Anda di halaman 1dari 19

OLEH:

Rahyuni, S.Ked (105505404918)


PEMBIMBING:
dr. Agus Japari, M.Kes, Sp.KJ

TUGAS BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. A.N
 No. Rekam Medik : 147050
 Tempat/Tanggal Lahir : 05 November 1962
 Usia : 57 tahun
 Alamat : Jl. Cendrawasih No. 35
Pendidikan : SI Ekonomi
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 1 Oktober 2019
ANAMNESIS
 Keluhan Utama: Gelisah Disertai Mengamuk
 Riwayat Gangguan Sekarang:
Seorang perempuan usia 57 tahun masuk RSKD Dadi untuk yang ketiga kalinya
dengan keluhan gelisah disertai mengamuk sejak ±3 bulan terahir. Gelisah dirasakan
hampir setiap hari. Dua hari sebelum masuk RS pasien sempat mengamuk di jalan
berteriak-teriak tidak jelas. Pasien sering mondar mandir, bicara sendiri, dan bahkan
pasien sering mendengar ada yang berbisik ditelinganya mengatakan kalau dia adalah
utusan tuhan yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Selain itu, ketika pasien
marah, pasien kadang mengambil benda tajam dan berusaha untuk melukai orang-
orang disekitarnya. Pasien saat tidur kadang dalam posisi duduk. Makan dan minum
pasien tidak teratur, mandi dan perawatan diri pasien sangat kurang.
ANAMNESIS
Awal perubahan perilaku dirasakan sejak ± 3 tahun yang lalu, saat pasien
ditinggal bercerai oleh suami, dan kondisi ekonomi memburuk. Sebelumnya
pasien adalah istri seorang pejabat (Anggota DPR), namun setelah ditinggal
cerai oleh suami, perilaku pasien berubah secara drastis. Pasien bahkan
mengaku dirinya adalah seorang dukun yang bisa berkomunikasi langsung
dengan Tuhan, hingga pasien yakin bahwa dia adalah utusan Allah yang diberi
kemampuan untuk mengobati segala macam penyakit.
 Hendaya/Disfungsi:
• Hendaya dalam bidang sosial (+)
• Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
• Hendaya dalam waktu senggang (+)
 Faktor stressor psikososial: Pasien bercerai dengan suami
 Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya:
Riwayat infeksi (-), Riwayat trauma (-), Riwayat kejang (-), Riwayat merokok(+)
Riwayat alkohol (-)
 Riwayat Gangguan Sebelumnya :
Riwayat gangguan medis umum: tidak ada.
Riwayat penggunaan zat psikoaktif: tidak ada.
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya: (+) skizofrenia.

 Riwayat Kehidupan Pribadi :


Pasien lahir pada tanggal 5 November 1962 di rumah dengan persalinan
normal, dibantu oleh dukun. Pasien lahir cukup bulan dan mendapat ASI
eksklusif. Pertumbuhan dan perkembangan normal, sesuai usia.
Pasien sudah menikah, dan memiliki 3 orang anak, tapi sekarang pasien
sudah bercerai, Pasien memeluk Agama Islam.
 Riwayat Kehidupan Keluarga :
Pasien merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.

Pasien sudah bercerai, saat ini pasien tinggal dengan orang tua, hubungan dengan
keluarga saat ini cukup baik, keluhan yang sama dalam keluarga tidak ada.
 PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI

Status Internus Status Neurologis


Keadaan umum ; Baik  GCS :15 ( E4M6V5)
Kesadaran : Compos mentis  Tanda rangsang meninges: Tidak
Tanda vital : dilakukan pemeriksaan
1. TD : 120/80 mmHg  Pupil : bulat, isokor, diameter 2.5
2. Nadi : 78 x/menit mm/2.5 mm
3. Rr : 20 x/menit
4. Suhu : 36,5 ‘C  Nervus kraniali: dalam batas normal
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak  Sistem saraf motorik dan sensorik
ikterus, jantung, paru, dan abdomen dalam batas normal
dalam batas normal, ekstremitas atas  Tidak ditemukan tanda bermakna
dan bawah tidak ada kelainan. dari pemeriksaan neurologis
STATUS MENTAL

 Deskripsi umum
Seorang perempuan, tampak wajah sesuai usia (57 tahun).
Perawakan pendek dan gemuk. Kulit sawo matang, Memakai baju
daster merah Rambut sebahu terikat. Perawatan diri kesan kurang
Kesadaran: Compos mentis
Aktivitas psikomotor: Tenang
Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif
 Keadaan Afektif (mood), perasaan, dan empati,  Daya ingat :
perhatian :
• Jangka panjang : Baik
• Mood : Eutimik (mood dalam rentan normal,
tidak ada mood yang tertekan) • Jangka sedang : Baik
• Afek : reskriktif (sulit dinilai) • Jangka pendek : Baik
• Keserasian : Serassi • Jangka segera : Baik
• Empati : Tidak dapat dirabarasakan • Pikiran abstrak : Terganggu
 Fungsi Intelektual (kognitif) :
• Bakat kreatif : Tidak memiliki bakat
• Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan: kreatif
Sesuai dengan tingkat pendidikan.
• Kemampuan menolong diri sendiri : Terganggu
• Daya konsentrasi : Baik
 Gangguan Persepsi
 Orientasi:
• Waktu : Baik
• Halusinasi : Ada, halusinasi Auditorik

• Orang : Baik • Ilusi : Tidak ada


• Tempat : Baik • Depersonalisasi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
 Pikiran
• Arus pikiran : Cukup Relevan
• Isi pikiran : waham Kebesaran
• Hendaya berbahasa : Tidak ada hendaya dalam berbahasa
 Pengendalian impuls : Terganggu
 Daya nilai dan Tilikan:
• Norma sosial : Terganggu
• Uji daya nilai : Terganggu
• Penilaian realitas : Terganggu
• Tilikan (insight) : Derajat I (Pasien tidak mengetahui dirinya sakit).
 Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Seorang perempuan usia 57 tahun masuk RSKD Dadi untuk yang ketiga kalinya dengan
keluhan gelisah disertai mengamuk sejak ±3 bulan terahir. Gelisah dirasakan hampir
setiap hari. Dua hari sebelum masuk RS pasien sempat mengamuk di jalan berteriak-
teriak tidak jelas. Pasien sering mondar mandir, bicara sendiri, dan bahkan pasien sering
mendengar ada yang berbisik ditelinganya mengatakan kalau dia adalah utusan tuhan
yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Selain itu, ketika pasien marah, pasien
kadang mengambil benda tajam dan berusaha untuk melukai orang-orang disekitarnya.
Pasien saat tidur kadang dalam posisi duduk. Makan dan minum pasien tidak teratur,
mandi dan perawatan diri pasien sangat kurang.
• Awal perubahan perilaku dirasakan sejak ± 3 tahun yang lalu, saat pasien ditinggal
bercerai oleh suami, dan kondisi ekonomi memburuk. Sebelumnya pasien adalah istri
seorang pejabat (Anggota DPR), namun setelah ditinggal cerai oleh suami, perilaku
pasien berubah secara drastis. Pasien bahkan mengaku dirinya adalah seorang dukun
yang bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan, hingga pasien yakin bahwa dia adalah
utusan Allah yang diberi kemampuan untuk mengobati segala macam penyakit.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan, Seorang perempuan,
tampak wajah sesuai usia (57 tahun). Perawakan pendek dan gemuk.
Memakai daster merah. Rambut sebahu terikat. Perawatan diri kesan
kurang. Aktivitas psikomotor tenang, Mood sulit dinilai, afek
restriktif/terbatas, empati tidak dapat dirabarasakan, Daya konsentrasi baik,
kemampuan menolong diri sendiri kurang, Gangguan persepsi berupa
halusinasi auditorik yaitu pasien dapat mendengar sura-suara yang berbisik
ditelinganya.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental, ditemukan adanya gejala
klinis yang bermakna berupa mengamuk. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress)
pada dirinya dan keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada fungsi pekerjaan dan
penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita
Gangguan jiwa. Karena didapatkan hendaya berat dalam menilai realita, sehingga pasien
digolongkan dengan Gangguan Jiwa Psikotik. Berdasarkan hasil pemeriksaan status
internus dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasikan
gangguan medis umum yang dapat menimbulkan gangguan otak, sehingga penyebab organik
dapat disingkirkan sehingga dapat dikategorikan Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan status mental pasien, didapatkan gejala-gejala
yang mengarah pada skizofrenia, yaitu: Halusinasi auditorik, Waham Kebesaran.
Sehingga berdasarkan kriteria diagnostik PPDGJ III, pasien ini dapat di kategorikan ke dalam
diagnosis Skizofrenia paranoid (F20.0).
Axis II
Sebelum sakit, pasien adalah orang yang cukup ramah terhadap lingkungan
sekitarnya dan tertutup jika ada masalah. Namun sampai saat ini belum ada cukup
data yang dapat mengarahkan ke salah satu ciri kepribadian tertentu.
Axis III
Tidak Ditemukan Adanya Penyakit Organobiologi pada pasien.
Axis IV
Stressor (Pasien ditinggal Cerai Oleh Suami)
Axis V
GAF Scale 50-41 (Berupa gejala berat, disabilitas berat)
 Psikofarmakoterapi :
R/Haloperidol 5mg 1tab/8jam/Oral
Clorpromazine 100mg 1tab/24jam/Oral (Malam)
 Psikoterapi supportif :
Ventilasi: Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati
dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.
Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya, dan memahami cara
menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur.
Sosioterapi :
Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang terdekat
pasien tentang keadaan pasien agar tercipta dukungan sosial sehingga
membantu proses penyembuhan pasien sendiri.
PROGNOSIS :
 Dubia ad Bonam
 Faktor penghambat :
Pasien belum sadar dirinya sakit
PEMBAHASAN
Berdasarkan PPDGJ III, pada umumnya skizofrenia ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (Innapropriate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara, walaupun
kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Menurut PPDGJ III, kriteria diagnostik untuk skizofrenia adalah:
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-
gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
 Thought
 Delusi
 Halusinasi Auditorik
 waham waham menetap jenis lainnya
2. Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
 Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
 Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia
atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme;
 Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai