosus
• Regio bawah
• Vertebra cervical C3-C7
• bagian anteriornya lebih lebar dari bagian posterior
• membentuk kurva lordotik
• mempunyai persendian yang disebut sendi
uncovertebral disebut juga sebagai sendi lusckha
terletak pada tepi posterolateral korpus vertebral.
• Diskus intervertebralis terdapat diantara 2 korpus
vertebra (annulus dan nucleus)
• Gerakan : fleksi, ekstensi, lateral fleksi dan rotasi.
• Ligamen : ligamentum flavum, ligamentum longitudinal
anterior, posterior, dan ligamentum
nukhae/interspinosus.
• Saraf
• Struktur medulla spinalis terdapat di dalam kanalis
spinalis mulai dari foramen magnum sampai lebih
kurang setinggi L2
• Nervus spinalis mempunyai 2 radiks (radiks spinalis
posterior (sensori) dan anterior (motorik) )
• Nervus spinalis C1 dan C2 mempersarafi belakang kepala
• C3 di daerah leher.
• Sedangkan C4-C8 mempersarafi daerah bahu dan lengan
ETIOLOGI
• Timbulnya sindroma servikal ini oleh karena adanya
rangsangan pada radiks saraf servikal, dimana
radiks anterior dan posterior akan bergabung
menjadi saraf spinal di foramen intervertebralis
sehingga letak gangguannya adalah pada atau
dekat foramen intervertebralis.
Terdapat dua penyebab timbulnya servikal sindrom
yaitu:
Foramen intervertebralis tetap utuh.
• Peradangan dari sarafnya sendiri misalnya
radikulitis
• Dorongan dari tumor, abses atau perdarahan oleh
karena trauma tumor
• Radiks mengalami tarikan, misalnya pada trauma
whiplash (pecut)
• HNP servikalis
Foramen intervertebralis menyempit.
• Terbentuknya osteofit atau eksostosis kedalam
foramen intervertebralis
• Adanya penipisan dari diskus intervertebralis
MANIFESTASI KLINIK
• Seperti yang telah diketahui bahwa saraf cervical
yang berperan dalam persarafan bahu, lengan,
sampai jari adalah saraf cervical yang berasal dari
segmen medula spinalis C5, C6, C7, dan C8 maka
radiks-radiks dari segmen inilah yang memegang
peranan dalam masalah cervical root syndrome ini
ANAMNESA:
• Nyeri tengkuk serta kaku pada otot leher dan
kadang disertai dengan sakit daerah belakang
kepala
• Rasa nyeri biasanya timbul pada pergerakan kepala
dan leher disertai adanya penjalaran ke lengan
sesuai dengan persarafan radiks yang terkena, ini
yang dinamakan nyeri radikuler
PEMERIKSAAN FISIK
• Keterbatasan dalam lingkup geraknya dan biasanya
pasien juga merasakan hal itu dengan atau tidak
disertai nyeri leher
• Kelainan neurologiknya (gangguan sensibilitas dan
motorik)
• gangguan sensibilitas ,nyeri saraf daerah kulit
yang dipersarafi oleh radiks dorsalis yang
terangsang. Hal tersebut yang dinamakan
dengan dermatom
• kelaianan motorik ditandai dengan adanya
kelemahan pada daerah lengan dan tangan
Radik Nyeri dijalarkan dari Kelemahan Gangguan Refleks

s leher ke: otot sensibilitas tendon

Permukaan

ventral
Supraspinatu Refleks
lengan atas
Bahu bagian bawah s biceps tidak
dan bawah
C5 dan lengan atas Deltoideus terganggu
Tidak ada
bagian lateral Infraspinatus atau
gangguan
Biceps menurun
sensibilitas

pada jari-jari
Nyeri dijalarkan dari Kelemahan Gangguan Refleks
Radiks
leher ke: otot sensibilitas tendon

Permukaan Refleks
Biceps
Bagian lateral (radial) ibu jari dan biceps,
C6 Brachioradial
lengan bawah tepi radial menurun /
is
dari lengan menghilang
Nyeri dijalarkan dari Kelemahan Gangguan Refleks
Radiks
leher ke: otot sensibilitas tendon

C7 Bagian dorsal lengan Triceps Permukaan Refleks

bawah jari telunjuk, triceps

jari tangan menurun

dan dorsum atau

manus menghilang

C8 Bagian medial (ulnar) Otot-otot Jari Refleks

lengan bawah tangan: kelingking biceps dan

interossei dan jari triceps tidak

manis terganggu
PATOLOGI
Berbagai patologi penyebab servikal sindrom
tersebut yaitu :
• Spondilosis servikalis : Myelopathy
• Mekanik : Neck strain, Herniasi diskus
• Infeksi : Osteomyelitis, Meningitis
• Rujukan/reffered : Thoracic outlet syndrom,
Pancoast tumor
• Neurologik : Brachialis plexitis, jebakan saraf perifer
• Rheumatologik : Rheumatoid arthritis, Fibromialgia
• Neoplasma : Multiple myeloma, Syringomyelia
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Identitas,
• Riwayat hidup seperti :
• Umur,
• Riwayat trauma sebelumnya,
• Riwayat pekerjaan.
INSPEKSI
• Menanyakan riwayat penyakit, bagaimana posisi
kepala dan leher selama wawancara.
• Biasanya pasien menekukkan kepala menjauhi sisi
yang cedera dan leher terlihat kaku.
• Gerak leher ke segala arah menjadi terbatas, baik
yang mendekati maupun menjauhi sisi cedera
PALPASI
• Nyeri kaku pada leher
• Rasa nyeri dan tebal dirambatkan ke ibu jari dan sisi
radial tangan
• Dijumpai kelemahan pada biceps atau triceps.
Berkurangnya reflex biceps
• Dijumpai nyeri alih (referred pain) di bahu yang
samar, dimana “nyeri bahu” hanya dirasa bertahan
di daerah deltoideus bagian lateral dan infrascapula
atas.
PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK

• Kelemahan pada abduksi pundak menunjukkan


radikulopati C5
• Kelemahan pada fleksi siku dan ekstensi
pergelangan tangan menunjukkan radikulopati C6
• Kelemahan pada ekstensi siku dan fleksi
pergelangan tangan menunjukkan radikulopati C7
• kelemahan pada ekstensi ibu jari dan deviasi ulnar
dari pergelangan tangan menunjukkan radikulopati
C8.
Pemeriksaan refleks tendon sangat membantu
menentukan tingkat radiks yang terkena. Seperti :
• Refleks biseps mewakili tingkat radiks C5-6,
• Refleks triseps mewakili tingkat radiks C7-8.2
PEMERIKSAAN FUNGSI
SENSORIK

Pemeriksaan fungsi sensorik dilakukan bila ada


gangguan sensorik. Namun seringkali gangguan
sensorik tidak sesuai dermatomal atlas anatomik. Hal
ini disebabkan oleh adanya daerah persarafan yang
bertumpang tindih satu sama lain . Pemeriksaan ini
juga menunjukkan tingkat subyektivitas yang tinggi
TES PROVOKASI
• Tes Spurling
• Tes Lhermitte
• Tes Distraksi Kepala
• Tes Naffziger
• Tes Valsava
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiografi cervical
• CT Scan dengan myelografi
• MRI
• EMG
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
• Obat penghilang nyeri atau relaksan otot
diberikan selama 7-10 hari. Jenis obat- obatan
yang banyak digunakan biasanya dari golongan
salisilat atau NSAID. Jika nyeri berat, diberikan
analgetik golongan narkotik seperti codein,
meperidin, bahkan bisa juga diberikan morfin.
Obat-obatan yang banyak digunakan adalah:
• Ibuprofen 400 mg, tiap 4-6 jam (PO)
• Naproksen 200-500 mg, tiap 12 jam (PO)
• Fenoprofen 200 mg, tiap 4-6 jam (PO)
• Indometacin 25-50 mg, tiap 8 jam (PO)
• Kodein 30-60 mg, tiap jam (PO/Parentral)
• Vit. B1, B6, B12
NON-MEDIKAMENTOSA
• Sikap tubuh yang baik
• Tidur dengan bantal
• Penggunaan telepon dengan posisi leher menekuk
dapat dikurangi dengan menggunakan headset
• menghindari penggunaan kacamata bifokal dengan
ekstensi leher yang berlebihan
• menghindari tempat duduk yang menyebabkan
kepala menoleh/berotasi ke sisi lesi.
• Memelihara sendi otot yang fleksibel dan kuat dengan
latihan yang benar
• memperhatikan posisi saat duduk, mengendarai
kendaraan, dan posisi leher yang berkaitan dengan
berbagai pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
REHABILITASI MEDIK
• Traksi
• Cervical Collar
• Mandibular Immobilizer).
• Thermotherapy
• Latihan
• Operasi
Ditujukan pada keadaan yang disebabkan
kompresi terhadap radiks saraf atau pada penyakit
medulla spinalis yang berkembang lambat serta
melibatkan tungkai dan lengan
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Samsiah
• Umur : 46 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Kekukang, Kec. Ketol
• Pekerjaan : Petani
• NO.CM : 152xxx
• Datang : 16 Oktober 2019
DATA SUBYEKTIF
• Keluhan Utama
Badan sulit di gerakkan, kebas- kebas
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Datu Beru dengan keluhan kaki
dan tangan sebelah kiri sulit digerakkan, yang sudah dirasakan
kurang lebih 1 minggu ini, dan memberat dalam 2 hari ini.
Pasien juga mengeluhkan kebas- kebas diseluruh badan
disertai dengan leher ysng tegang dan nyeri yang menjalar ke
bahu dan lengan sehingga sulit menoleh kekanan maupun ke
kiri, jari- jari tangan kanan seperti mati rasa yang sudah
dirasakan semenjak tangan dan kaki sulit digerakkan, nyeri
kepala, pusing, kesemutan seluruh badan, sensasi rasa
terbakar pada daerah perut. Nafsu makan ada, riwayat BAB
dan BAK dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat trauma disangkal
• Keluhan sama (+)
• Riwayat hipertensi (+)
• Riwayat DM (+)
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
• Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien bekerja sebagai petani.
DATA OBYEKTIF
Status Present
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E4M6V5 = 15
• Tanda Vital :
• TD = 180/110 mmhg;
• N = 80x/menit;
• RR = 16x/mnt;
• T = afebris
• Visual Analog Scale : 7
Status Internus
• Kepala : Simetris, mesosefal
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera
ikterik -/-
• Leher : Simetris, pergerakan tidak bebas
• Dada : simetris, statis dinamis.
• Jantung : Bunyi jantung I-II murni, gallop (-),
bising (–)
• Paru : Vesiculer, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : Supel, nyeri tekan (–)
Status neurologis
• Kesadaran : GCS=E4M6V5=15
• Kepala : Mesosefal,simetris
• Mata : Pupil bulat, isokor 2,5mm/2,5mm,
Reflek cahaya +/+
• Leher : kaku kuduk (-), kuduk kaku (+),
spasme otot leher (+)
• Nn.Craniales : dalam batas normal
• Ekstremitas Superior
• Gerak : (+) / (+)
• Kekuatan : 4-4-4 / 4-4-4
• Tonus : normotonus / normotonus
• Trofi : eutrofi/eutrofi
• R. Fisiologis
• Biseps : (+) / (+)
• Triseps : (+)/ (+)
• R. Patologis
• Hoffman/Tromner: (-) / (-)
• Sensibilitas: Parestesi sesuai dermatom MS
segmen C4-8 dex et sin
• Ekstremitas Inferior
• Gerak : (+) /(+)
• Kekuatan : 3-3-3 / 3-3-3
• Tonus : normotonus / normotonus
• Trofi : eutrofi / eutrofi
• R. Fisiologis
• Patella : (+) / (+)
• Achilles : (+) / (+)
• R. Patologis
• Babinski : (-) / (-)
• Chaddock : (-) / (-)
• Oppenheim : (-) / (-)
• Gordon : (-) / (-)
• Schaeffer : (-) / (-)
• Bing : (-) / (-)
• Gonda : (-) / (-)
• Rossolimo : (-) / (-)
• Mendel-Bachterew: (-) / (-)
• Klonus : (-) / (-)
• Sensibilitas : dalam batas normal
• Gerakan-gerakan abnormal
• Tremor : (-)
• Athetose : (-)
• Mioklonik : (-)
• Khorea : (-)
• Pemeriksaan Tambahan
• Lhermitte : (+)
• Valsava : (-)
• Naffziger : (-)
• Distraksi : (+)
DIAGNOSIS
• Paraparase + Servical Sindrome +
hipertensi Stage II
PENATALAKSANAAN
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam
• Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
• Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
• Paracetamol 3 X 750 mg
• Amlodipin 1 X 10 mg
• Candesartan 1 X 8 mg
• Alpentin 3X 100 mg
FOLLOW UP
17 OKTOBER 2019

S O A P
Lemah kedua TD : 140/80 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
Anggota HR : 79x/i Servical - Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam aff
gerak atas RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
dan bawah, T: 36,4 hipertensi - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
NPS : 7
kebas- kebas Kekuatan otot Stage II - Paracetamol 3 X 750 mg
seluruh - Atas : 4444 / - Amlodipin 1 X 10 mg
badan, kaku 4444 - Candesartan 1 X 8 mg
leher, nyeri - Bawah : 3333 / - Alpentin 3X 100 mg
kepala 3333 - Sucralfat 3 X C1
- Amitriptilin 2 x ½
- Diazepam 2X 2 mg
Foto cervical AP/ lat
18 OKTOBER 2019

S O A P
Lemah kedua TD :130/90 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
Anggota HR : 80x/i Servical - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
gerak atas RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
dan bawah, T: 36,4 - Paracetamol 3 X 750 mg
hipertensi
kebas- kebas NPS : 7 - Amlodipin 1 X 10 mg
seluruh Kekuatan otot Stage II - Candesartan 1 X 8 mg
badan, kaku - Atas : 4444 / - Alpentin 3X 100 mg
leher, nyeri 4444 - Sucralfat 3 X C1
kepala, - Bawah : 3333 / - Amitriptilin 2 x ½
pusing 3333 - Diazepam 2X 2 mg
- Metil. P 2x 4mg
- Gemfibrozil 1X 300 mg
19 OKTOBER 2019

S O A P
Kebas- kebas TD :130/90 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
(-), nyeri HR : 79 x/i Servical - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
kepala (-) RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
T: 36,5 - Paracetamol 3 X 750 mg
hipertensi
NPS : 2 - Amlodipin 1 X 10 mg
Kekuatan otot Stage II - Candesartan 1 X 8 mg
- Atas : - Alpentin 3X 100 mg
5555/5555 - Sucralfat 3 X C1
- Bawah : 4444 / - Amitriptilin 2 x ½
4444 - Diazepam 2X 2 mg
- Metil. P 2x 4mg
- Gemfibrozil 1X 300 mg

Anda mungkin juga menyukai