Dasar Etika Kedokteran Yandri Naldi
Dasar Etika Kedokteran Yandri Naldi
KONSEKUENSI : PENAMPILAN
• VARIABEL PENAMPILAN
1. PENGATURAN PENAMPILAN
PSIKOLOGIS
2. ASPEK SEREMONIAL : BAJU
PUTIH, STETOSKOP
3. ASPEK ETIK DAN EMPATI
• Beneficence / Kemanfaatan
• Non maleficence / Tidak mencederai
• Autonomy / Menghormati otonomi orang
• Justice / Bertindak adil
Beneficence
Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter
tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu
prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien.
Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil
langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk.
Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;
• Mengutamakan Alturisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri
sendiri)
• Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang
dokter
• Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu
keburukannya
• Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
• Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
• Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan
• Memberi suatu resep
Non-malficence
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan
perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil
resikonya bagi pasien sendiri.
Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti.
Non-malficence mempunyai ciri-ciri:
• Menolong pasien emergensi
• Mengobati pasien yang luka
• Tidak membunuh pasien
• Tidak memandang pasien sebagai objek
• Melindungi pasien dari serangan
• Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter
• Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Justice
Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata
dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut.
Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan
kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter
terhadap pasiennya.
Justice mempunyai ciri-ciri :
• Memberlakukan segala sesuatu secara universal
• Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
• Menghargai hak sehat pasien
• Menghargai hak hukum pasien
Autonomy
Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia.
Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan
nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat
keputusan sendiri.
Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
Autonomy mempunyai ciri-ciri:
• Menghargai hak menentukan nasib sendiri
• Berterus terang menghargai privasi
• Menjaga rahasia pasien
• Melaksanakan Informed Consent
HUBUNGAN HUKUM Pelayanan
(PERJANJIAN Terapeutik)
Pemberi Pelayanan Penerima Pelayanan
(dokter) Proses (Pasien)
Produsen Jasa
(Subjek Hukum) Saling Konsumen Jasa
Berkomunikasi (Subjek Hukum)
Pidana
Tanggung jawab:
-Inform concent
- Rekam Medik Administrasi
- SP, SPO, Etika
- Hukum
DOCTOR FOR THE FUTURE (menurut WHO)
• DEKLARASI GENEVA:
KESEHATAN PASIEN AKAN SAYA UTAMAKAN
DISIPLIN
ATURAN
ATURAN
HUKUM
PENERAPAN
KEDOKTERAN
ETIKA
ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
(KODEKI)
PROFESI KEDOKTERAN
PERATURAN- 2
MORAL DAN ETIK UNDANG-UNDANG
ADMINISTRASI
1. STANDAR PELAYANAN,
2. STANDAR PROFESI DAN
3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SUMBER: UUPK
Pelanggaran Etik
• suatu norma etik adalah norma yang apabila dilanggar “hanya” akan
membawa akibat sanksi moral bagi pelanggarnya.
• TIDAK MEMENUHI:
- STANDARD OF CARE, CLINICAL STANDARD
- STANDARD OF COMPETENCE
- STANDARD OF PROFESSIONAL ATTITUDE
- DAN ATURAN/ KETENTUAN TERKAIT
PELANGGARAN & CARA PENANGANAN
ETIKA
MKEK
DR DISIPLIN
DRG MKDKI
SENGKETA HUKUM PERADILAN PIDANA
PERADILAN PERDATA
SENGKETA PERADILAN TUN
NON HUKUM
LEMBAGA MEDIASI
(ADR)
MACAM KEPUTUSAN
• TIDAK BERSALAH
• BERSALAH DENGAN SANKSI:
- PERINGATAN TERTULIS
- REKOMENDASI PENCABUTAN SIP,
SEMENTARA / SELAMANYA
- DAN ATAU KEWAJIBAN MENGIKUTI
PENDIDIKAN/ PELATIHAN ULANG
SANGSI PELANGGARAN ETIK KEDOKTERAN