Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan tahap di mana seseorang mengalami sebuah masa


transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa
kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Remaja dalam
masyarakat dikenal dengan berbagai istilah yang menunjukkan kelompok umur
yang tidak termasuk kanak-kanak tetapi bukan pula dewasa pada umumnya,
anemia lebih sering terjadi pada wanita di bandingkan dengan pria. Yang sangat
disayangkan adalah kebanyakan penderita tidak tahu atau tidak menyadarinya.
Bahkan ketika tahu pun masih menganggap anemia sebagai masalah sepele.(1)

Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat penurunan jumlah sel darah
merah atau konsentrasi hemoglobin yang lebih rendah dari nilai normalnya di
dalam sel darah merah. Hemoglobin dibutuhkan oleh tubuh untuk membawa
oksigen dan jika sel darah merah terlalu sedikit, maka akan timbul penurunan
kapasitas darah yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. (2)
Tubuh mengandung sekitar 5-6 liter darah, yang terus-menerus dipompa
oleh jantung ke seluruh jaringan di tubuh. Darah membawa oksigen, nutrisi, dan
senyawa penting lainnya. Sehingga membantu mengatur suhu tubuh, melawan
infeksi, dan menghilangkan produk limbah. Ketika terjadi suatu gangguan dalam
darah maka akan memberi dampak yang besar bagi tubuh.
Pada anemia yang ringan, tanda atau gejala yang timbul seperti, lelah,
letih, pucat/kulit tampak kekuningan. Ketika derajat anemia semakin berat, maka
tanda dan gejala yang akan timbul adalah faintness, pusing, dehidrasi berat,
berkeringat, nadi lemah dan cepat, dan takipneu. Anemia berat dapat
menyebabkan kram kaki bagian bawah selama latihan, sesak napas, dan kerusakan
neurologis (otak). Gejala-gejala ini termasuk aritmia, murmur jantung,
kardiomegali, bahkan gagal jantung.(3)
Menurut World Health organization WHO (2013) prevalensi anemia dunia
berkisar 40-88%. Sedangkan di Asia Tenggara, World Health Organization

i
(WHO) Regional Office South East Asia Region Organisation (SEARO)
menyatakan bahwa 25-40% remaja putri menjadi penderita anemia defisiensi zat
besi tingkat ringan sampai berat.(4)
Di Indonesia, data kemenkes (2013) mengatakan bahwa prevalensi anemia
pada kelompok usia remaja ≥15 tahun sebesar 22,7%, Provinsi Jawa Tengah
sendiri, prevalensi anemia gizi besi pada wanita sebesar 22,8%.(5)
1.2 Rumusan Masalah
Remaja usia produktif memiliki aktifitas dan kesibukan yang padat dan
melelahkan. Keadaan tubuh yang optimal dituntut sehingga kegiatan sehari-hari
dapat dijalani dengan baik. Namun, di kehidupan modern seperti ini, kesehatan
tubuh terlupa dan terlewatkan begitu saja. Bahkan mayoritas mereka tidak
mengetahui apa yang terjadi pada tubuh mereka.
Anemia adalah salah satu kelainan darah yang mudah menyerang remaja
usia produktif, terutama remaja putri. Anemia derajat ringan maupun berat sama-
sama dapat menyebabkan dampak tidak baik bagi tubuh. Anemia yang kerap
terjadi di antara remaja ialah anemia defisiensi besi. Dimana kadar zat besi di
dalam tubuh tidak mencapai kadar normal yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang
anemia defisiensi zat besi sangat diperlukan oleh remaja usia produktif. Sehingga
pengobatan dini dapat dilakukan untuk mengantisipasi komplikasi di masa depan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran
pengetahuan remaja putri terhadap anemia defisiensi besi di Dayah Darul Ulum
An-Nizhamiyah.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah tingkat konsumsi Fe dan tingkat pengetahuan remaja putri
tentang anemia defisiensi besi di di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri terhadap anemia
defisiensi besi di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.

1
1.4.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian anemia
defisiensi besi di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang gejala anemia
defisiensi besi di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
3. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang dampak anemia
defisiensi besi di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
4. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang cara mengatasi
anemia defisiensi besi di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pandangan
dalam bidang ilmu gizi mengenai pengaruh pengetahuan remaja putri
tentang anemia defisiensi besi terhadap konsumsi Fe.
1.5.2 Manfaat praktisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi Dayah untuk dapat
melihat bagaimana pengaruh pengetahuan remaja putri tentang anemia defisiensi
besi terhadap asupan zat besi remaja putri tersebut. Diharapkan hasil dari
penelitian ini dappat dijadikan sebagai bahan kajian atau informasi tambahan
peneliti selanjutnya serta dapat dijadikan pertimbangan masukan untuk remaja
putri agar lebih meningkatkan konsumsi TTD dan makanan yang mengandung zat
besi tinggi.
BAB 3
METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode pendekatan cross
sectional.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Dayah Darul Ulum An-
Nzhamiyah.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember
2020.
3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang ada di
Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu remaja putri yang berusia produktif.
3.3.3 Besar sampel
Besar sampel penelitian dapat diketahui dengan menggunakan rumus
sampel penelitian Cross-sectional.

Keterangan :
n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan
N : Besar populasi
d : Limit dari error/presisi absolut (0,05)
p : Perkiraan proporsi kasus tertentu terhadap populasi (0,5)
q : 1-p
z : Derajat kepercayaan
3.3.4 Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total sampling.
Quota sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan
jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel
dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak jelas), kemudian dengan
patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal
memenuhi persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terbagi menjadi 2, variabel dependen dan variabel
independen.
1. Variabel dependen: Tingkat pengetahuan tentang anemia defisiensi
besi
2. Variabel independen: Anemia defisiensi besi
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
3.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
3.6.1 Prosedur Pengambilan Data
Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti mengajukan permohonan izin pengambilan data penelitian kepada
Pimpinan Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah
2. Peneliti mengambil data jumlah remaja putri di Dayah Darul Ulum An-
Nizhamiyah
3. Peneliti mendatangi remaja putri di Dayah Darul Ulum An-Nizhamiyah.
4. Menjelaskan cara dan tujuan penelitian kepada responden.
5. Meminta persetujuan dari responden.
3.6.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan peneliti selama 3 bulan terhitung dari
bulanOktober hingga Desember 2020. Peneliti melakukan penelitian di Dayah
Darul Ulum An-Nizhamiyah. Peneliti membawa surat izin melakukan penelitian
ke pimpinan. Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan informed consent
kepada responden kemudian melakukan wawancara secara langsung selanjutnya
peneliti melakukan kuesioner pada responden. Setelah semua data terkumpul
peneliti langsung menganalisa hasil penelitian.
3.7 Cara Pengolaan dan Analisis Data
3.7.1 Cara Pengolaan
1. Editing adalah memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan, memasti-
kan kelengkapan data untuk menghindari kesalahan.
2. Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
berbentuk angka atau bilangan untuk mempermudah pada saat analisis
data dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Processing adalah meng-entry data yang sudah di coding ke paket
program komputer.
4. Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah entry
untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan
dan koreksi.
3.7.2 Analisis Data
Analisis dan penyajian data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis univariat
Data identitas sampel, tingkat konsumsi Fe, dan tingkat pengetahuan
tentang anemia gizi besi dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel
univariad disertai dengan narasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Syamsu Yusuf LN. - Google Scholar Citations [Internet]. [cited 2020 Feb
28]. Available from: https://scholar.google.co.id/citations?user=uc6r1-
EAAAAJ&hl=en#d=gs_md_cita-
d&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Den%26user%
3Duc6r1-EAAAAJ%26citation_for_view%3Duc6r1-
EAAAAJ%3A5nxA0vEk-isC%26tzom%3D-420
2. Anaemia [Internet]. [cited 2020 Feb 28]. Available from:
https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1
3. The National Heart, Lung and BI (NHLBI). Your guide to anemia: Anemia
healthy lifestyle changes. Natl Institutes Heal Publ [Internet]. 2011;2–48.
Available from: file:///C:/Users/Courtney/Downloads/Introduction to
Anemia _NIH.pdf
4. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta. Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta: Salemba Medika; 2010.
5. Depkes RI.2016.Pogram Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia
Subur (WUS). Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai