Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PROVINSI LAMPUNG
Oleh:
dr. ASIH HENDRASTUTI, M.Kes.
Kasi Promkes & PM
1
VISI DAN M ISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
2
KONSEP DAN PARADIGMA
PARADIGMA SEHAT adalah kerangka PARADIGMA SEHAT adalah kerangka
berfikir yang mendasar tentang berfikir tentang pelaksanaan kegiatan
pembangunan kesehatan sebagai faktor pembangunan kesehatan yang
utama dan investasi berharga dalam mengutamakan upaya promotif dan
pembangunan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif

Cara pandang atau pola fikir pembangunan kesehatan yang bersifat


holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan
sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis
dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada
peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar
tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
3
Penentu Kebijakan
Lintas Sektor Tenaga Kesehatan
Kebijakan Publik Promotif & Preventif
Berwawasan
Kesehatan

SASARAN PERUBAHAN
PARADIGMA SEHAT

Pemberdayaan & Standar Mutu dan


Kemandirian Yankes
Masyarakat Institusi Kesehatan
4
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (1)
NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG DAMPAK
DIHARAPKAN
1 Penentu Pemangku Kepentingan 1. Menjadikan kesehatan sbg
Kebijakan memperhatikan segi/ dampak arus utama pembangunan di
Lintas Sektor kesehatan dari kebijakan yg Indonesia
diambil baik di hulu maupun di 2. Meningkatkan peran lintas
hilir  Kebijakan publik sektor dalam pembangunan
berwawasan kesehatan kesehatan
2 Tenaga Terlaksanakan paradigma sehat 1. Promotif preventif merupakan
kesehatan disetiap lini pelayanan kesehatan aspek utama dlm setiap
& mengupayakan agar : upaya kesehatan (program
• Orang sehat tetap sehat/ tdk PHBS, Kesling, Promkes, KIA,
menjadi sakit gizi & lainnya)
• Orang sakit menjadi sehat 2. Meningkatnya kemampuan
• Orang sakit tdk menjadi lebih nakes dlm hal promosi &
sakit preventif 5
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (2)
NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG DAMPAK
DIHARAPKAN
3 Institusi Penerapan standar mutu & 1. Peningkatan mutu pelayanan
Kesehatan standar pelayanan kesehatan kesehatan
2. Memberikan pelayanan yg terbaik
bagi masyarakat
4 Masyarakat Masyarakat harus merasa 1. Terlaksananya PHBS di keluarga &
bahwa kesehatan adalah harta masyarakat
berharga yg harus dijaga  2. Masyarakat aktif sbg kader &
Pemberdayaan masyarakat terlaksananya Kegiatan
dan kemandirian masyarakat pemberdayaan masyarakat
(Posyandu, Poskesdes, Posbindu,
Desa Siaga dll)
7
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat


a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 306
(2010)
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24,0

c. Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17,0

d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak 32,9 (2013) 28,0
baduta (bawah dua tahun) (persen)

8
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular


a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300

d. Tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4

f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2 (2013) 5,4

9
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

STATUS TARGET
NO INDIKATOR
AWAL 2019
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu 0 5.600
Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi (2014)

b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu 10 481


RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional (2014)

c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen 71,2 95


imunisasi dasar lengkap pada bayi (2013)

10
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

STATUS TARGET
NO INDIKATOR AWAL 2019
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber
Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 Min 95
(Okt. 2014)
b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga 1.015 5.600
kesehatan (2013)
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh 25 60
dokter spesialis (2013)
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 90,0
(2014)
e. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 94
(2014)
11
PENGUATAN KESEHATAN MASYARAKAT
• RPJPN PENGUATAN
EKSTERNAL;
• LINTAS
• RPJMN-RPJMD SEKTORAL,
T1
BIDKES GERMAS
MENINGKATNYA
• SDGs
STATUS
KESEHATAN
• SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT
NASIONAL (SKN INDONESIA SEHAT • AKI
• AKB
• BBLR
• ARAHAN PRESIDEN PENGUATAN • PHBS
INTERNAL:
• PETA STRATEGIS • Program
Kesmas yang Berjenjang mulai level
terintegrasi Pusat, Provinsi, Kab/Kota,
• PRIORITAS NASIONAL dengan Lintas
Kecamatan,Desa/Kel

Program Optimalkan pemanfaatan


• PENDEKATAN dana yang ada di daerah:
• ISU BARU KELUARGA APBN, APBD, DAK, Dana
Pajak Rokok dan sumber
lainnya 12
Mengutamakan Promotif - Preventif
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

GENERASI SEHAT,
PRODUKTIF

SEHAT (70%)

X Mengeluh Sakit (30%)


Selfcare (42%) Yankes (58%)
Pendekatan Keluarga Sehat

Selfcare Sarana
rasional kesehatan

• 12 Indikator Keluarga Sehat


• Perilaku sehat : pola makan, dll  peningkatan kes dan Kualitas
pencegahan penyakit yankes
• Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyakat (Posyandu,
Kelas ibu, dll)
13
PENDEKATAN KELUARGA

Cara kerja puskesmas yg tdk hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dlm gedung,
melainkan juga keluar gedung dg mengunjungi keluarga2 di wilayah kerjanya (tdk hanya
mengandalkan UKBM yg ada)
Pendekatan pelayanan yg mengintegrasikan UKP & UKM
Secara berkesinambungan
Dg target keluarga
Didasari data & informasi dari profil kesehatan keluarga

TUJUAN:
1. Meningkatkan akses keluarga thd pelayanan kes yg komprehensif
2. Mendukung pencapaian SPM kab/kota
3. Mendukung pelaksanaan JKN
4. Mendukung tercapainya program indonesia sehat

14
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN KELUARGA

15
Paradigma Sehat: ditarik ke hulu

5 Level of prevention (Level and


Clark): UKP UKM
1. Health promotion
2. Spesific protection
3. Early Diagnosis & Prompt
Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
16
INTERVENSI INSTITUSI VISI-MISI-STRATEGI
YANG DILAKUKAN KEBIJAKAN BANGKES

KONSEP WILAYAH DINAS KESEHATAN


PROVINSI
BALAI KESMAS

DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
BALAI KESMAS

PUSKESMAS PUSKESMAS

17
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT DI PUSKESMAS
PEMERINTAH
PUSAT

NSPK NSPK
SDK NSPK SDK
SDK

PEMERINTAH
DAERAH
OPERATOR UTAMA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RSUD/RSK/RSUP
KAB/KOTA/PROVINSI

PEMERINTAH
DESA INDIVIDU KELUARGA KELOMPOK MASYARAKAT
18
DUA “SAYAP” PUSKESMAS

UKM PUSKESMAS UKP

1. PEMB. WAWASAN KES JAMINAN


2. PEMBERDAYAAN MASY KESEHATAN
3.PENDEKATAN KELUARGA NASIONAL
KELUARGA SEHAT

19
Pendekatan keluarga

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,


Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

20
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT

Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS


Puskesmas wawasan kesehatan & UKM ITS
(P-1, P-2, P-3)
Rekam Medik Pemberdayaan Desa
masyarakat /Kelu UKBM Kecamatan
SIMPUS
rahan IKS Sehat
SIKKa Pemberdayaan Sehat
(Sistem keluarga
Informasi
Kesehatan Pelayanan kesehatan
IIS
Keluarga) perorangan tk pertama (UKP)

IMS : INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT


ITS : INDIKATOR TATANAN SEHAT
UKBM : UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT
IKS : INDEKS KELUARGA SEHAT
IIS : INDIKATOR INDIVIDU SEHAT
21
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 22
DEFINISI OPERASIONAL

NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau
Keluarga mengikuti
1 keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
program KB
menggunakan alat kontrasepsi.

Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-12 bulan),
Ibu bersalin di
2 persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
fasilitas kesehatan
klinik.

Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun), telah mendapatkan


Bayi mendapat imunisasi
3 imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2,
dasar lengkap
Polio3, Polio4 dan Campak.

Bayi diberi ASI Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan, bayi tersebut selama 6
4 eksklusif selama bulan pertama (usia 0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja
6 bulan (ASI eksklusif
23
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Pertumbuhan
Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita tersebut bulan yang lalu
5 balita dipantau
ditimbang berat badannya untuk dicatat di Posyandu.
tiap bulan

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita batuk sudah 2


Penderita TB Paru (dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
6
berobat sesuai standar penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut berobat sesuai
dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang berdasar pengukuran


Penderita hipertensi
7 adalah penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai
berobat teratur
dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

Penderita gangguan jiwa Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa
8
berat tidak ditelantarkan berat, penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
24
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR UTAMA

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
Tidak ada anggota keluarga
9 Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau
yang merokok
sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau.

Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau sumur pompa,
Keluarga memiliki akses /
10 atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-
memakai air bersih
hari.

Keluarga memiliki akses / Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana untuk membuang
11
menggunakan jamban sehat air besar (kakus) berupa kloset atau leher angsa atau plengsengan.

Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu keanggotaan Badan


Sekeluarga sudah menjadi
12 Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
anggota JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
25
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI PROVINSI LAMPUNG

26
RPJMD 2015 - 2019

Visi : Lampung Maju dan Sejahtera

Misi 3 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, Iptek & inovasi, budaya


masyarakat & kehidupan beragama yg toleran

Tujuan Misi 3 : Meningkatnya IPM (Umur Harapan Hidup)

Sasaran : Derajat Kesehatan


1. Umur Harapan Hidup tahun 2019 menjadi 75 tahun
2. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 25/1.000 KH pada tahun 2019
3. Prevalensi Gizi kurang & buruk <15 % tahun 2019

27
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN DI
PROV. LAMPUNG
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH (4):
Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan Pendidikan &
Kesehatan

Melalui:
1) Menjamin upaya kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau.
2) Menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan.
3) Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.
4) Mengembangkan manajemen, informasi dan regulasi kesehatan
28
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Meningkatkan Percepatan : Melalui


Akses dan • Penurunan AKI dan Peningkatan :
Kualitas AKB • Sarana &
Pelayanan • Pelayanan BPJS-1 Prasarana
Kesehatan dalam • Preventif Promotif yankes dasar &
rangka • Penanggulangan rujukan
Pencapaian SDGs masalah gizi • Penyediaan &
dan • Pencegahan Penyakit pengelolaan
BPJS I serta penyehatan obat, perbekalan
Lingkungan kesehatan &
vaksin
• Penguatan SIK29
TUJUAN :
Meningkatkan indeks pembangunan dan
derajat kesehatan masyarakat yang cukup
tinggi.

30
SASARAN:
1. Menurunkan AKI dari 359 per 100.000 KH (SDKI 2012)
menjadi 149 per 100.000 KH;
2. AKB dari 30 per 1.000 KH (SDKI 2012) menjadi 25 per
1.000 KH;
3. Prevalensi Kekurangan Gizi dari 18,8% (Riskesdas
2013) menjadi <15% pada tahun 2019.

31
STRATEGI:

Meningkatkan akses dan mutu pelayanan


kesehatan secara promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.

32
ARAH KEBIJAKAN:
1) Meningkatkan Upaya Kesehatan
2) Menjamin Pembiayaan Kesehatan
3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kesehatan
4) Menjamin Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Makanan
5) Mengembangkan Manajemen, Informasi dan
Regulasi Kesehatan
6) Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di
Bidang Kesehatan
33
PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS DINAS KESEHATAN
1. PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN IBU DAN PENURUNAN KEMATIAN
ANAK antara lain dengan kegiatan:
1) Peningkatan Puskesmas dengan kemampuan PONED
2) Peningkatan Rumah Sakit dengan kemampuan PONEK
3) Penyediaan Dukungan Alat Kontrasepsi dan KIA Kit

2. PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT, antara lain dengan kegiatan:


1) Penyediaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi (6 –
11 Bulan) anak balita (12 – 24 Bulan) & Ibu Hamil Kurang Energi Kronik
(KEK).
2) Kampanye Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

34
PROGRAM & KEGIATAN
3. JAMINAN KESEHATAN bagi seluruh Masyarakat Lampung, melalui dukungan
terhadap pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - KIS.

4. PENANGGULANGAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN, antara


lain dengan kegiatan:
1) Peningkatan sarana dan prasarana untuk penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular.
2) Pengadaan obat program dan vaksin serta insektisida untuk
penanggulangan TBC, DBD, Malaria dan HIV/AIDS.
3) Penyediaan Sarana dan Prasarana Penyehatan Lingkungan serta
Stimulasi Sarana Sanitasi dan Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat.

35
PROGRAM & KEGIATAN
5. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, antara
lain dengan kegiatan antara lain:
1) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
2) Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (GERMAS)
3) Peningkatan Rumah Tangga Sehat ber Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
4) Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

6. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN, antara


lain dengan Penguatan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) serta
Perencanaan dan Evaluasi Program.
36
PROGRAM & KEGIATAN
7. PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN antara
lain dengan kegiatan:
1) Operasionalisasi RSUD Bandar Negara Husada di Kota Baru.
2) Akreditasi FKTP dan Rumah Sakit.
3) Pelayanan Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic).
4) Pengembangan dan Penyediaan Sarana Prasarana Puskesmas Plus.
5) Penyediaan Ambulans/Puskesmas Keliling
6) Penyediaan Obat Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Perbekalan
Kesehatan (Buffer Stock) Provinsi.
37
INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017
Program Indikator Kinerja Capaian 2015 Target 2017
Kesehatan ibu anak Persalinan di fasilitas pelayanan 82,89 % 80 %
kesehatan
Pemberantasan penyakit Case Notification Rate per 99 per 100.000 123 per 100.000
menular 100.000 penduduk penduduk penduduk
Pemberantasan penyakit tidak % anak usia 0 – 11 bulan yang 98,60 % 93 %
menular & surveilans mendapatkan Imunisasi Dasar
epidemiologi Lengkap (IDL)
Kesehatan lingkungan Penduduk yang memiliki akses 62,56 % 84,80 %
terhadap air minum berkualitas
Upaya kesehatan masyarakat Jumlah kecamatan yang 1 kecamatan 150 kecamatan
memiliki minimal satu (Kecamatan Yosodadi
puskesmas tersertifikasi atau Metro)
terakreditasi
INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017
Program Indikator Kinerja Capaian 2015 Target 2017
Jumlah kabupaten/kota yang
1 Kabupaten (RSUD
Upaya kesehatan perorangan memiliki minimal 1 RSUD 8 Kabupaten/Kota (8 RSUD)
Menggala)
tersertifikasi atau terakreditasi
% status gizi kurang (underweight) 17,72 %
Perbaikan gizi masyarakat 15,64 %
pada anak balita
Laboratorium kesehatan terakreditasi 100 % 100 %
Puskesmas melaksanakan pelayanan
Upaya kesehatan tradisional 30 puskesmas 50 puskesmas
kestrad, komplementer alternatif
Pembiayaan jaminan Anggaran kesehatan per kapita Rp. 90.000,- per Rp.99.000,- per kapita per
kesehatan kapita per tahun tahun
Sumber daya manusia % puskesmas yang memiliki dokter
88,60 % 92 %
kesehatan
Obat dan perbekalan Ketersediaan obat dan vaksin
78,28 % 97 %
kesehatan
INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017
Program Indikator Kinerja Capaian 2015 Target 2017

Alat kesehatan dan Persentase sarana distribusi


72 % 75 %
makanan minuman alkes yang memenuhi sarat

2,70 % (belanja
langsung)
Kebijakan manajemen Persentase anggaran kesehatan
4,70 % (belanja 10 %
pembangunan kesehatan terhadap APBD
langsung & tidak
langsung)
1 (Pergub
Promosi kesehatan dan
Jumlah kebijakan publik yang Lampung tentang
pemberdayaan 1 kebijakan
berwawasan kesehatan gerbang desa
masyarakat
saburai)
TERIMA KASIH

Ayo hidup sehat...

Anda mungkin juga menyukai