KASUS
SOL intracranial
OLEH:
Nur Aina Rahmania SMF ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PRESEPTOR: RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.H.ABDUL MOELOEK
dr. Roezwir, Sp.S BANDAR LAMPUNG
Nama : Ny. H IDENTITAS
Tanggal lahir
Umur
: 10 September 1968
: 50 Tahun
PASIEN
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Pardawaras Semaka, Tanggamus
Suku bangsa : Lampung
Tanggal masuk : 25 Juni 2019
Pukul : 16.30 WIB
No. MR : 59.95.77
ANAMNESIS
Leher
Tidak terdapat pembesaran KGB leher, nyeri
tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG PARU
Perkusi : batas jantung dalam batas Perkusi : Sonor pada kedua lapangan
normal paru
EKSTREMITAS
Akral hangat
Atas : Oedem (-/-) , akral hangat, CRT <2s
Bawah : Oedem (-/-) , akral hangat, CRT <2s ABDOMEN
Inspeksi : Datar, masa (-), lesi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (+) epigastrium,
hepatosplenomegali (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullnes (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
CN II
CN I Tajam penglihatan : VODS >3/60 bedside
Daya Penciuman Lapang pandang : normal
Hidung : Parosmia Tes warna : normal
Fundus oculi : Tidak dilakukan
CN III, IV, VI
CN V
Kelopak mata : Ptosis (-), eksofftalmus (-
/-), endoftalmus (-/-)
Sensibilitas : menurun pada sisi
kanan (raba)
Pupil
Diameter : 3 mm / 3 mm
Motorik : Normal
Bentuk : Bulat, tepi rata
Isokor/anisokor : Isokor
Refleks
Posisi : Central (+/+)
Refleks kornea : Normal
Refleks cahaya langsung : +/+
Refleks bersin : Normal
Refleks cahaya tidak langsung : +/+
Gerakan bola mata : normal
CN VII
CN VIII Pasif
Tes pendengaran Lipatan nasolabialis : mendatar pada sisi
• Rinne : (+) kanan
• Weber : Tidak ada lateralisasi Sudut bibir tertarik ke kiri
• Swabach : sama dengan Aktif
pemeriksa Meringis/tertawa : tertarik ke kiri
Nistagmus (-) Sensoris (2/3 anterior lidah : normal
CN IX dan X
- Suara bindeng/ nasal : Tidak
CN XII ada
Atrofi : (-)
- Posisi Uvula : Di tengah
Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-) - Refleks muntah : (+)
- Refleks batuk : (+)
- Peristaltik usus : (+)
CN XI
M. Sternocleidomastoideus : Normal
M. Trapezius : Normal
Rangsang Meningeal
• Steriognosis : Normal
• Grafognosis : Normal
Koordinasi
• Miksi : Normal
• Defekasi : Normal
Fungsi Luhur
LED 30 0 – 15 mm/jam
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 123 <140 mg/dL
Ureum 25 13 – 44 mg/dL
Creatinin 0,79 0,6 – 1,1 mg/dL
ELEKTROLIT
16
CT-scan kepala
DIAGNOSIS TOPIS
Thalamus sinistra, cavum
pallucidum
DIAGNOSIS ETIOLOGI
ICH + SOL
Penatalaksanaan
• Mobilisasi pasif
Non • Nutrisi
Medikamentosa • Monitoring TTV
19
Follow up
Tanggal/jam Perjalanan Penyakit Instruksi
26-06-2019 S/Nyeri kepala yang memberat sejak A/ SOL
Pukul 07.00 1 hari yang lalu seperti ditusuk yang
dirasakan pada kedua sisi kepala, P/
mudah mengantuk, disertai Rencana Ct-Scan Kepala tanpa kontras
kelemahan anggota gerak sebelah
IVFD KaEN 3B : NaCl 2: 1 XX tpm
kanan dan muntah 1 kali
Paracetamol 500mg 3x1
Vit B19 2x1
O/ Ranitidin inj/12 j
Keadaan umum: Tampak sakit
sedang
Kesadaran: somnolen
TD: 140/90 mmHg
RR: 20 x/mnt
HR: 83 x/mnt
T : 38,5 0C
SpO2 : 96%
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
26-06-2019 Status generalis
Pukul 07.00
Kepala : normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)
Edema palpebral (-/-)
THT : Epistaksis (-), otorrhea (-), deformitas (-)
Mulut : Dalam batas normal
Leher : JVP (N), pembesaran KGB(-)
Thorax : I : simetris
P : nyeri tekan (-)
P : sonor, batas jantung normal
A : ronki +/+, BJ I-II reguler
Abdomen : I : datar, massa (-)
A : BU (+)
P : nyeri tekan epigatrium (+),
organomegali (-)
P : timpani
Ekstremitas:
Superior : oedem(-/-),akral hangat, CRT <2s
Inferior : oedem (-/-) , akral hangat, CRT<2s
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
26-06-2019 Status Neurologis:
Pukul 07.00 Meningeal Sign Kaku kuduk : -
Brudzinsky : -
Kernig : -
Laseque : -
CN II:
Tajam penglihatan : VODS >3/60 (bedsite)
Lapang pandang : normal
Pengenalan warna : normal
Funduskopi : Tidak dilakukan
CN III, IV, VI :
Ptosis : -/- Nistagmus : -/-
Strabismus : -/- Proptosis: -/-
Gerakan bola mata : normal
Pupil : isokor (3mm/ 3mm)
Reflek cahaya : langsung (+/+), tidak langsung (+/+)
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
CN VII :
Inspeksi wajah sewaktu :
Lipatan nasolabiali kanan mendatar
Meringis, tersenyum : sudut bibir tertarik ke kiri
Sensorik 2/3 anterior lidah (manis, asam, asin) : Normal
CN VIII:
N. Vestibulocochlearis
Tes pendengaran
• Rinne : (+)
• Weber : Tidak ada lateralisasi
• Swabach : Sama dengan pemeriksa
Nistagmus (-)
CN IX, X :
Suara bindeng : (-)
Posisi uvula : Di tengah
Reflek batuk : (+)
Reflex muntah : (+)
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
CN XII :
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-)
Artikulasi : (-)
27-06-2019 S/ A/ SOL
Pukul 07.00 Nyeri kepala berkurang,
mudah mengantuk, disertai P/
kelemahan anggota gerak Konsul Sp.S
• Mannitol
sebelah kanan dan muntah(-)
• Paracetamol fls
Konsul Sp. BS
• Rencana VP shunt
O/
Keadaan umum: Tampak sakit Medikamentosa :
sedang • Mannitol
Kesadaran: compos mentis • IVFD KaEN 3B : NaCl 2: 1 XX
TD: 130/90 mmHg tpm
RR: 22 x/mnt • Paracetamol fls 3x1
HR: 80 x/mnt • Vit B19 2x1
T : 38,8 0C • Ranitidin inj/12 j
SpO2 : 99% • KSR 3x1
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
CN II:
Tajam penglihatan : VODS >3/60 (bedsite)
Lapang pandang : normal
Pengenalan warna : normal
Funduskopi : Tidak dilakukan
CN III, IV, VI :
Ptosis : -/- Nistagmus : -/-
Strabismus : -/- Proptosis: -/-
Gerakan bola mata : normal
Pupil : isokor (3mm/ 3mm)
Reflek cahaya : langsung (+/+), tidak langsung (+/+)
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
CN VII :
Inspeksi wajah sewaktu :
Lipatan nasolabiali kanan mendatar
Meringis, tersenyum : sudut bibir tertarik ke kiri
Sensorik 2/3 anterior lidah (manis, asam, asin) : Normal
CN VIII:
N. Vestibulocochlearis
Tes pendengaran
• Rinne : (+)
• Weber : Tidak ada lateralisasi
• Swabach : Sama dengan pemeriksa
Nistagmus (-)
CN IX, X :
Suara bindeng : (-)
Posisi uvula : Di tengah
Reflek batuk : (+)
Reflex muntah : (+)
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi
CN XII :
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-)
Artikulasi : (-)
Non
communicating
cyst
CSP
Simtomatik
Asimtomatik
Mekanisme Timbulnya Gejala Pada Kista
CSP
Kompresi pada
Ball-valve Gangguan pada vena
segitiga hipotalamo-
phenomenon dalam yg kronis,
septum
• sumbatan dari • menunjukkan gejala • perpindahan dan
foramen neuropsikiatri dan peregangan vena
intraventrikular oleh kompresi kiasma serebral interna dan
kista, menyebabkan optik subependimal dapat
hidrosephalus dan menyebabkan defisit
meningkatkan neurologi fokal yg
tekanan intrakranial progresif
Mechanism leading to Mass effect,
symptoms Increased
CSF
ICP
Doktrin Monroe-Kellie obstruction
“volume total isi intrakranial adalah
tetap konstan”
Chemotherapy Palliative
Penatalaksanaan
• Benign : surgical excision
glioma • Malignant : surgical excision + Radiotherapy
Pituitary • Radiotherapy
TERIMA KASIH