Pada pagi hari itu, jam 10.00 tanggal 18 Januari 2022 di Bangsal RSJD Amino Gondohutomo,
terdapat seorang laki-laki dengan perawakan sedang dengan penampilan rapi, memakai kaos
lengan panjang dan celana panjang berwarna. Diwaktu yang sama, laki-laki tersebut juga
sedang dijenguk oleh kakak perempuannya.
DM : Selamat pagi, bu. Perkenalkan saya dokter muda Shema, asisten dari dokter Sri
Woroasih, Sp.KJ. Ibu dengan keluarga mas P betul?
I : Pagi dokter, iya dokter saya keluarganya Mas P.
DM :Baik bu, Izin bu untuk bertanya-tanya sebentar mengenai Mas P untuk
mengetahui riwayat penyakit yang diderita mas P, apakah boleh bu?
I : Iya dokter boleh?
DM : Baik bu, kalau boleh saya tahu, ibu dengan siapanya mas P?
I : Saya kakaknya mas P
DM : Kalau boleh tau namanya ibu beserta usianya berapa bu?
I : Nama saya T dan usia saya 53 tahun, dokter.
DM : Tinggalnya dimana bu?
I : di Banyumanik Semarang dokter.
DM : Baik bu, Kalau boleh tau mas P sudah berapa kali dirawat bu?
I : Sudah 3x kali dok, ini yang ketiga. Waktu itu yang kedua setelah kemari sudah
mendingan, namun sekarang kambuh lagi.
DM : kalau boleh tau itu kapan saja bu?
I : Yang pertama itu tahun 2009 dan yang kedua itu tahun 2018 dok
DM : Waktu itu penyebab mas P dirawat karena apa ya bu?
I : Waktu yang pertama kali itu karena adik saya emosi besar dan sempat mecahin
piring. Kalau yang kedua P sempat memecahkan kaca rumah dengan tangan,
tetapi setelah memecahkan P malah ketakutan karena hal tersebut. Dan yang
ketiga ini adik saya terlihat murung, diam, dan melas. Setelah itu saya bawa ke
poli, dokter poli menyarankan untuk di rawat inap.
DM : Pada tahun 2009, saat gangguan tersebut muncul apakah pasien dapat tidur serta
apakah mas P dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, dan
mandi terganggu?
I : Iya dok, waktu itu mas P tidak bisa tidur dan kalau makan minum dan mandi
harus diingatkan atau disuruh dulu.
DM : Apakah mas P waktu kejadian tersebut suka mondar-mandir dan berbicara
sendiri bu?
I : Kalau tidak salah iya dok, suka mondar-mandir dan berbicara ngelantur sendiri
DM : Ibu kira-kira tau tidak penyebab mas P seperti itu karena apa?
I : Saya kurang tau dok mengenai itu.
DM : Baik bu, kalau pada tahun 2018 itu waktu itu mas P apakah terganggu tidur,
makan, minum, dan mandi bu?
I : Sama dok seperti sebelumnya. Namun kalau yang tahun 2018 ini mas P sempat
mecahin kaca rumah dengan dipukul.
DM : Oh baik bu.
DM : Baik bu, dahulu waktu masih kecil mas P ini, kehidupannya seperti apa bu?
I : Dari dulu ayah dan ibu saya selalu memanjakan adik saya. Dari kelas 2 SD, adik
saya sudah suka minta uang untuk game. Dari kecil adik saya tidak punya teman
sehingga setiap pulang sekolah langsung main game. Adik saya juga tidak bisa
memikirkan masa depannya dan tidak dapat mengelola uang.
DM : Baik bu, mas P sendiri apakah memiliki pekerjaan?
I : Punya dok, adik saya bekerja di tempat laundri di tempat saya dan masih sampai
sekarang.
DM : Bagaimana bu pekerjaan mas P apakah terganggu?
I : Tidak terganggu dokter, adik saya orangnya sigap dan juga bersih pada saat
bekerja.
DM : Apakah ditempat kerjanya mas P ada masalah dengan rekan kerjanya bu?
I : Nah sepertinya ada dok dengan rekan kerjanya. Rekan kerja mas P orangnya
suka marah-marah bahkan sama anaknya sendiri dok. Mungkin gangguan ini
muncul karena adanya masalah dengan rekan kerjanya dok.
DM : Oh baik bu. apakah ada yang ingin ibu sampaikan lagi?
I : Ada dokter, adik saya ini orangnya hanya ingin ceritanya didengar dok, tetapi dia
kurang suka mendengarkan orang dok. Mungkin karena dari dulu dimanja oleh
ayah dan ibu saya dokter.
DM : Baik bu, kalau begitu saya izin bu untuk menanyakan adiknya ya bu.
Terimakasih banyak ibu.
Setelah melakukan wawancara dengan kakak pasien. Lalu dilanjutkan wawancara dengan
pasien.
Autoanamnesis (P)
Anamnesis dilakukan pada hari/tanggal: Selasa, 18 Januari 2022
Identitas (Autoanamnesis)
DM : Selamat pagi mas P. Perkenalkan saya dokter muda Shema, asisten dari dokter
Sri Woroasih, Sp.KJ. Izin mas saya ingin bertanya-tanya sebentar mengenai
riwayat penyakit yang diderita mas. Apakah boleh mas?
P : Boleh
DM : Baik Mas, kalau boleh tau siapa nama lengkap mas apa?
P : P.D.P
DM : Usianya berapa mas?
P : 30 Tahun
DM : Tinggalnya dimana mas?
P : Semarang
DM : Kalau boleh tau alamat lengkapnya dimana mas?
P : Jl Saninten timur III/37, Banyumanik Semarang
DM : Mas apakah bisa menulis?
P : Bisa
DM : Boleh dicoba mas untuk menulis nama, tempat tanggal lahir, dan beserta usia
mas?
P : Boleh
DM : Baik, Mas sempat 3 kali ke sini ya, kalau boleh tau awal kesini itu kapan mas?
P : Awal, tahun 2009
DM : Itu kalau boleh saya tau karena apa pak?
P : Nah itu, skizofrenzia
DM : Baik, kalau boleh tau karena apa? mendengar bisikan? Marah-marah?
P : Tidak tau, tiba-tiba dimasukin ke rumah sakit jiwa
DM : Diantar oleh siapa mas?
P : kakak
DM : Lalu setelah tahun 2009 itu mas masuk lagi karena apa?
P : skizofrenzia
DM : iya, lalu kalau setelah tahun 2009 itu karena apa mas?
P : Tahun 2009.... Setelah tahun 2009, tahun berapa ya. Oh tahun 2018, terus
sehabis itu tahun 2020 dan tahun 2021
DM : Baik itu karena apa ya pak?
P : Sama denger-denger bisikan
DM : Mas punya riwayat darah tinggi, kencing manis, sakit jantung, asma tidak?
P : Kalau darah tinggi ada
DM : Mas rutin kontrol dan minum obat darah tinggi?
P : Iya
DM : Mas memiliki riwayat menggunakan obat-obat terlarang, minum alkohol dan
merokok?
P : Tidak mas
Riwayat Pribadi
DM : Mas ini sebelum gangguan ini muncul biasanya ini kalau di rumah orangnya
seperti apa mas? Selalu riang atau biasanya diam, menyendiri?
P : Saya biasanya di rumah ini suka murung dan menyendiri. Biasanya juga hanya
main game di handphone
DM : Baik mas, tau perbedaan dan persamaan dari semangka dan bola?
P : Tau mas, persamaannya bentuk sama-sama bulat. Kalau perbedaannya semangka
untuk dimakan kalau bola untuk main bola.
DM : Mas tau 100-7 berapa?
P : 93 mas
DM : Dikurangi 7 lagi berapa mas?
P : 86 mas
DM : Ditambah 14 berapa mas?
P : 100 mas
DM : Baik mas. Kalau begitu mas wawancara ini sudah selesai, apakah ada yang mas
ingin ceritakan lagi atau bertanya?
P : Tidak ada mas
DM : Baik mas kalau begitu mas boleh melanjutkan aktivitasnya kembali, Terimakasih
banyak ya mas sudah meluangkan waktu
P : Iya
Pemeriksaan Status Mental 18 Januari 2022
A. Deskripsi umum
1. Penampilan : Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan
penampilan wajah sesuai usia, berpenampilan
rapih, kebersihan cukup, memakai baju lengan
panjang dan celana panjang warna biru.
2. Kesadaran Psikiatri : Jernih
Kesadaran Sensorium : Kompos mentis
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Tingkah laku : Normoaktif
Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif
Kontak Psikis : Kontak wajah (+) dapat dipertahankan
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Eutym
2. Afek : Serasi
C. Pembicaraan
1. Kuantitas : Cukup
2. Kualitas : Spontan, volume cukup, artikulasi jelas, intonasi sedang,
kecepatan cukup. Menggunakan Bahasa Indonesia
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi Auditorik Phonema (Pasien sering mendengar
bisikan yang menghina bahwa P katanya adalah seorang
penulis lagu, anggota TNI AD, dan penulis di internet)
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Bentuk pikiran : Non Realistik
2. Arus Pikir : Koheren
3. Isi Pikir : Waham Paranoid (waham rujukan)
F. Sensorium dan kognisi
1. Kesadarang Psikiatri : Jernih
2. Kesadaran Sensorium : Kompos Mentis
3. Konsentrasi : Pasien dapat mempertahankan konsentrasi
4. Orientasi
a. Waktu : Baik, pasien mengetahui hari saat pemeriksaan.
b. Tempat : Baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah
sakit jiwa
c. Orang : Baik, pasien mengetahui pemeriksa adalah dokter
dan pasien mengenali keluarganya sendiri
d. Situasional : Baik, pasien mengetahui situasi disekitarnya ramai
5. Daya Ingat
a. Segera : Baik, mengetahui nama pemeriksa
b. Jangka Pendek : Baik, pasien mengetahui kalau ia sudah makan
c. Jangka Panjang : Baik, mengetahui tempat tanggal lahirnya..
6. Perhatian : Perhatian pasien baik
7. Kemampuan Visuospasial : Baik, pasien dapat menggambar persegi, persegi
lingkaran, dan segitiga.
8. Kemampuan Baca Tulis : Baik, pasien dapat menulis nama, tempat tanggal
lahir, alamat lengkap rumah pasien, beserta usia
pasien.
9. Pengendaliarn Impuls : Baik
10. Pikiran Abstrak : Baik, pasien dapat mengetahui perbedaan dan
persamaan antara semangka dan bola
G. Pengendalian Impuls : Baik
H. Tilikan : Derajat 6 (Pasien mengetahui keadaan bahwa
dirinya sedang sakit dan tau bagaimana cara
mengatasinya dengan pergi ke rumah sakit)
Kesimpulan
1. Gangguan proses pikir :
a. Bentuk Pikir : Non Realistik
b. Arus Pikir : Koheren
c. Isi Pikir : Waham Paranoid (Waham kejar)
2. Gangguan Persepsi :
a. Halusinasi : Auditorik Phonema
b. Ilusi : Tidak ada
Diagnosis Mulitaksial
Aksis I : F 20.0 Skizofrenia paranoid
DD : F 22.0 Gangguan Waham
F 20.3 Skizofrenia tak terinci
Aksis II : Z03.2 tidak ada diagnosis axis II
Aksis III : Hipertensi
Aksis IV : Masalah pekerjaan
Aksis V : GAF Scale 40
Tatalaksana
Olanzapin 2 x 5 mg
Keterangan : Pasien = P
Keluhan Utama : P mendengarkan bisikan-bisikan yang mengejek sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang : P di rawat di RSJD Amino dengan keluhan mendengar bisikan-
bisikan yang mengejek sejak 1 bulan. P mengatakan suara ejekan tersebut berasal dari suara
anak-anak, perempuan, dan laki-laki yang mengejek P karena P tidak jadi anggota TNI AD. P
mengatakan bisikan tersebut membuat P pusing dan P merespon dengan pergi ketempat
kakaknya, serta meminta agar P dibawa ke rumah sakit. P mengatakan hal tersebut terjadi
mungkin karena kelelahan akibat pekerjaan antar jemput laundry. P juga merasa diancam oleh
suara-suara tersebut, seperti ingin dilukai. P mengatakan tidak mengenal suara bisikan tersebut. P
mengatakan bahwa P tau kalau dia sakit dan meminta kakaknya untuk dibawa kesini. P
mengatakan dulu pernah mendaftar TNI AD dan sudah mendapatkan seragam namun setelah
setiap pulang dari KODAM, P mengatakan dijambret 2x oleh seseorang yang tidak dikenal dan
diambil bajunya. P mengetahui tinggal dimana beserta alamat lengkapnya. Pada saat gangguan
ini muncul kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, dan pekerjaan tidak terganggu. P
mengatakan bisikan-bisikan tersebut muncul agak lama setelah kejadian P pada saat mendaftar
anggota TNI AD. P mengatakan suara bisikan sudah mulai berkurang semenjak diterapi ECT dan
setelah ECT ke 3 P sudah tidak mendengarkan bisikan lagi.
Riwayat Keluarga : P merupakan anak dari 8 bersaudara dan P anak terakhir. Orang tua P
sudah meninggal karena menderita stroke. P sekarang tinggal sendirian di rumah.
Riwayat Pribadi : P mengatakan dahulu terkadang merasa dirinya tidak memiliki minat &
semangat terhadap hidupnya. P mengatakan terkadang dirinya suka murung dan diam di rumah.
P mengatakan tidak merasakan suatu rasa bahagia yang berlebih. P memiliki cita-cita menjadi
seorang TNI AD.