Anda di halaman 1dari 20

HIV/AIDS

KELOMPOK 4

ALIEN ANGGRAINI ABDUL


APRILIANTI PATILIMA
MAWADDAH J. MARWAN
NURUL ULFAH I. ADAM
SRI NOVITA TAMBIPI
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro,
yaitu virus yang memasukkan materi genetiknya ke dalam sel makhluk hidup
ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda, yaitu dari RNA menjadi
DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel makhluk hidup tersebut
membentuk pro-virus dan kemudian melakukan replikasi.
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
Apa itu walaupun yang sangat ringan sekalipun.

HIV / AIDS?

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)


merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakkan virus HIV dalam
tubuh mahluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan
syndrome AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS
disebabkan oleh melemah atau menghilangnya system kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
dirusak oleh virus HIV.
ETIOLOGI HIV/AIDS
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV. Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang
ilmuwan Prancis (Institute Pasteur, Paris 1983), yang mengisolasi virus dari seorang penderita
dengan gejala limphadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan Lymphadenophaty
Associated Virus (LAV).
Gallo (National Institute of Health, USA 1984) menemukan virus HTLV-III (Human T Lymphotropic
Virus) yang juga adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih lanjut, dibuktikan bahwa kedua
virus ini sama, sehingga berdasarkan hasil pertemuan International Committee on Taxonomy of
Viruses (1986) WHO memberikan nama resmi HIV.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyebab penyakit Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) dengan cara menyerang sel darah putih sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia.

50% 50% 50% 50%


PATOFISIOLOGI HIV/AIDS

Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah,


semen dan secret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui
hubungan seksual. HIV tergolong retro virus yang mempunyai materi genetic
RNA. Bilamana virus masuk ke dalam tubuh penderita (sel hospes), maka
RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim reverse transcryptase yang dimiliki
oleh HIV. DNA pro-virus tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sel
hospes dan selanjutnya diprogramkan untuk membentuk gen virus.
HIV cenderung menyerang jenis sel tertentu, yaitu sel-sel yang mempunyai
antigen permukaan CD4, terutama sekali limfosit T4 yang memegang peran
penting dalam mengatur dan mempertahankan system kekebalan tubuh.
Gejala Infeksi HIV

1 Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan Batuk kronis, selama lebih dari 1 bulan

2 Diare kronis lebih dari 1 bulan 2 Infeksi jamur Candida Albicans pada mulut
Dan tenggorokan
(berulang ataupun terus menerus)

3 Penurunan berat badan secara drastis


3 Pembengkakan kelenjar getah bening
yang menetap di seluruh badan

4 Munculnya Herpes Zoster

Bercak-bercak gatal di seluruh badan


HIV + penicilliosis marneffeia
HIV + Candidiasis
HIV + Sifilis
CARA PENULARAN HIV/AIDS
1. Melalui hubungan seksual 3. Melalui ibu yang terinfeksi HIV
dengan seorang yang sudah kepada janin yang dikandungnya
terinfeksi HIV. atau kepada bayi yang disusuinya.

2. Melalui transfusi darah atau 4. Melalui pemakaian jarum suntik


alat – alat yang telah tercemar secara bergantian dengan orang
HIV. yang terinfeksi HIV.
perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang, memiliki masa inkubasi yang
sangat panjang

STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4


Gejala Klinis Penyakit HIV - AIDS

01 Stadium I
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV
dan di ikuti terjadinya perubahan 02 Stadium II (Asimptomatik/tanpa gejala)
Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ
tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak
serologic ketika antibody terhadap menunjukan gejala-gejala. Keadaan ini
virus tersebut dari negative berubah dapat berlangusng rata-rata selama 5-10
menjadi positif. Lamanya antara 1-3 tahun.
bulan bahkan bisa sampai 6 bulan.

Stadium III Stadium IV (AIDS)

03 Fase ini ditandai dengan pembesaran


kelenjar limfe secara menetap dan
merata. Tidak hanya muncul pada
satu tempat dan berlangsung lebih
04
Keadaan ini disertai adanya
bermacam - macam penyakit. Antara
lain penyakit konstitusi, penyakit
neurologis, penyakit infeksi sekunder,
dari satu bulan. dll.
DIAGNOSIS HIV/AIDS
Jenis tes apa saja yang dapat mendeteksi infeksi HIV /AIDS?

Beberapa Tes yang Tes tertentu juga dapat


sering dipakai untuk dilaksanakan untuk
menguji antibody HIV menguji antigen HIV,
adalah ELISA, LATEX yaitu tes antigen p 24
AGLUTINATION, atau polymerase cain
WESTERN BLOT. reaction (PCR). PCR ini
Apabila hasil tes ELISA hanya dipakai untuk
atau LATEX penelitian kasus – kasus
AGLUTINATION yang sulit di deteksi
menunjukan seseorang dengann tes antibody.
terinfeksi HIV hasilnya Misalnya untuk tes pada
perlu di konfirmasikan bayi yang lahir dari ibu
dengan tes WESTERN HIV positif dan kasus –
BLOT sebelum
100% 80% 60% 40% 20% kasus yang diperkirakan
dipastikan sebagai HIV berada dalam window
positif. period.
CARA PENCEGAHAN HIV - AIDS
1. Pencegahan HIV/AIDS Melaui Hubungan 3. Pencegahan HIV/AIDS Melalui ibu yang terinfeksi HIV
Seksual kepada janin yang dikandungnya atau kepada bayi
 Melakukan prinsip monogamy yaitu tidak yang disusuinya.
berganti–ganti pasangan dan saling setia pada  Ibu hamil yang dinyatakan positif HIV memiliki resiko
pasangannya. yang lebih tinggi untuk menularkan AIDS pada janin.
penularan dapat terjadi dari plasenta atau ASI, maka hal
 Untuk melakukan hubungan seksual yang tsb tidak dapat dicegah.
mengandung resiko, dianjurkan melakukan seks  Untuk melindungi bayi dari infeksi AIDS maka ibu tidak
aman termasuk menggunakan kondom. diperkenankan memberikan air susu ibu kepada bayi yang
telah dilahirkan.

2 . Pencegahan HIV/AIDS Melalui transfusi darah atau 4. Pencegahan HIV/AIDS Melalui pemakaian jarum
alat – alat yang telah tercemar HIV. suntik secara bergantian dengan orang yang
terinfeksi HIV.
 Tidak melakukan donor darah bagi orang  Jangan memakai jarum suntik secara bergantian
berisiko tinggi AIDS . dengan orang lain.
 Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh  Tidak menggunakan jarum suntik bekas, hal tsb
penderita AIDS harus disterillisasikan dengan benar. memiliki risiko sangat tinggi tertular HIV/AIDS.
 Jika harus melakukan transfusi darah karena kondisi
kesehatan maka pastikan bahwa darah yang Anda
pakai sehat dan telah mendapatkan uji HIV AIDS.
Pengobatan
HIV - AIDS
Sampai saat ini belum ada obat untuk
menyembuhkan HIV, namun ada jenis
obat yang dapat memperlambat perkembangan
virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV).
ARV bekerjadengan menghilangkan unsur yang
dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan
diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel
CD4.
Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
 Efavirenz
 Etravirine
 Nevirapine
 Lamivudin
 Zidovudin
PROGRAM PENGENALAN HIV AIDS

1 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

2 Tindakan Pencegahan

3 Testing dan konseling

4 Pengobatan, Pelayanan dan perawatan


Portfolio Presentation
KIE
Tujuan:
 Melaksanakan pendidikan dan memberikan informasi yang Tindakan Pencegahan
tepat dan benar tentang HIV/AIDS kepada masyarakat luas Tujuan:
agar dapat mengembangkan sikap dan perilaku positif untuk Menjamin tersedianya peralatan, pelayanan, infor
melindungi dirinya dan orang lain dari penularan HIV.
 Mengembangkan jiwa dan semangat saling membantu dan
masi dan dukungan untuk setiap orang yang ingin
non diskriminasi terhadap para mengidap HIV/penderita AIDS melindungi dirinya dan orang lain terhadap penula
serta lingkungannya yang terdekat : isteri/suami, keluarga, ran HIV
teman sekerja dan sepergaulan.
 Memberikan penjelasan luas tentang Kebijaksanaan dan
Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta
pelaksanaannya sesuai situasi dan kondisi setempat.

Pengobatan, Pelayanan dan Pengobatan


Testing dan Konseling HIV (CST)
VCT (Voluntary Counseling and tetsing) yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya
Tes secara sukarela yang diawali dengan konseling mengenai dan pelayanan dukungan secara holistik,
HIV/AIDS komprehensif dan luas untuk ODHA (Orang
 PITC (Provider Initiative Testing and Counseling)
Tes yang dilakukan atas saran petugas kesehatan karena
Dengan HIV Aids), dan keluarganya
melihat gejala yang mengarah ke HIV, dites dahulu baru
dikonseling
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai