Dalam Peningkatan
Kewaspadaan Dini Dan Respon
PD3I
AGENDA PROGRAM
• Menurunnya angka kematian
PRIORIT dan kesakitan JATENG
AS ) SEHAT
IHR (2005)
Implementation
Mengikat setiap
Core Capacities : negara
At All
- Policy and legislation
– Detection
levels
- Risk Communication – Verification
- Coordination
- Surveillance
– Investigation
- Human Resource – Notification
- Laboratory
- Response
– Response
Capacity for control of emerging diseases, food safety,
zoonosis, chemical, radiology
Capacities at Point of Entry
Indonesia has declared not to require extension for IHR (2005) implementation in 2014
capacity building for operational and maintenance of IHR 2005.
Komitmen Global dan Nasional
Goals
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Target:
3.2.Pada 2030, mengakhiri
kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan
seluruh negara berusaha
menurunkan Angka Kematian
Neonatal setidaknya hingga
12 per 1.000 KH dan Angka
17 Goals 169 target Kematian Balita 25 per 1.000
KH
• Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat
RPJMN
dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun
2015-2019
2013.
• Target 2019 menurun 40%
Tersedianya informasi tentang situasi,
kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya
serta masalah kesehatan masyarakat dan
Tujuan
Penyelengga faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai
raan bahan pengambilan keputusan
Surveilans
Kesehatan
Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap
(prasyarat kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan
program dampaknya
kesehatan)
Terselenggaranya investigasi dan
Pasal 2 PMK
45 2014 penanggulangan KLB/Wabah
Dasar penyampaian informasi kesehatan
kepada para pihak yang berkepentingan sesuai
dengan pertimbangan kesehatan
Tantangan Era Globalisasi
Kemajuan Biotechnology
KEBIJAKAN
SURVEILANS
• Kemampuan Surveilans,
dan Kesiapsiagaan
• Kemampuan deteksi dini
dan respon
• Koordinasi dan Jejaring
Kerja
Jejaring surveilans
berbasis kasus Report Data laboratorium
Kab/kota Ditangkap Kumpulkan
Provinsi Filter Analisis RS,
Berbasis Kejadian Verifikasi Interpretasi
PKM
Media
Klinisi SKDR
Signal
Masyarakat
Lain2 (informal) Asesment Diseminasi Kab/Kota
Umpan Balik Provinsi
Kewaspadaan Kesmas Lintas Sektor
Investigasi WHO-IHR
masalah
Kasus Kasus
dapat di
kontrol
Waktu
SKD- Berjalan Baik
HC REP
Potensi
Kasus Kasus dicegah
15
Waktu
Eradika
si Polio
thn
2020
STRATEGI
1. Imunisasi
Eliminasi
Campak &
Program Pencegah 2. Surveilans PD3I
Kontrol an &
Rubela Pengendal 3. Laboratorium
/CRS PD3I ian Difteri
thn 2020
Eliminasi
Tetanus
Neonatal
Surveilans Difteri
adanya kasus disuatu daerah menunjukkan
adanya kegagalan cakupan
Adanya kegagalan vaksinasi
Adanya kelemahan program kesehatan
termasuk keterbatasan jangkauan pelayanan
maupun mahalnya pelayanan sehingga tdk
mampu dijangkau
merupakan indikator daerah yang
bermasalah
PENYAKIT DIFTERI
Kuman Penyebab Corynebacterium diphtheriae
Sumber penularan Manusia (Penderita/Carrier)
Cara penularan • Kontak dengan penderita pada
masa inkubasi
• Kontak dengan Carrier
• Melalui pernafasan (droplet
infection, vomite, luka di tangan
(difteri kulit)- Mencemari tanah
sekitarnya.
Konfirmasi
• Kasus klinis dengan hasil positif C
diphtheri atau ada hubungan
epidemiologis dengan kasus
konfirmasi
DEFINISI OPERASIONAL
W1 Jangan ada
ADS gratis ADS ngganti
Kontak yg lolos
TAK MAMPU MAMPU konfirmasi
IDENTIFIKASI
PE KONTAK
TATALAKSANA Utamakan
KASUS Yg kontak erat
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN
50 mg/Kg.BB/Hari
IDENTIFIKASI RISTI
-PENGAWASAN
SURVEILANS INTENSIF -SIDE EFEK
BUFFER STOCK
DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT & dT
LANGKAH PENYELIDIKAN & PENANGGULANGAN KLB
DIFTERI
ADA KS DIFTERI W1
Jangan ada
Kontak yg lolos
PEMBERIAN ADS konfirmasi
IDENTIFIKASI
KONSUL/ Rekom : PE KONTAK
1. Dr Hapsari, SpA TATALAKSANA Utamakan
(anak) KASUS Yg kontak erat
2. Dr. Muklis, Sp PD
(Dewasa) PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN
50 mg/Kg.BB/Hari
IDENTIFIKASI RISTI
-PENGAWASAN
SURVEILANS INTENSIF -SIDE EFEK
BUFFER STOCK
DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DPT-HB-Hib, DT & Td
TATALAKSANA KASUS DIFTERI
ADA KS DIFTERI
RUJUK
RSU
Lab 1 (+)
3. Diberi ADS
Lab 2 (+)
Konsul dr Ahli : Lab 3 (+)
1 dr Hapsari SpA (K)
2. DR.dr Muklis AD
SpD
YANG DIMAKSUD KONTAK ERAT
• Tatalaksana medik
– Kasus akut : ADS, antibiotika, antiseptik lokal (kumur)
• Tatalaksana epidemiologik
– Isolasi
– Pelacakan kontak
– Tatalaksana karier
– imunisasi
Tata laksana
Tata laksana epidemiologik
• Isolasi ketat
• Isolasi penderita: sampai biakan (-) 3x berturut-turut
• Pelacakan kontak dan PE
• Mencari kasus baru
• Mencari dan menekan transmisi karier dg eritromisin
• Tatalaksana kontak
• Amati apakah menjadi penderita baru setelah inkubasi
• Tertular atau menularkan (karier sementara atau kronik)
• tes Schick (kerentanan thd difteri) Bila imunisasi dasar lengkap: booster
• Imunisasi setelah sembuh dan booster
-Carrier bisa bertahan s/d 6 bl (chronic carrier),
kalau tidak diobati, penularan akan tetap
berlangsun, gunakan eritromisin etilsuksinat,
jangan eritromisin HCL (krn efek sampingnya
lebih berat)
-Difteri adalah penyakit menular yang
tercantum dalam lampiran UU Wabah, harus
ada tindakan.
Penatalaksanaan Kasus
Pasien dengan difteri saluran nafas :
35 Avicenna Keanu Hartono 3,6 Sempor 2/2 Dawungan 18/12/2017 0 negatif hidup
Jatiroto Wonogiri
36 Rehan Aditya 8 Karan rt 1 RW 2 15/12/2017 3 positif hidup
Gayam Dompo Kec.
Karanganyar Kab
Karanganyar (RSUD)
9 Zulhilma Aini Rahma 28 Bumi Arca Indah Blok 4 22/12/2017 0 positif hidup
Arcawinangun Kec.
Purwokerto timur
Banyumas
KASUS SUSPEK DIPTHERI DI JATENG
TH 2008-2017
60
52
50
41
40
32
28
30
20 15
16
11
9
10
3 2
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
ks. Diptheri
59
KASUS DIPTHERI KULTUR POSITIF
DI JATENG TH 2008-2017
60
52
50
40
32
28
30
20 15
8 9
10 9
3 2 1
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
DIF KUL
60
KASUS SUSPEK DAN POS KULTUR DIPTHERI
DI JATENG TH 2008-2017
60
52 52
50
41
40
32 32
28 28
30
20 15 15
16
11
9 9
8
10 9
3 3 2 2 1
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sus dif kul dif
61
KASUS SUSPEK DIPTHERI DI JATENG
TH 2017
30
26
25
20
15
10
5 3 4
1 1 1 2 2
0 0 1
0 0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep okt nop Des
ks. Diptheri
62
KASUS SUSPEK DIPTHERI DI JATENG
MENURUT KAB/KOTA TH 2017
5 5
5
4,5
4 4
3,5
3
3 3
2,5
2 2
2 2 2 2
1,5
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0,5
0
ti
k
Bjr
gr
sb
g
m
g
l
Wn l
ll
s
l
ny
a
ob
l
r
Kt g
Kd
Mg
Tg
Tg
Jp
Dm
Dm
pa
by
Sm
Blr
Bt
brb
sm
Sr
By
Wn
Kr
Gr
kt
ks. Diptheri
63
MASALAH