Anda di halaman 1dari 17

Elbert Aldrin Harijanto

102013030
Rumusan Masalah

Laki-laki 44 tahun sering lemas sejak 1,5


bulan yang lalu dan sering terbangun
pada malam hari untuk buang air kecil 3-
4x
Anamnesis
 Autoanamnesis
 Sering makan / mudah lapar
 Riwayat diabetes melitus pada keluarga
 Riwayat penggunaan prednison 5mg
karena asma sejak kecil
Pemeriksaan Fisik
 KU dan kesadaran : Baik
 Tekanan darah 140/75 mmHg
 Fisik keseluruhan tampak gemuk & pendek
 Moon face (+)
 Obesitas sentral (+) Lpe : 110 cm, Lpi : 85 cm
 TB : 150cm, BB : 80kg, IMT : 35.56
Pemeriksaan Penunjang
 GDP : 130 mg/dL
 GD2jamPP : 230 mg/dL
 Hb : 16 gr

 Tes skrining kadar kortisol : >275 nmol/dl


 CT scan
 Tes Supresi Deksametason Tengah Malam
Diagnosis Kerja
 Sindrom Cushing
Gangguan hormonal yang disebabkan kortisol
plasma berlebihan dalam tubuh
(hiperkortisolisme), baik oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis
farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi
kortisol yang berlebihan akibat gangguan
aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan).
Diagnosis Banding

 DM tipe 2
 Cushing Disease
Sindrom Cushing DM tipe 2 Cushing Disease

Hiperkortisolisme o.k. Hiperglikemik Hiperkortisolisme o.k.


Faktor eksogen Faktor endogen

Moon Face, Buffalo Hump, Polidipsi, Poliuri, Kebotakan, Polidipsi,


DM, Hipertensi Polifagi, Penurunan Poliuria, Cepat Lelah,
Berat Badan , Obesitas Potbellied Abdomen
Sentral
Etiologi
 Pengobatan kortikosteroid oral jangka
lama dengan dosis yang relative besar
 Hyperplasia basofil atau adenoma
kelenjar hipofisis → hyperplasia adrenal
bilateral
 Tumor primer adrenal (adenoma maupun
karsinoma)
Epidemiologi
 usia 20 th - 50 th

 Obesitas dan DM tipe 2 + hipertensi & gula darah ↑

 Sebagian besar kasus sindrom Cushing disebabkan iatrogenik

pemberian glukokortikoid eksogen

 Insiden hiperplasia hipofisis adrenal 3x > pada wanita dari

pada laki – laki


Gejala Klinis
 depresi terhambat dengan tanda-
 mudah lelah tanda seperti mudah memar
 berat badan naik  kelemahan otot proksimal
 nyeri pada punggung  Striae
 perubahan nafsu makan  wajah tampak bulat (moon
 penurunan konsentrasi face)
 Obesitas
 penurunan libido
 kulit tipis
 penurunan daya ingat
terutama jangka pendek  tubuh pendek
 Insomnia  gangguan penyembuhan
 pertumbuhan yang
luka
Faktor Resiko
 Pengguna Kortikosteroid jangka panjang
dalam dosis besar
 Penderita Obesitas dan DM tipe 2 tak
terkontrol yang disertai dengan hipertensi
 Hiperplasia adrenal bilateral
Penatalaksanaan
 Tappering off Prednison
 Terapi obat:
 Metirapon (2-3 g/hari). (menghambat sintesis kortisol)
 Ketokonazol (600-1200 mg/hari). (menghambat enzim sitokrom P450)
dapat menurunkan kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum
pembedahan atau jangka panjang apabila pembedahan tidak mungkin
dilakukan

 Adenoma hipofisis: adenomektomi trans-sfenoidalis menyebabkan relaps


pada lebih dari 70% kasus, radioterapi digunakan untuk kasus relaps yang
tidak mungkin disembuhkan. Adrenalektomi bilateral menyebabkan
pembesaran tumor hipofisis dengan cepat dan hiperpigmentasi sebagai
akibat sekresi ACTH yang berlebihan (sindrom Nelson) kecuali apabila
diberikan juga radioterapi pada hipofisis.
Penatalaksanaan
 Adenoma adrenal: dapat disembuhkan dengan
adrenalektomi
 Karsinoma adrenal: tidak dapat disembuhkan dengan
pembedahan tetapi dengan terapi obat miotan, sebuah
obat adrenolitik.
 Sekresi ektopik: pengangkatan tumor dengan
pembedahan bila memungkinkan. Bila tidak, berikan
terapi medis atau melakukan adrenalektomi.
Komplikasi
 Kompresi patah tulang belakang, osteoporosis dan nekrosis
aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan.
 Sindroma Nelson : setelah adrenalektomi bilateral, seorang
dengan adenoma hipofisis dapat memperbesar progresifitas,
menyebabkan kerusakan lokal (misalnya, penurunan bidang
visual) dan hiperpigmentasi.
 Menurunnya beberapa aspek kemampuan kognitif seperti daya
ingat, atensi, dan kemampuan verbal yang disebut dengan
steroid dementia syndrome. Komplikasi ini akibat gangguan
fisiologi dan struktural otak, yaitu penurunan volume kortikal
dan hippocampus.
 Kematian
Prognosis
 Apabila tidak diobati, angka harapan
hidup penderita Sindrom Cushing < 5
tahun dikarenakan penyakit
kardiovaskular atau infeksi.
Kesimpulan
Hipotesis diterima, pasien menderita
Sindrom Cushing.

Anda mungkin juga menyukai