Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN
PROYEK- Planning

09
Modul ke:

Method
Disampaikan pada Perkuliahan Pertemuan 9

Rabu, 6 November – Selasa, 12 November 2019


Fakultas
TEKNIK SIPIL Zakki Wasthon Nusantara, ST, MM, MBA, MT.
DAN
PERENCANAAN
Program Studi
Teknik Sipil
Bagian Isi

• Planning Method, Tools, and Procedures


• Milestones Network
• Sub-Net
• Sub-Net Integration
• Interface Time Calculation
• Skeletonization
• Hierarchy of Schedule
Planning Method, Tools, and Procedures
• Metoda yang dapat mengoptimasi proses
perencanaan
• Berbagai Sub-Plan dikoordinasikan menghasilkan
suatu integrated plan.
• Metoda perencanaan terdiri atas beberapa tahapan:
a. Milestone Networks.
b. Sub-Nets.
c. Sub-Net Integration.
d. Interface Time Calculations.
e. Skeletonization.
f. Hierarchy of Schedules.
Milestones Network (1)
1. Milestone Networks = teknik untuk memecah proyek menjadi
beberapa Sub-Nets.
2. Tiga tingkatan schedule:
– Manajemen Level;
– Project Level;
– Control Level.
3. Milestone Schedule = Management Level Schedule
= Summary Level Schedule = Master Plan.
4. Sasaran utama manajemen adalah pencapaian project objective
bukan performance individual/ unit.
5. Plan dikembangkan dari summary level, dan didetailkan dengan
berjalannya waktu sejalan dengan bertumbuhnya informasi.
6. Dengan demikian Master Plan ada sepanjang proyek dan selalu di-
update.
7. Milestone berisikan informasi target (Early start).
MILESTONES NETWORK (2)

TOP
MANAGEMENT

Information

MASTER PLAN =
SCHEDULING SUMMARY LEVEL
SCHEDULE
ENGINEER
MILESTONES NETWORK (3)

MASTER PLAN

MS2 MS4

MS1 MS6

MS3 MS5
MILESTONES NETWORK (4)
DETAILED PLAN
5 7

2 6 6
7 17
9
3 MS2 MS4
4 12 13

MS1 9 MS6

2 3 7 8
14 15
4
MS3 MS5
5 12 18

6 9
SUB-NETS (1)

KONSEP SUB-NET

9
Sub-Nets (2)
1. Sub-Net dikembangkan dengan merencanakan kegiatan
berdasarkan batasan-batasan dari beberapa milestone yang
diberikan untuk Sub-Net tersebut.
2. Pembagian proyek menjadi Sub-Net menguntungkan karena
dikembangkan oleh tim berbeda dan perubahan satu subnet
tidak langsung mengubah keseluruhan proyek (ingat WBS).
3. Manfaat lain dari Sub-Net adalah:
a. Monitoring dan kontrol bisa lebih efektif; Sub-Net kritis
bisa lebih diperhatikan.
b. Jika proyek melibatkan beberapa independen kontraktor;
untuk hubungan general kontraktor dengan beberapa sub-
kontraktor; masih bisa dipecahkan dengan list khusus
aktifitas masing-masing kontraktor (tandai network
dengan warna khusus, dll.).
Sub-Nets (3)
c. Perusahaan besar mempunyai beberapa proyek:
– Masing-masing proyek dapat ditinjau sebagai Sub-Net dan
di-interface untuk menyatukan seluruh kegiatan
perusahaan;
– Start – Finish boleh beda;
– Interface dapat berarti perpindahan resources dari satu
project ke proyek lain atau mungkin juga suatu target
date yang diminta dalam Master Schedule.
SUB-NETS (4)
CONTOH SUB-NET

2 4 7
Sub-Net A

1 3 5 9 10

3
1 4 5
Sub-Net B

2 7 7A

6 6A 8
SUB-NETS (5)
CONTOH SUB-NET

2 4 7 Sub-Net A & B

1 3 5 9 10

1
2 6 7 7A 8

6A
Sub-Net Integration (1)
1. Sub-Net = detailed network dari sub-organisasi (Performing
Agency).
2. Gabungan Sub-Net menghasilkan Sub-Net keseluruhan dari
Master Network.
3. Jumlah aktifitas bervariasi (ratusan/ribuan), tergantung nilai
kontrak dan kompleksitas.
4. Events yang penting dari Sub-Net:
– Start;
– End;
– Milestones;
– Point of Contact (interfaces).
5. Start – End – Interface ditandai dengan double circle.
6. Dalam setiap Sub-Net harus diidentifikasi mana interface dan
dengan Sub-Net mana -> diberi nomor yang sama.
7. Pengaruh interface harus benar – benar dikaji.
SUB-NET INTEGRATION (2)

SUB-NET INTERFACE

5 5
1 2 5 Sub-Net X

2
10 2 4 Sub-Net Y
1

Catatan:
- Dalam kondisi di atas Kegiatan 2-5 Sub-Net X dan Kegiatan 2-4 Sub-Net Y baru
dapat dimulai pada hari ke 11, karena mutual restraint;
- Jika hanya Kegiatan 2-4 Sub-Net Y yang menunggu kegiatan 1-2 Sub-Net X,
maka Kegiatan 2-5 Sub-Net X dapat dimulai pada hari ke 6 dan
penggambaran perlu dimodifikasi dengan menambahkan dummy.
SUB-NET INTEGRATION (3)

SUB-NET INTERFACE

5 5
1 1A 5 Sub-Net X

0 0

10 2
1 2 4 Sub-Net Y

0
Catatan:
- Hanya Kegiatan 2-4 Sub-Net Y yang menunggu Kegiatan 1-1A Sub-Net X;
- Kegiatan 1A-5 Sub-Net X tetap bisa dimulai hari ke 6.
Interface Time Calculation (1)
1. Dua Sub-Net adalah mutual restraint.
2. Komputansi perhitungan ke depan dan ke belakang harus
dilakukan bersamaan.
3. Khusus interface:
– kedepan -> ambil terbesar (latest );
– kebelakang -> ambil terkecil (earliest).
4. Perhitungan float sama dengan perhitungan CPM.
5. Bisa juga Sub-Net lain diganti dengan real time dummy,
berperan memperlambat interface atau menjamin agar
interface terjadi pada waktunya.
6. Jalur kritis mungkin saja tidak melalui suatu Sub-Net.
7. Bisa juga jalur kritis masuk dan keluar Sub-Net dari
interface, bukan dari start dan end.
Interface Time Calculation (2)
8. Waktu interface harus dijaga,kalau perlu ditetapkan dalam
kontrak.
9. Jika disepakati, maka masing-masing pihak dapat
mengontrol jadwal masing-masing mengatur float-nya
masing-masing.
10. Kalau float dipakai dan interface terganggu, maka float
kontraktor lain ikut terganggu.
INTERFACE TIME CALCULATION (3)
Perhitungan ke Depan

12
6 5
6

6 2 8
2 17
4 7
8

1 4
3

5 3 10 5 16 2 20 9 39
1 3 5 9 10

3 8
0 3 16 31
1 8
10 2 12 4
3 4 5

5
4 6
7
8 7 20 27
4 7A
2
2 3
1
18 9 27 4 31
6 6A 8
INTERFACE TIME CALCULATION (4)
Perhitungan ke Belakang

12
6 5
6 22

6 2 8
2 17
6 4 7
19 8 27
1 4
3

5 3 10 5 16 2 20 9 39
1 3 5 9 10
5 10 23 30 39

3 8
3
1 8
0 10 2 12 4 16 31
3 4 5
0 10 19 23 31
5
4 6
7
8 7 20 27
4 7A
2 21 28
4 2 3
1
18 9 27 4 31
6 6A 8
18 27 31
INTERFACE TIME CALCULATION (5)

12
6 5
6 22

6 2 8 17
2 4 7
6 8 27
19
4
1 3

5 3 10 5 16 2 20 9 39
1 3 5 9 10
5 10 23 30 39

3 8
3
1 8
0 10 2 12 4 16 31
3 4 5
0 10 19 23 31
5
4 6
7
8 7 20 27
4 7A
2 21 28
4 2 3
1
18 9 27 4 31
6 6A 8
18 27 31

Jalur Kritis
Skeletonization (1)
1. Sesudah perhitungan event times dilakukan:
a. Beberapa event times yang tidak penting dapat
dihilangkan.
b. Yang dijaga, antara lain:
– Start;
– End;
– Interfaces;
– Jalur Kritis;
– Milestones.
2. Skeleton: mengurangi jumlah aktivitas tapi tetap menjaga
hubungan antara aktifitas dan event yang tertinggal.
3. Skeleton ini memungkinkan dilakukannya komputasi Master
Network (untuk simulasi, jika diperlukan) -> bebas dari detail
masing-masing Sub-Net, tapi tetap terjamin sinkronisasinya.
Skeletonization (2)
4. Skeleton memungkinkan penggunaan teknik network yang
berbeda-beda antara sub network (PDM, CPM, PERT, Simulasi, dll.):
- Skeleton-nya sendiri bebas menggunakan teknik tertentu.
5. Kajian probabilitas penting untuk durasi proyek yang panjang
(ada perkembangan teknologi yang diharapkan).
SKELETONIZATION (3)
12
6 5
6 22

6 2 8 8 17
2 4 7
6 27
19
4
1 3

5 3 10 5 16 2 20 9 39
1 3 5 9 10
5 10 23 30 39

3 8
3
1 8
0 10 2 12 4 16 31
3 4 5
0 10 19 23 31
5
4 6
7
8 7 20 27
4 7A
2 21 28
4 2 3
1
18 9 27 4 31
6 6A 8
18 27 31
SKELETONIZATION (4)

1 6 23
5
1 2 6
5
4

10 6 16 11 39
3 5 10
10 23 39

6
8 8
8
4 9
2
4 6
4 4
18 27 31
6A 8
18 27 31
0
1 0
SKELETONIZATION (5)

2 4 7 SubNet A

1 3 5 9 10

1 3

5
A B
C 8 SubNet B

Real-Time Dummy
Hierarchy of Schedule (1)
1. Terdapat beberapa level manajemen sehingga dibutuhkan
detail informasi yang berbeda.
2. Tingkatan schedule juga dapat dibedakan:
– Manajemen Level Schedule (biasanya Bar Chart dengan informasi
Milestones);
– Project Level Schedule (biasanya CPM);
– Control Level Schedule (sangat rinci dan akurat).
3. Proses pengembangan schedule ini berlangsung timbal balik:
– Mula-mula top-down : arahan top manajemen kepada
schedule engineer dalam bentuk milestones.
– Selanjutnya dengan berkembangnya informasi
dikembangkan ‘project level schedule’ dan ‘control level schedule’
– Pengembangan ini selanjutnya dapat meng-update master
schedule, jadi ada proses feedback atau roller-up.
HIERARCHY OF SCHEDULES (2)
ROLL-UP TECHNIQUE
MANAGEMENT LEVEL SCHEDULE
Piperack Modules
J F M A M J J A S O N
S S S
Functions

PROJECT LEVEL SCHEDULE


Piperack Module A

Week 1 2 3 4

Pipe Stress Layout Pipe MTO


Activities Structural Steel Design Structural Steel Design

DESIGN SUPERVISOR CONTROL LEVEL SCHEDULE


Structural Steel Desaign
February 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Tasks
Engineering Calculation
Layout
Detailing
Backcheck
HIERARCHY OF SCHEDULES (3)

29
HIERARCHY OF SCHEDULES (4)

30
Terima Kasih
Zakki Wasthon N, ST, MM, MBA, MT

Anda mungkin juga menyukai