Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia (Jan-Feb
2016) 8.487 orang. Jateng (2016)
DHF Endemik Golongan 45,82 per 100.000
terbanyak usia 5 - penduduk
14 tahun.
Demam

Viremia berkembang
dalam otak proses Bahaya dan Padahal bisa
inflamasi peningkatan Komplikasi di cegah dan
suhu di hipotalamus diminimalkan

Sesuai dengan
peran fungsi
perawat
Cont’
TUJUAN MANFAAT

Memberikan
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Informasi

Menambah
Pengetahuan

Meningkatkan mutu
dalam pelayanan
asuhan keperawatan
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

DHF

ETIOLOGI MANIFESTASI
PENGERTIAN
KLINIS

Virus dengue a. Demam tinggi


DHF adalah suatu sejenis arbovirus selama 2 – 7
penyakit yang
hari
disebabkan oleh
b. Manifestasi
Virus dengue
perdarahan
(arbovirus) yang
c. Pembesaran
masuk ke dalam
hati, limpa
tubuh melalui
d. Tanda-tanda
gigitan nyamuk
renjatan
aedes aegypti
HIPERTERMI

Hipertermi adalah keadaan ketika individu mengalami atau beresiko


mengalami kenaikan suhu tubuh > 37,50 C (1000 F) per oral atau
Definisi
38,80C (1010F) per rektal yang sifatnya menetap karena faktor
eksternal

Nyamuk dengan virus dengue masuk ke tubuh manusia viremia


berkembang dalam otak menyerang susunan saraf pusat proses
Proses
inflamasi aktivasi sistem komplemen pelepasan zat anafilatoksin
Hipertermi
membebaskan histamin meningkatkan permeabilitas vaskuler
pada DHF
pengeluaran zat pirogen merangsang pelepasan PGE2 yang dapat
meningkatkan suhu di hipotalamus hipertermi
Cont’
Hipertermi

Klasifikasi 1. Fase Demam


Hipertermi pada 2. Fase Kritis
DHF 3. Fase Pemulihan

1. Berikan pasien banyak minum


2. Beri pasien banyak istirahat
3. Monitor vital sign
Penatalaksanaan 4. Monitor tingkat kesadaran pasien
Hipertermi pada 5. Monitor resiko terjadinya perdarahan
DHF 6. Beri kompres air biasa pada lipatan ketiak dan lipatan
paha
7. Beri obat penurun panas seperti paracetamol
8. Anjurkan pasien untuk memakai pakaian yang tidak
terlalu tebal
9. Kondisikan sirkulasi udara ruang yang baik
BAB III
METODE PENELITIAN
1. WAWANCARA
RANCANGAN METODE 2. OBSERVASI
PENELITIAN PENGUMPULAN 3. PEMERIKSAAN
DESKRIPTIF PENUNJANG
DATA
4. STUDI DOKUMEN
Kriteria KEPERAWATAN
SUBJEK Inklusi dan
PENELITIAN
Eksklusi INSTRUMEN 1. ALAT TULIS
PENGUMPULAN 2. ALKES
DATA
FOKUS HIPERTERMI 3. ASKEP
STUDI PADA DHF
PENYAJIAN Menilai kesenjangan
Asuhan & ANALISIS
antara teori
keperawatan DATA
DEFINISI dengan respon klien
OPERASIONAL pada anak Hipertermi pada
DHF DHF
22-28 November
ETIKA 1. INFORMED
TEMPAT 2018 di RSUD PENELITIAN CONCENT
& WAKTU dr.R.Soetijono 2. ANONIMITY
Blora 3. CONFIDENTIALY
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Pengkajian pasien 1 Pengkajian pasien 2
• Identitas pasien, nama An. F, umur 11 • Identitas pasien, nama An. D, umur 9
tahun, jenis kelamin perempuan. tahun, jenis kelamin laki-laki.
• Keluhan utama, panas sudah 5 hari. • Keluhan utama, panas sudah 4 hari.
• Kondisi lingkungan ibu pasien jarang • Kondisi lingkungan ibu pasien mempunyai
menguras bak dan mempunyai kebiasaan hobi mengumpulkan barang bekas untuk
menggantungkan pakaian kotor di dinding. dijadikan pot tanaman dan disimpan
• Pola fungsional, terjadi penurunan nafsu dihalaman rumah.
makan dan minum, terjadi gangguan • Pola fungsional, terjadi penurunan nafsu
makan dan minum, mual, terjadi gangguan
tidur karena merasakan badannya pegal-
tidur karena merasakan badannya pegal-
pegal
pegal.
• Pemeriksaan fisik, keadaan umum
• Pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
tampak lemah, Suhu 39ºC per aksila, kulit
lemah, Suhu 39,3ºC per aksila, kulit : RL
: RL test positif, akral hangat, wajah
test positif, akral hangat, wajah tampak
tampak kemerahan, pasien mengatakan kemerahan, pasien mengatakan badannya
badannya pegal-pegal. pegal-pegal.
• Pemeriksaan penunjang, hasil nilai • Pemeriksaan penunjang, hasil nilai
hematokrit 40,5% , hemoglobin 14 gr/dL hematokrit 45,5% , hemoglobin 14,2 gr/dL
trombosit 105.000 mm dan test rumple trombosit 88.000 mm dan test rumple
leed menunjukan hasil positif. leed menunjukan hasil positif.
Diagnosa Keperawatan

Pasien 1 Pasien 2

Hipertermi b.d proses infeksi virus Hipertermi b.d proses infeksi virus
dengue dengue

DS: DS:
Ibu An.F mengatakan pasien panas terus Ibu An.D mengatakan pasien panas terus
menerus selama 5hari, badan terasa menerus selama 4hari, badan terasa
pegal-pegal, tidak ada nafsu makan. pegal-pegal, mual, tidak ada nafsu
makan.
DO:
Keadaan umum pasien lemah, suhu DO:
39°C, nadi 128x/menit, RR 22x/menit, Keadaan umum pasien lemah, suhu
kulit teraba hangat, wajah tampak 39,3°C, nadi 140x/menit, RR 24x/menit,
kemerahan, RL test positif. hasil nilai kulit teraba hangat, wajah tampak
40,5% , hemoglobin 14 gr/dL, trombosit kemerahan, RL test positif. hasil nilai
105.000 mm. hematokrit 45,5% , hemoglobin 14,2
gr/dL, trombosit 88.000 mm.
Intervensi Keperawatan

Tujuan Intervensi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Ajak pasien dan kelurga


komunikasi terapeutik dan
3 x24 jam masalah hipertermi teratasi.
bina hubungan saling percaya
2. Beri kompres air biasa
Kriteria Hasil 3. Observasi TTV 3 jam sekali
4. Beri nasihat dan bantu pasien
 Suhu dalam rentang normal (36,5 - untuk memakai pakaian yang
37,5°C) tidak terlalu tebal / menyerap
keringat
 Nadi, RR dan tekanan darah dalam
5. Beri pasien banyak minum
rentang normal (Nadi 70-110x/menit, RR
6. Ajari pasien dan keluarga cara
20-30x/ menit, tekanan darah systol 80-
melakukan kompres yang
110 mmHg, diastole 50-80 mm Hg)
benar dengan penyuluhan
 Tidak ada perubahan warna kulit kesehatan
 Tidak ada tanda- tanda perdarahan 7. Beri terapi cairan intravena
lebih lanjut. dan obat antipiretik sesuai
program dokter
Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan pada An.F selama 3x24 jam dimulai pada tanggal
22 November – 24 November 2018 dan implementasi yang dilakukan pada An.D
selama 3x24 jam dimulai pada tanggal 26 November – 28 November 2018

Evaluasi Keperawatan
Pasien 1 Pasien 2

S: An.F mengatakan sudah hafal S: An.D mengatakan sudah hafal


dengan perawat Ainun, pasien dengan perawat Ainun, pasien
mengatakan pasien sudah tidak panas mengatakan pasien sudah tidak panas
O: Pasien kooperatif dalam setiap O: Pasien kooperatif dalam setiap
tindakan keperawatan, keadaan tindakan keperawatan, keadaan
umum baik, TD 100/68 mmHg, nadi umum baik, TD 96/63 mmHg, nadi
98x/menit, RR 22x/menit, suhu 104x/menit, RR 24x/menit, suhu
36,6°C, kulit tidak teraba hangat, 36,9°C, kulit tidak teraba hangat,
wajah sudah tidak tampak kemerahan. wajah sudah tidak tampak
A : Masalah teratasi. kemerahan.
P : Hentikan intervensi A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi
PEMBAHASAN

Persamaan Data An.F dan An.D Perbedaan Data An.F dan An.D

 An.F dan An.D sama sama  An.F mengalami panas 5 hari, tidak
mengalami kenaikan suhu > 37,5º C ada mual, sedangkan An.D
Pada An.F dan An.D hasil rumple mengalami panas 4hari dengan mual
leed test positif pada hari keempat  An.F adalah anak pertama dari dua
kedua pasien mengalami bersaudara dan dalam sehari- hari
demamdisertai nyeri otot /sendi, An.F adalah anak yang periang dan
dan timbul ruam, dapat di analisa pemberani sedangkan pada
bahwa An.F dan An. D adalah pasien pengkajian riwayat sosial An.D
DHF dengan derajat 1, dimana DHF merupakan anak tunggal dan dalam
derajat 1 yaitu demam disertai sehari- hari An.D adalah anak yang
gejala tidak khas, dan hanya penurut dan juga sering di dampingi
terdapat hasil Rumple Leed positif. ibunya dalam aktivitas sehari-hari.
Diagnosa Keperawatan
Penulis mengangkat diagnosa utama hipertermi karena di dukung oleh data
yang di dapatkan dari An.F dan An.D yaitu mengalami peningkatan suhu >
37,5ºC , kulit teraba hangat, wajah tampak kemerahan dan RL test (+).
Menurut NANDA (2015) Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada
pasien dengan DHF yang berkaitan dalam peningkatan suhu tubuh adalah
Hipertermi b.d Proses infeksi virus dengue, dengan PES sebagai berikut :
Problem : Hipertermi
Etiologi : Proses infeksi virus dengue
Sign/symptom : S > 37,5ºC selama 2-7 hari, disertai dengan nyeri kepala,
nyeri retro-orbital, mialgia/artalgia, ruam kulit, ptekie/uji torniquet positif,
leukopenia, pemeriksaan serologi dengue positif.

Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang di lakukan penulis seuai dengan teori menurut
Menurut Sujono & Suharsono (2010)
Intervensi pasien 1 dilakukan pada tanggal 22 november 2018 pukul 07.00 WIB
Intervensi pasien 2 dilakukan tanggal 26 november 2018 pukul 10.00 WIB
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
An. F An. D
Tanggal 22 November 2018 pukul 07.15 WIB Tanggal 26 November 2018 pukul 10.15 WIB
KU : lemah, kesadaran CM (E4V5M6), tekanan KU : lemah, kesadaran CM (E4V4M6), tekanan
darah 108/68 mmHg, suhu 39ºC, nadi 128x/menit, darah 100/60 mmHg, suhu 39,4ºC, nadi
RR 22x/menit, kulit teraba hangat, wajah tampak 140x/menit, RR 24x/menit, kulit teraba hangat,
kemerahan. wajah tampak kemerahan.

Tanggal 23 November 2018 pukul 13.15 WIB Tanggal 27 november 2018 pukul 13.15 WIB
KU : lemah, kesadaran CM (E4V5M6), suhu 37,9ºC, KU : cukup baik, kesadaran CM (E4V5M6), suhu
nadi 104x/menit, RR 24x/menit, kulit masih teraba 38ºC, nadi 104x/menit, RR 26x/menit, kulit masih
hangat, wajah masih tampak kemerahan. teraba hangat, wajah masih tampak kemerahan.

Tanggal 24 November2018 pukul 13.15 WIB Tanggal 28 november 2018 pukul 13.15 WIB
KU : baik, kesadaran CM (E4V5M6), suhu 36,6ºC, KU : cukup baik, kesadaran CM (E4V5M6), suhu
nadi 108x/menit, RR 24x/menit, kulit sudah tidak 36,9ºC, nadi 106x/menit, RR 24x/menit, kulit
teraba hangat, wajah sudah tidak tampak sudah tidak teraba hangat, wajah sudah tidak
kemerahan. tampak kemerahan.
EVALUASI KEPERAWATAN
An. F An. D

Masalah teratasi Masalah belum teratasi

Hentikan Intervensi Lanjutkan Intervensi

Rencana Tindak
Lanjut
BAB V . PENUTUP
KESIMPULAN
Usia dan jenis
Pengelolaan kasus
DHF kelamin pasien
hipertermi
mendukung
Pasien
kooperatif
Asuhan
An.F dan An.D
keperawatan
Hipertermi teratasi
3x24 jam
teratasi
An.F
An.D
Melewati fase
kritis
Rencana
Tindak
Fase
Lanjut
Penyembuhan

SARAN Perawat Mahasiswa Pasien & Keluarga

Anda mungkin juga menyukai