INFEKSI PARASIT
11/21/19
Skenario 4 : KENAPA JADI PUCAT
Mahasiswa FK unimal sedang melaksanakan kepaniteraan klinik senior di puskesmas. Saat
berada di poli KIA, seorang anak dibawa dengan keluhan pucat dan pemeriksaan fisik tampak
gizi buruk, konjungtiva anemis, papil atropi, hb 6 gr/dl. Pemeriksaan tinja dijumpai telur cacing
tambang dan ascaris lumbricoides. Setelah melakukan penyuluhan dan terapi, anak tersebut
dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya.
Sementara itu beberapa mahasiswa lainnya melakukan penelitian malaria pada ibu hamil.
Delapan dari 27 ibu hamil yang telah diperiksa ditemukan plasmodium falciparum pada apusan
dari darah tepi, dengan parasite count berkisar 880-2800 parasit/ul darah. Dua diantaranya
mixed infection, dan hanya satu orang yang memperlihatkan gejala demam. Muncul pertanyaan
bagi mereka, mengapa ibu hamil yang lain tidak sakit? Sehingga mereka memutuskan untuk
turun lagi untuk mewawancarai para ibu hamil tersebut dan melakukan periksaan hb. Ternyata
hb mereka berkisar antara 9,2-10-8 gram/ dl. Para mahasiswa tersebut berencana memberikan
penyuluhan tentang pencegahan malaria untuk memutus rantai penularan.
Bagaimana anda menjelaskan proses terjadinya penyakit infeksi tersebut dan
pencegahannya?
JUMP 2 DAN 3
11/21/19
1. apa yang menyebabkan anak laki laki tersebut pucat? Apa ada hubungan keluhan tersebut dengan
pemeriksaan tinja yang ditemukan cacing tambang dan ascaris lumbricoides?
Pucat bisa di sebabkan oleh beberapa alasan, yaitu :
• Karena kurangnya darah akibat suplai O2 yang rendah
• Kekurangan gizi, sehinga tampak lesu
Ada hubungannya karena dari pemeriksaan tinja dapat menimbulkan keadaan yang patologis.
Cacing tambang : bisa menurunkan Hb, perutuncit, anemia → anemia
Ascaris lumbricoides : gangguan pencernaan protein → kekurangan gizi → anemia → pucat
2. Bagaimana cacing tambang dan Ascaris lumbricoides dapat di temukan pada tinja anak tersebut ?
• Cacing tambang dapat di temukan dari pemeriksaan tinja karena cacing tersebut hidup di rongga usus
halus yang setiap harinya akan mengeluarkan berpuluh ribu butir telur cacing dan setelah defekasi,
telur cacing tersebut akan menetas menjadi larva rabditiform.
• Ascaris lumbricoides hidup di rongga usus kecil yang jika lingkungannya sesuai ia akan bertelur lalu
menetas menjadi banyak, dan berubah menjadi cacing dewasa, sehingga dari pemeriksaan tinja bisa
terlihat adanya cacing ascaris lumbricoides
3. Bagaimana morfologi dan siklus hidup dari cacing tambang dan ascaris
lumbricoides?
karakteristik A. duodenale N. americanus
Cacing tambang Ukuran :
Jantan 0,8-1,1 cm 0,7-0,9 cm
Betina 1,0-1,3 cm 0,9-1,1 cm
Umur 1 tahun 3-5 tahun
Lokasi Usus halus Usus halus
Masa prepaten 53 hari 49-56 hari
A.lumbricoides Jumlah telur 10.000-25.000 5.000-10.000
4. ukuran : 3. Lokasi : usus halus
jantan : 15-30 cm (p), 0,2-0,4 (L) 4. ukuran telur :
betina : 20-35 cm (p), 0,3-0,6 (L) P : 60-70 mm
2. umur : 1-2 tahun L : 40-50 mm
5. jumlah telur : ± 200.000 telur/hari
4. Apa manifestasi klinis yang timbul dari cacing tambang dan ascaris lumbricoides ?
• Cacing tambang. Menurut stadium/berat infeksi
1. Stadium larva : perubahan pada kulit dan paru, mual, mutah, iritasi faring, batuk, serak
2. Stadium dewasa : N. Americanus : hilangnya darah 0,1 cc/hari. A.duodenale : 0,34
cc/hari
• A.lumbricoides, gejala biasanya timbul pada saat sampai di paru yaitu batuk, demam, mual, nafsu
makan turun, diare konstipasi. Pada infeksi berat → malabsorpsi → malnutrisi → berat badan turun.
5. bagaimana prosedur pemeriksaan tinja? apa ada pemeriksaan lain untuk melihat cacing ?
metode pemeriksaan tinja
• apung
• harodamori
pemeriksaan lain
bisa dilihat larva di sputum, atau keluar cacing melalui rongga hidung atau mulut
6. bagaiamana terapi dan penyuluhan terhadap penderita ascaris?
Farmako terapi
menggunakan obat gol.asihelmetik :
Non farmako terapi:
• mebendazol 500 mg BAB ditempatnya, jangan di tanah
• albendazol 400 mg cuci tangan sebelum makan
masak masakan dan cuci tangan
• Pirantel pamoat,ex. combantrin dengan air, pakai alas kaki
7. bagaimana proses terjadinya infeksi malaria ?
cara terinfeksi :
• dari gigitan anopheles sp. betina yang infektif
• transfusi darah donor yang terinfeksi malaria
• jarum suntik yang berbagi
• inbu hamil ke janinnya melalui plasenta
Siklus hidup :
• Nyamuk : gametosit → fertilisasi → zigot → ookinei → ookista → sporozoit → kel.saliva nyamuk
• manusia : nyamuk gigit → sporozoit→ merozoit → trofozoit → skizon → sel darah → makrogametosit →
mikrogametosit
8. selain plasmodium falciparum, apa yang menyebabkan malaria dan apa penyebabnya ?
Genus plasmodium memiliki 4 spesies, selain plasmodium falciparum adalah :
• P.vivax : menimbulkan malaria tertian menigna, berumur rata-rata ± 3 tahun, menyerang eritrosit
muda(retikulosit)
• P.malariae : menimbulkan malaria kuartana, umumnya dapat mencapai ± 30 tahun dan suka menyerang eritrosit
tua.
• P.ovale : menimbulkan malaria tertiana tenigna ovale, umurnya ± 1 tahun, menyerang eritrosit muda
9. bagaimana manifestasi klinis pada penderita malaria ?
• demam ± 2 minggu
• sakit kepala
• perasaan dingin
• nyeri sendi + sakit otot
• jari biru
• muntah
• kejang-kejang
• anemia
• splenomegali
10. apa faktor penyebab dari infeksi malaria ?
• parasit
dari 4 plasmodium, berbeda beda dari setiap wilayah
• manusia
orang yang ras tertentu mempunyai kerentanan yang berbeda beda
• vektor
nyamuk anopheles yang tersebar di seluruh dunia dan bergantung dari tipe tempat perindukannya
• lingkungan
iklim dingin, daerah pegunungan biasa bebas dari malaria
11. apakah ibu hamil lebih rentan terinfeksi malaria? apa efek malaria terhadap ibu dan janin?
• iya, disebabkan wanita hamil terjadi perubahan fisiologis, dan sistem pertahanan tubuh yang menurun,
sehingga lebih rentan terhadap penyakit, salah satunya malaria.
• efek :
1. ibu : anemia, lemas, demam
2. janin : malaria kongenital, BBLR, hingga bias abortus.
12. bagaimana respon imun terhadap parasit ?
mekanisme pertahanan tubuh ini diawali dengan terjadinya sporulasi dari eritrosit yang pecah akan
keluar parasit, pigmen, toksin, dan debris lainnya yang merupakan rangsangan terhadap parasit.
ada 2 reaksi :
• reaksi humoral
adanya zat anti spesifik yang bias menghentikan siklus eritrositer
• reaksi selular
adanya sel sel fagosit yang lebih besar dan banyak sehingga bertambah kemampuan untuk
fagositosis
13. bagaimana pengobatan dan pencegahan dari infeksi malaria agar terputus rantai penularannya?
pengobatan
1) prafilaksis : ex : skizontisida
2) anti malaria :
• skizontisida darah : klorokuin, amodiakuin, kina, proguanil, pisimetamin
• skizontisida jaringan : pirimetamin, proguanil
• anti relapse : primakuin, pamakuin, kuinakoin
• gametosida : primakuin
• sporontosida : proguanil, primakuin
pencegahan
• mengurangi kontak/ gigitan nyamuk
• membunuh nyamuk dengan insektisida
• membunuh jentik nyamuk
• mengurangi tempat perindukkan nyamuk
• membunuh parasit dalam tubuh manusia
• meningkatkan daya tahan tubuh dengan robransia dan vaksinasi
LO1:PARASIT
11/21/19
A. NEMATODA
Klasifikasi Menurut Habitat :
1. Nematoda Usus
2. Nematoda Jaringan
1. Nematoda Usus
a. Ascaris lumbricoides
Morfologi:
ukuran 15 – 35 cm
bertelur 200.000 butir/ hari
cacing jantan terdapat spikula, betina terdapat gelang kopulasi
umur 12 tahun
lokasi usus halus
11/21/19
Siklus hidup ascaris lumbricoides
11/21/19
b. Trichuris trichiura
Morfologi:
- Ukuran 30- 50 mm
- Bertelur 3000- 20000 butir/ hari
- Lokasi caecum & colon
Siklus hidup
11/21/19
c. Necator americanus dan ancylostoma duodenale
Morfologi ancylostoma duodenale:
- Ukuran 0,7- 1,1 cm
- Bertelur 5000- 10000 butir / hari
Morfolofi necator americanus :
- Ukuran 0,8 – 1,3 cm
- Bertelur 10.000- 25.000 butir/ hari
Siklus hidup:
11/21/19
2. Nematoda Jaringan
1. Wucehereia bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
11/21/19
Filariarsis
- Hanya beberapa cacing yg terdapat pada
manusia.
- Spesies yang paling sering mensinfeksi :
1. Wucehereia bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
11/21/19
Filariarsis
11/21/19
B. PROTOZOA
Pengertian
• Protozoa adalah jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup
sendiri-sendiri dari satu sel atau berkelompok membentuk koloni
• Tiap protozoa merupakan kesatuan yang lengkap , baik dalam susunan
maupun fungsinya. Sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang
pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus.
11/21/19
Ciriciri Umum
• Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk
(flagel).
• Protozoa dapat Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
• Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
• Protozoa tidak mempunyai dinding sel
• Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 – 200 μ
11/21/19
Klasifikasi
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas
berdasarkan ada atau tidaknya alat
gerak, yaitu:
1.RHIZOPODA / SARCODINA
entamoeba
2. FLAGELLATA / MASTIGOFORA
giardia
3. CILIATA
balantidium
4. SPOROZOA
plasmodium
11/21/19
Plasmodium
- P. Falciparum
- P. Vivax
- P. Ovale
- P. Malariae
- P. knowlesi
11/21/19
C. ARTHROPODA
11/21/19
Penggolongan Arthropoda berdasar besarnya peran dalam kedokteran :
a. Penular penyakit (vektor & hospes perantara)
b. Penyebab Penyakit (Parasit)
c. Penghasil Toxin yang menimbulkan kelainan (Ulat, Laba-Laba, Kelabang, Kalajengking,
Tratoma)
d. Penyebab Alergi pada orang yang rentan ( Tungau debu, Mayflay, nyamuk)
Pembagian Filum Arthropoda berdasarkan peran pentingnya :
a. Insecta
b. Arachnida
c. Crustacea
d. Chilopoda
e. Diplopoda
11/21/19
VEKTOR
Vektor berfungsi sebagai penular penyakit baik pada manusia maupun hewan.
Keberadaan vektor ini sangat penting karena kalau tidak ada vektor maka penyakit
tersebut juga tidak akan menyebar
A. Vektor malaria
Diketahui lebih dari 422 spesies Anopheles di dunia dan sekitar 60 spesies berperan
sebagai vektor malaria yang alami. Di Indonesia hanya ada 80 spesies dan 22
diantaranya ditetapkan menjadi vektor malaria. 18 spesies dikomfirmasi sebagai
vektor malaria dan 4 spesies diduga berperan dalam penularan malaria di Indonesi.
Nyamuk Anopheles dewasa adalah vektor penyebab malaria. Nyamuk betina dapat
bertahan hidup selama sebulan.
LO 2: RESPON IMUN
TERHADAP INFEKSI
PARASIT
RESPON IMUN TERHADAP
PROTOZOA
1. Innate immunity
Extracellular protozoa –
- opsonization,
- complement activation,
I. HUMORAL
Infeksi parasit → respon humoral ↑
Tetapi kebanyakan antibodi yang terbentuk
tidak bersifat protektif
II. SELULER
Dilakukan oleh sel limfosit dengan cara :
1. CTL (T CD8+)
2. Limfokin
3. Sel NK
Cytotoxic T Lymphocyte (T CD8+)
Molekul antigen diperkenalkan kepada sel T
CD8+ oleh MHC kelas I → lisis sel target.
Ex:
- Penghancuran / lisis hepatosit yang terinfeksi
Plasmodium
- Penghancuran T.gondii
Limfokin
Limfokin merupakan suatu mediator soluble (protein)
yang dihasilkan oleh limfosit
Bekerja meningkatkan aktifitas sel efektor untuk
mengeliminasi parasit (dgn atau tanpa bantuan Ab)
Ex:
IFN-γ pada infeksi Plasmodium