PENDAHULUAN
• Nyeri tengkuk (neck pain) didefinisikan sebagai nyeri
yang dirasakan didaerah yang dibatasi oleh : linea
nuchae superior dibagian superior, dibagian lateral sisi
lateral leher dan dibagian inferior oleh garis transversal
imajiner melalui prosesus spinosus Torakal
Permukaan
ventral
Supraspinatu Refleks
lengan atas
Bahu bagian bawah s biceps tidak
dan bawah
C5 dan lengan atas Deltoideus terganggu
Tidak ada
bagian lateral Infraspinatus atau
gangguan
Biceps menurun
sensibilitas
pada jari-jari
Nyeri dijalarkan dari Kelemahan Gangguan Refleks
Radiks
leher ke: otot sensibilitas tendon
Permukaan Refleks
Biceps
Bagian lateral (radial) ibu jari dan biceps,
C6 Brachioradial
lengan bawah tepi radial menurun /
is
dari lengan menghilang
Nyeri dijalarkan dari Kelemahan Gangguan Refleks
Radiks
leher ke: otot sensibilitas tendon
manus menghilang
manis terganggu
PATOLOGI
Berbagai patologi penyebab servikal sindrom
tersebut yaitu :
• Spondilosis servikalis : Myelopathy
• Mekanik : Neck strain, Herniasi diskus
• Infeksi : Osteomyelitis, Meningitis
• Rujukan/reffered : Thoracic outlet syndrom,
Pancoast tumor
• Neurologik : Brachialis plexitis, jebakan saraf perifer
• Rheumatologik : Rheumatoid arthritis, Fibromialgia
• Neoplasma : Multiple myeloma, Syringomyelia
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Identitas,
• Riwayat hidup seperti :
• Umur,
• Riwayat trauma sebelumnya,
• Riwayat pekerjaan.
INSPEKSI
• Menanyakan riwayat penyakit, bagaimana posisi
kepala dan leher selama wawancara.
• Biasanya pasien menekukkan kepala menjauhi sisi
yang cedera dan leher terlihat kaku.
• Gerak leher ke segala arah menjadi terbatas, baik
yang mendekati maupun menjauhi sisi cedera
PALPASI
• Nyeri kaku pada leher
• Rasa nyeri dan tebal dirambatkan ke ibu jari dan sisi
radial tangan
• Dijumpai kelemahan pada biceps atau triceps.
Berkurangnya reflex biceps
• Dijumpai nyeri alih (referred pain) di bahu yang
samar, dimana “nyeri bahu” hanya dirasa bertahan
di daerah deltoideus bagian lateral dan infrascapula
atas.
PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK
S O A P
Lemah kedua TD : 140/80 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
Anggota HR : 79x/i Servical - Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam aff
gerak atas RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
dan bawah, T: 36,4 hipertensi - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
NPS : 7
kebas- kebas Kekuatan otot Stage II - Paracetamol 3 X 750 mg
seluruh - Atas : 4444 / - Amlodipin 1 X 10 mg
badan, kaku 4444 - Candesartan 1 X 8 mg
leher, nyeri - Bawah : 3333 / - Alpentin 3X 100 mg
kepala 3333 - Sucralfat 3 X C1
- Amitriptilin 2 x ½
- Diazepam 2X 2 mg
Foto cervical AP/ lat
18 OKTOBER 2019
S O A P
Lemah kedua TD :130/90 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
Anggota HR : 80x/i Servical - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
gerak atas RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
dan bawah, T: 36,4 - Paracetamol 3 X 750 mg
hipertensi
kebas- kebas NPS : 7 - Amlodipin 1 X 10 mg
seluruh Kekuatan otot Stage II - Candesartan 1 X 8 mg
badan, kaku - Atas : 4444 / - Alpentin 3X 100 mg
leher, nyeri 4444 - Sucralfat 3 X C1
kepala, - Bawah : 3333 / - Amitriptilin 2 x ½
pusing 3333 - Diazepam 2X 2 mg
- Metil. P 2x 4mg
- Gemfibrozil 1X 300 mg
19 OKTOBER 2019
S O A P
Kebas- kebas TD :130/90 mmHg Paraparase + - IVFD RL 20 gtt/i
(-), nyeri HR : 79 x/i Servical - Inj. Mecobalamin 500mg / 8 jam
kepala (-) RR : 20X/i Sindrome + - Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
T: 36,5 - Paracetamol 3 X 750 mg
hipertensi
NPS : 2 - Amlodipin 1 X 10 mg
Kekuatan otot Stage II - Candesartan 1 X 8 mg
- Atas : - Alpentin 3X 100 mg
5555/5555 - Sucralfat 3 X C1
- Bawah : 4444 / - Amitriptilin 2 x ½
4444 - Diazepam 2X 2 mg
- Metil. P 2x 4mg
- Gemfibrozil 1X 300 mg