Anda di halaman 1dari 22

Filsafat Ilmu

Magister Keperawatan ITEKES Bali


Mengapa harus belajar Filsafat?

• Untuk mengetahui sejak kapan munculnya ilmu


pengetahuan
• Agar mampu berpikir sistematis, kritis, untuk memperoleh
kebenaran

Add a footer
Pengertian Filsafat
• Berasal dari Bahasa Yunani, philosophia
• “philo” berarti cinta
• “shopia” berarti kebijaksanaan/kebenaran
• “philosophia” adalah orang yang mencintai kebenaran,
sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya
• Bahasa Arab  falsafah
• Bahasa Indonesia  falsafat/filsafat
• Bahasa Belanda dan Jerman  philosophie

Add a footer
Pengertian Filsafat
• PLATO (filsuf Yunani)
“Pengetahuan tentang segala yang ada”
• ARISTOTELES (murid Plato)
“ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu metafisika, logika,
retorika, politik, sosial budaya, dan estetika”
• ALFARABI (filsuf besar muslim)
“pengetahuan tentang yang ada menurut hakikatnya
yang sebenarnya”

Add a footer
Pengertian Filsafat
• IMMANUEL KANT
“ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan”

• HASBULLAH BAKRY (murid Plato)


“ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan
manusia sehingga dapat melahirkan pengetahuan
tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dicapai
manusia”

Add a footer
Sejarah timbulnya Filsafat
• Kapan munculnya filsafat?
Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya
pembicaraan manusia.
Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana: Yunani,
India, Persia.
Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka
lahirnya filsafat diidentikkan dengan Yunani. Hal ini
sesuai dengan karakter orang Yunani adalah Rasional

Add a footer
Apa yang menyebabkan lahirnya Filsafat?
1. Pertentangan antara “mitos” dan “logos”
Berangsur-angsur mitos dikalahkan oleh logos, maka logos penyebab pertama lahirnya filsafat

2. Rasa ingin tahu


Karena mitos hanya bersifat dongeng, maka orang mulai berpikir rasional, mencari jawaban logis

3. Rasa kagum
Adanya kekaguman manusia tentang dunia dan lingkungannya, mencoba merumuskan asal
mula alam semesta

4. Perkembangan kesusastraan

Add a footer
Karakteristik Filsafat
1. Skeptisis
keraguan terhadap suatu kebenaran sebelum mendapat argumen yang kuat terhadap kebenaran
tersebut

2. Komunalisme
Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi, dan
keyakinan

3. Disinterestedness
suatu kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu

4. Universalisme
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah hak seluruh umat manusia secara umum
atau sifatnya internasional

Add a footer
Kegunaan Filsafat bagi Manusia
1. Dengan kebenaran manusia akan bertindak bijaksana
(wisdom)
2. Kepuasan bagi manusia dalam menggambarkan masalah
kehidupan sesuai pemahamannya
3. Bahan pijakan untuk merubah dunia
Karl Max: “filsafat tidak hanya menjelaskan pada dunia melainkan juga merubahnya”

Add a footer
Problematika Filsafat
1. ONTOLOGI
Mengkaji hakikat segala sesuatu

2. EPISTEMOLOGI
Hakikat pengetahuan dan sumber pengetahuan

3. AXIOLOGI
Naturalisme, hedonism, vitalisme, ultitarianisme, idealism,
teologis

Berdasarkan uraian problematika di atas kebenaran itu


bersifat relatif tergantung pada latar belakang pendidikan,
sosial, budaya, agama dan sebagainya.

Add a footer
Hubungan Ilmu Filsafat dan Agama
Ilmu  kebenarannya bersifat empiris
Filsafat  kebenarannya bersifat spekulatif (berdasarkan nalar
dan logika), keduanya bersifat nisbi
Agama  kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam
penentuannya semua perlu perumusan

“science without religion is blind,


religion without science is blame”

Add a footer
Apakah setiap manusia mampu berfilsafat?
Tidak juga, ada rules of the game (ada aturan mainnya)

Berpikir logis, sistematis, radikal,


dan universal
Dengan mengindahkan ke empat aturan main tersebut, maka
Anda bisa menjadi seorang filsuf

Add a footer
Hakikat Pengetahuan
Dari manakah hakikat pengetahuan itu?
1. Realisme: pengetahuan manusia riil adanya dari kehidupan
2. Idealisme: pengetahuan tidak terdapat dalam dunia riil,
melainkan hanya dalam dunia konsep ideal atau dunia ide-
ide

Dari manakah sumber pengetahuan manusia?


1. Rasionalisme (akal)
2. Empirisme (indera)
3. Kritisisme (Tuhan)

Add a footer
Pembagian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dibedakan atas:
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (Psikologi, Pendidikan,
Antropologi, Etnologi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi)
2. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, Biologi, Sitologi,
Paleontologi)
3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Geologi,
Astronomi, Geografi)

Add a footer
Ilmu Pengetahuan berdasarkan kurun
waktunya
1. Ilmu Pengetahuan Konvensional  mengedepankan mitos
daripada logos
2. Ilmu Pengetahuan Modern  mengutamakan rasio, akal,
sehingga segala sesuatu harus bersifat rasional
(logos > mitos)

Add a footer
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Konsep atau teori pengetahuan modern berkembang berabad-
abad, sejak manusia mempelajari alam semesta. Thales
sebagai Bapak ilmu pengetahuan, Aristoteles, Scorattes
sampai ke generasi Newton.

Berdasarkan pemikiran manusia,


pengetahuan terus berkembang hingga
melahirkan teori-teori dan wujud untuk
kepentingan umat manusia.

Add a footer
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
(sebelum abad 13)

Aristoteles berpendapat,
berdasarkan pengamatan benda-
benda hidup itu, mungkin dapat
timbul dari benda tak hidup. Contoh
cacing berasal dari lumpur, ulat
berasal dari daging yang membusuk
dan lain lain.

Add a footer
Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Abad 13)

Nikolas Kopernikus berkebangsaan


Polandia yang mencetuskan revolusi
dunia ilmu.
Teorinya menyatakan bahwa
matahari merupakan pusat tata
surya yang diedari oleh bumi serta
planet lainnya.

Add a footer
Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Abad 16)

Sir Isaac Newton berkebangsaan


Inggris yang mencetuskan hukum
gravitasi bumi, pencipta teleskop
cermin.
Teorinya sangat mempengaruhi alam
pikiran abad-18
.

Add a footer
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
(Abad 18-19)

Perkembangan ilmu
pengetahuan abad 18, 19
melahirkan ilmu ilmu
yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan umat
manusia.

Add a footer
Puncak pengetahuan di abad 20
Para ilmuwan memanfatkan materi
dan energi. Materi merupakan
benda, sedangkan energi yang
memiliki kekuatan.

Dalam kehidupan modern


penggunaan energi semakin
meluas.

Energi berwujud dalam berbagai


bentuk: cahaya, kimia, panas, gerak,
nuklir, dan sebagainya

Add a footer
Referensi

Baca semua buku filsafat

Add a footer

Anda mungkin juga menyukai