Anda di halaman 1dari 10

HALOGEN

KELOMPOK 5
• ADELA REVITA MALTA
• ANNISA NUR FAUZIA
• NADHIFA RAMADHANI
• RENDY ADAM MAULANA
• ZULKARNAIN AHMAD
PENGERTIAN HALOGEN

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A di
tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari flour (F), klor (Cl), brom (Br), yodium
(I), astatin (At).
SIFAT UMUM HALOGEN
1. Sifat Fisik Halogen
• Halogen ada di semua tiga keadaan klasik materi baik itu padat, cair maupun gas
• Tidak ada halogen yang benar-benar berwarna
• Halogen diatomik saat disimpan di bawah suhu kamar menjadi gas berwarna ungu-biru
• Halogen seperti brom, flour dan klor beracun di alam dan masing-masing mempunyai berbagai tingkat toksisitas
• Dalam bentuk padat, semua halogen mempunyai tekstur yang rapuh.
2. Sifat Kimiawi Halogen
• Semua halogen mempunyai elektronegatifitas.
• Halogen ialah konduktor panas dan listrik yang amat buruk, terlepas dari keadaan fisik mereka.
• Mereka mendapatkan elektron sangat cepat yang membuat mereka paling reaktif dari semua unsur kimia.
• Halogen sangat mudah terdisosiasi menjadi partikel atom dan bisa menggabungkan dengan unsur sekitarnya untuk
membentuk senyawa.
• Saat dikombinasikan dengan hidrogen, halogen menghasilkan halida yang merupakan senyawa asam yang begitu kuat.
• Umumnya untuk non-logam, halogen mempunyai ti-tik leleh dan ti-tik didih yang begitu rendah.
• halogen
KEGUNAANNYA

1. Fluorin
• Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
• Membuat Teflon.
• Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
2. Senyawa Flouorin
• CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan
sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
• Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan
bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
• Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas
kaca.
• Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
1. Klorin
• Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
• Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
• Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
• Untuk industri sebagai jenis pestisida.
• Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
• Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
• Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
2. Senyawa Klorin
• Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
• Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan
mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
• Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai
proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
• Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
• Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
• Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
• Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
• Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
• KCl untuk pembuatan pupuk.
• KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.
3. Bromin
• Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
• Untuk pembuatan AgBr.
• Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida.
4. Senyawa Bromin
• Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat
pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan
dan akan mencemarkan udara.
• AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
• Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf. Make Google view image button visible.
5. Iodin
• Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
• Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
6. Senyawa Iodin
• KI digunakan sebagai obat anti jamur.
• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
• AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
• NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
REAKSINYA
1. Reaksi halogen dengan unsur logam
Reaksi halogen dengan unsur logam,baik logam golongan A maupun golongan B dapat langsung membentuk garam dan
reaksinya berlangsung dengan hebat.
Contoh:
Na(s) + ½ Cl2(g) → NaCl(s)
Na(s) + ½ Br2(g) → NaBr(s)
Fe(s) + Cl2(g) →FeCl2(s)
2. Reaksi halogen dengan unsur golongan IVA
Kecuali dengan karbon, halogen dapat bereaksi dengan langsung dengan semua unsur golongan IVA membentuk senyawa
halida.
Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(s)
3. Reaksi halogen dengan unsur golongan VA
Kecuali dengan N2, halogen dapat bereaksi langsung dengan unsur golongan VA pada suhu kamar.
Contoh:
P4(s) + 6Cl2(g) → 4PCl3(g)
4. Reaksi halogen dengan halogen lainnya
Reaksi halogen dengan unsur halogen lainnya dapat membentuk senyawa antarhalogen dengan
rumus molekul XYn, dimana Y lebih elektronegtif daripada X dan n merupaka bilangan ganjil.
Contoh:
I2(g) + 3F2(g) → 2IF3(g)
I2(g) + 5F2(g) → 2IF5(g)
Br2(g) + Cl2(g) → 2BrCl(g)
5. Reaksi halogen dengan gas halogen
Reaksi halogen dengan gas hidrogen berlangsung dengan sangat hebat membentuk gas hidrogen halida.
Contoh:
H2(g) + F2(g) → 2HF(g)
6. Reaksi halogen dengan air
Fluorin dapat mengoksidasi air dan menghasilkan gas oksigen.
F2(g) + H2O(l) → 2HF(aq) + ½ O2(g)
Jika gas klorin dialirkan ke dalaam air, klorin akan mengalami reaksi disproporsionasi (autoredoks).
Cl2(g) + H2O(l) ↔ HCl(aq) + HClO(aq)
Reaksi tersebut berada dalam kesetimbangan sehingga di dalam air masih tetap ada gas klorin (sebagai Cl2). Larutan ini disebut
sebagai air klorin. Br2 dan I2 dalam air tidak bereaksi dan larutannya disebut dengan air bromin dan air iodin.
7. Reaksi halogen dengan basa kuat.
Kecuali F2, semua halogen di dalam basa kuat akan mengalami reaksi disproporsionasi (autoredoks).
Reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh suhu.
Pada suhu rendah:
X2(g) + 2OH–(aq) → X–(aq) + XO–(aq) + H2O(l)
Pada suhu tinggi:
3X2(g) + 6OH–(aq) → 5X–(aq) + XO3–(aq) +3H2O(l)
8. Reaksi halogen dengan halida
Dengan memperhatikan nilai potensial elektrode dari masing-masing halogen,maka halida dapat dioksidasi oeh halogen yang
mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Nilai potensial elektrode halogen adalah:
F2(g) + 2e– → 2F–(aq) Eo = +2,87 V
Cl2(g) + 2e– → 2Cl–(aq) Eo = +1,36 V
Br2(g) + 2e– → 2Br–(aq) Eo = +1,07 V
I2(g) + 2e– → 2I–(aq) Eo = +0,54 V
Perhatikan reaksi berikut:
2Cl–(aq) + F2(g) → 2F–(aq) +Cl2(g) Eo= +1,51 V (reaksi spontan)
2Cl–(aq) + Br2(g) → Cl2(g) + 2Br–(aq) Eo = -0,30 V (reaksi tak spontan)
Dari dua reaksi tersebut dapaat disimpulkan, jika halida direaksikan dengan halogen yang terletak di atasnya dalam sistem
periodik unsur periodik, halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen. Sebaliknya, halogen akan
mengalami reduksi menjadi halida. Akan tetapi, hal yang sebaliknya tidak dapat terjadi, sebab akan mempunyai potensial
reaksi yang bernilai negatif.

Anda mungkin juga menyukai