bulan yang lalu dan sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil 3- 4x Anamnesis Autoanamnesis Sering makan / mudah lapar Riwayat diabetes melitus pada keluarga Riwayat penggunaan prednison 5mg karena asma sejak kecil Pemeriksaan Fisik KU dan kesadaran : Baik Tekanan darah 140/75 mmHg Fisik keseluruhan tampak gemuk & pendek Moon face (+) Obesitas sentral (+) Lpe : 110 cm, Lpi : 85 cm TB : 150cm, BB : 80kg, IMT : 35.56 Pemeriksaan Penunjang GDP : 130 mg/dL GD2jamPP : 230 mg/dL Hb : 16 gr
Tes skrining kadar kortisol : >275 nmol/dl
CT scan Tes Supresi Deksametason Tengah Malam Diagnosis Kerja Sindrom Cushing Gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan). Diagnosis Banding
DM tipe 2 Cushing Disease Sindrom Cushing DM tipe 2 Cushing Disease
DM, Hipertensi Polifagi, Penurunan Poliuria, Cepat Lelah, Berat Badan , Obesitas Potbellied Abdomen Sentral Etiologi Pengobatan kortikosteroid oral jangka lama dengan dosis yang relative besar Hyperplasia basofil atau adenoma kelenjar hipofisis → hyperplasia adrenal bilateral Tumor primer adrenal (adenoma maupun karsinoma) Epidemiologi usia 20 th - 50 th
Obesitas dan DM tipe 2 + hipertensi & gula darah ↑
Sebagian besar kasus sindrom Cushing disebabkan iatrogenik
pemberian glukokortikoid eksogen
Insiden hiperplasia hipofisis adrenal 3x > pada wanita dari
pada laki – laki
Gejala Klinis depresi terhambat dengan tanda- mudah lelah tanda seperti mudah memar berat badan naik kelemahan otot proksimal nyeri pada punggung Striae perubahan nafsu makan wajah tampak bulat (moon penurunan konsentrasi face) Obesitas penurunan libido kulit tipis penurunan daya ingat terutama jangka pendek tubuh pendek Insomnia gangguan penyembuhan pertumbuhan yang luka Faktor Resiko Pengguna Kortikosteroid jangka panjang dalam dosis besar Penderita Obesitas dan DM tipe 2 tak terkontrol yang disertai dengan hipertensi Hiperplasia adrenal bilateral Penatalaksanaan Tappering off Prednison Terapi obat: Metirapon (2-3 g/hari). (menghambat sintesis kortisol) Ketokonazol (600-1200 mg/hari). (menghambat enzim sitokrom P450) dapat menurunkan kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum pembedahan atau jangka panjang apabila pembedahan tidak mungkin dilakukan
Adenoma hipofisis: adenomektomi trans-sfenoidalis menyebabkan relaps
pada lebih dari 70% kasus, radioterapi digunakan untuk kasus relaps yang tidak mungkin disembuhkan. Adrenalektomi bilateral menyebabkan pembesaran tumor hipofisis dengan cepat dan hiperpigmentasi sebagai akibat sekresi ACTH yang berlebihan (sindrom Nelson) kecuali apabila diberikan juga radioterapi pada hipofisis. Penatalaksanaan Adenoma adrenal: dapat disembuhkan dengan adrenalektomi Karsinoma adrenal: tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan tetapi dengan terapi obat miotan, sebuah obat adrenolitik. Sekresi ektopik: pengangkatan tumor dengan pembedahan bila memungkinkan. Bila tidak, berikan terapi medis atau melakukan adrenalektomi. Komplikasi Kompresi patah tulang belakang, osteoporosis dan nekrosis aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan. Sindroma Nelson : setelah adrenalektomi bilateral, seorang dengan adenoma hipofisis dapat memperbesar progresifitas, menyebabkan kerusakan lokal (misalnya, penurunan bidang visual) dan hiperpigmentasi. Menurunnya beberapa aspek kemampuan kognitif seperti daya ingat, atensi, dan kemampuan verbal yang disebut dengan steroid dementia syndrome. Komplikasi ini akibat gangguan fisiologi dan struktural otak, yaitu penurunan volume kortikal dan hippocampus. Kematian Prognosis Apabila tidak diobati, angka harapan hidup penderita Sindrom Cushing < 5 tahun dikarenakan penyakit kardiovaskular atau infeksi. Kesimpulan Hipotesis diterima, pasien menderita Sindrom Cushing.