Anda di halaman 1dari 26

BASIC SCIENCE

REINARDUS DAVIN
DEFINISI DEMAM

• Demam merupakan peningkatan suhu tubuh yang terjadi karena ada


peningkatan set point suhu oleh hipotalamus.
ETIOLOGI
1. Pyrogen endogen: IL-1, TNF-α, IFN-γ dari dalam tubuh
2. Pyrogen eksogen: virus, bakteri, parasite dari luar tubuh
KLASIFIKASI
1. Demam intermiten: Demam yang dalam 24 jam ada peningkatan suhu dan
dapat turun ke suhu normal
2. Demam remiten: Demam yang dalam 24 jam ada peningkatan suhu dan
tidak dapat turun ke suhu normal
3. Demam kontinyu: demam yang tetap sama dan perbedaan suhu dari
normal 1˚C
4. Demam siklik: demam yang terdapat periode bebas lalu terjadi demam
kembali
5. Demam septik: demam yang meningkat pada sore dan malam hari lalu
turun ke suhu normal pada pagi dan siang hari, perbedaan suhu 2˚C
MEKANISME
VASKULARISASI
• A. Hepatica propria dari a. Hepatica communis
• V. Porta hepatica muara dari v. Gastrica dextra et sinistra
• V. Mesenterica superior et inferior
• V. Lienalis
• V. Hepatica bermuara ke v. Cava inferior
ANATOMI
• Terletak di bagian atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di
kedua sisi kuadran atas, sebagian besar di sebelah kanan
• Berat 1200-1600 gram
• Difiksasi oleh tekanan intra abdominal dan dibungkus peritoneum
kecuali di daerah posterior-superior yang berdekatan dengan vena
cava inferior dan ada kontak langsung dengan diafragma
FUNGSI HEPAR
Fungsi Umum Fungsi Khusus
Metabolisme karbohidrat Konversi glukosa menjadi glikogen, atau
glikogen jadi glukosa dan dari non
karbohidrat ke glukosa
Metabolisme lipid Oksidasi asam lemak: sintesis lipoprotein,
posfolipid dan kolesterol: konversi
Karbohidrat dan protein ke lemak
Metabolisme protein Deaminasi asam amino: sintesis urea,
protein darah, interkonversi asam amino
Menyimpan Glukosa, vitamin A, D, dan B12 dan besi
Filter darah Buang sel darah merah yang rusak dan
benda asing dengan fagositosis
Detoksifikasi Mengubah komposisi zat-zat toksis
Sekresi Sekresi empedu
Fungsi Hati sebagai Pembekuan Darah
• Hepar merupakan organ penting bagi sintesis protein yang
membentuk sebagian besar zat-zat darah yang dipakai untuk proses
koagulasi darah
• Zat-zat tersebut adalah fibrinogen, protrombin, globulin akselerator,
faktor VII dan beberapa faktor koagulasi penting lain
• Vitamin K dibutuhkan oleh proses metabolisme hati untuk
membentuk protrombin dan faktor VII, IX dan X
• Bila tidak terdapat vitamin K maka konsentrasi zat akan turun sangat
rendah dan keadaan ini mencegah koagulasi darah
• Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah
faktor ekstrinsi
• Bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor
intrinsik
• Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan
faktor XIII
• Vitamin K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa
faktor koagulasi
Gangguan Metabolisme Bilirubun
(Ikterus)
• Adalah peningkatan kadar bilirubin dalam plasma yang tampak secara
klinis.
• Jaringan tubuh berwarna kekuning-kuningan pada mukosa mulut, kulit,
sklera mata, dan jaringan dalam
• Penyebab umum:
• Meningkatnya pemecahan sel darah merah dan pelepasan bilirubin
yang cepat ke dalam darah
• Sumbatan ductus biliaris atau kerusakan sel hati sehingga jumlah
bilirubin yang biasa sekalipun tidak dapat diekskresi ke dalam saluran
pencernaan
2 tipe ikterus ini disebut ikterus hemolitik dan iketrus obstruktif
• Ikterus Hemolitik
Fungsi ekskresi hati terganggu sedikit, tapi sel darah merah
dihemolisis dengan cepat dan sel hati tidak dapat
mengekskresi bilirubin secepat pembentukannya
• Ikterus Obstruktif
Disebabkan oleh obstruktif ductus biliaris (terjadi bila sebuah
batu empedu atau kanker menutupi duktus coleducus) atau
kerusakan sel hati (yang terjadi pada hepatitis)
SALURAN CERNA
• Terdiri atas
• Kerongkongan (esofagus)
• Lambung (gaster)
• Fundus, corpus
• Cardia
• pylorus
• Usus halus (intestinal)
• Usus 12 jari (duodenum)
• Yeyunum
• Ileum
• Usus besar
• Caecum – appendix*
• Colon*
• Ascending
• Transverse
• Descending
• Pelvic/sigmoid
• Rectum (incl. Anal canal)
• Anus
PROSES PENCERNAAN

• Makanan digigit dan dikunyah serta dihancurkan menjadi bentuk yang


halus secara mekanik dengan bantuan gigi dan lidah serta kimiawi
dengan bantuan ensim-ensim dalam rongga mulut menjadi bentuk bolus
• Bolus lalu dikirim ke lambung melalui kerongkongan (esofagus)
• Di lambung makanan diubah menjadi setengah cair (Chyme) dengan
bantuna asam lambung dan ensim-ensim yang terdapat di lambung
• Makanan berbentuk chyme ini lalu dicerna lebih lanjut di lama usus
halus dengan bantuan ensim-ensim pencernaan.
• Zat-zat yang berguna lalu diserap oleh usus halus.
• Zat-zat sisa pencernaan lalu dikirim ke kolon dan selanjutnya dikirim ke
rektum untuk selanjutnya dikeluarkan melalui anus
USUS HALUS
• Sel silindris (sel absorptif)
• Berasal dari sel induk
• Mempunyai mikrovili
• Glikoprotein, ensim- ensim (disakaridase, dipeptidase), entrokinase, fospatase alkali
• Terdapat di semua bagian usus halus (duodenum, yeyunum dan ileum
• Sel Goblet (sel piala/cangkir/mukus)
• Terletak diantara sel silindris
• Berasal dari sel induk (oligomukosa)
• Inti pada dasar sel yang ramping
• Puncak menggembung berisi mukus
• Mukus glikoprotein, berfungsi protektif
• Duodenum, yeyunum, ileum
• Sel Paneth
• Terletak di dasar kriptus Lieberkuhn
• Banyak terdapat di Yeyunum
• Sel piramid dengan sitoplasma asidofilik
• Lisozim, penghancur dinding sel bakteri
• Mengatur flora normal usus halus
• Lamina propria
• Serat retikulin, sel retikulum, limfosit, sel plasma
• Otot polos, pembuluh darah dan limfe
• Folikel limfoid
• Noduli limfatisi/plaque Peyeri
• GALT
• Immunoglobulin
• >> Ileum
• Tifus abdominalis: aktivitas >>
• Tunika Submukosa
• Jaringan ikat, pembuluh darah.
• Kelenjar Brunner
• Khusus terdapat di duodenum
• Kelenjar kuboid, sitoplasma jernih bervakuol
• Mukus basa, protektif
• Urogastron, penghambat sekresi asam lambung
APPENDIKS
• Berasal dari sekum (bagian awal kolon)
• Struktur histologis
• Tunika mukosa
• Epitel selapis torak dengan sel goblet
• Vilus intestinal (--)
• Kriptus Lieberkuhn (+)
• Nodulus limfatikus
• Tunika submukosa
• Jaringan ikat
• Kelenjar(--)
• Tunika muskularis
• Tunika serosa
COLON
• Struktur histologis
• Tunika mukosa
• Epitel selapis silindris dengan sel goblet
• Vilus (--)
• Kriptus Lieberkuhn (+)
• Lamina propria
• Otot polos
• Noduli limfatikus <<
• Tunika submukosa
• Jaringan ikat longgar
• Tunika Muskularis
• Sirkular & longitudinal
• Pleksus Aurbach
• Tunika serosa
• Fungsi usus besar
• Absorpsi cairan
• Merubah chyme (bahan setengah cair) menjadi feses (bahan setengah padat)
• Menghasilkan mukus sebagai pelumas
• Melumasi feses agar tidak merusak mukosa usus besar
• Tempat pembusukan sisa makanan oleh bakteri normal usus
• Struktur Histologis
• Epitel gepeng berlapis
• Tanpa lapisan tanduk
• Dengan lapisan tanduk
• Dermis
• Kelenjar sekitar dubur (kelenjar sirkum anal)
• Apokrin
• Lapisan muskularis
• Muskulus sfingter ani internum (dalam)
• Muskulus sfingter ani eksternum (luar)
• Tunika adventisia
ETIOLOGI

 Salmonella typhi
Salmonella paratyphi

Bakteri ini berbentuk batang,


gram negatif, tidak membentuk
spora, motil, berkapsul dan
mempunyai flagella (bergerak
dengan rambut getar)

Anda mungkin juga menyukai