Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI PERENCANAAN

DI PUSKESMAS
Kelompok 1 :

Rikeu Tania Siska Susilawati


Suci rahmah Velma Mustika
Betha Destriani Via Oktaviani
Nina Hartina Dian Herdiawati
Nindi Tri Y. Jahra Hadi
Angelina Dina Nursamsiah
Definisi

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan


kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT tugasnya adalah
menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan
pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya
kesehatan yang pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan
sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja. Wilayah ini dapat berdasarkan
kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
Visi & Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah


tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Misi Pukesmas :
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya,
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya,
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Tugas Pokok & Fungsi Puskesmas

Menurut Permenkes No.75 Bab II


1. Tugas Pokok
Membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang
Kesehatan.
2. Fungsi Puskesmas (Pasal 6)
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, Puskesmas
berwenang untuk :
 Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
 Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Perencanaan Manajemen Puskesmas

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
1. Planning
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA).
2. Organizing
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004, bahwa untuk
dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas, perlu dilakukan pengorganisasian.
Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan :
a. Pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana
untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan wilayah kerja.
b. pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada
dua bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan :
Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 pasal 34 Untuk kelancaran kegiatan SP2TP di
Puskesmas, maka dibentuk pengorganisasian yang terdiri dari :
a. Penanggung Jawab (Kepala Puskesmas)
b. Koordinator (Petugas yang ditunjuk Kepala Puskesmas)
c. Anggota (Pelaksana Kegiatan di Puskesmas)
Pembuatan pola struktur organisasi Puskesmas dapat mengacu pada Kebijakan
Dasar Puskesmas (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004),
menetapkan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit pelaksana teknis fungsional
c. Jaringan pelayanan, meliputi :
1) Puskesmas pembantu
2) Puskesmas keliling
3) Bidan di Desa/komunitas
4) Posyandu
3. Actuating
Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik
kegiatan dari aktivitas tersebut, maka manajer mengambil tindakan-
tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi
dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup
kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan
kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian
agar tujuan-tujuan dapat tercapai.
Salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan Puskesmas saat ini adalah
adanya ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan.
4. Controlling
Controlling dalam manajemen puskesmas merupakan indikator keberhasilan
puskesmas yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator pencapaian sehat
meliputi lingkungan, perilaku masyarakat, layanan kesehatan dan status
kesehatan mrliputi KEP balita, insiden penyakit yang berbasis lingkungan dan
kesehatna ibu dan anak. Selain itu juga merupakan indicator penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
keluarga, pelayanan kesehatan tingkat I.
5. Evaluation
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi yang tidak diinginkan kemudian diperbaiki sehingga tujuan dapat
tercapai sesuai harapan.
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Laporan kinerja yang telah dibuat merupakan
gambaran dari situasi dan kondisi yang ada di Puskesmas, baik dari segi sarana
– prasarana dan sumber daya manusia yang ada, sehingga dari hasil yang ada
dapat dinilai kinerja dari Puskesmas itu sendiri.
Perbandingan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli :

George Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt O’Donnel


Planning Planning Planning Planning
Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Staffing, Directing, Commanding, Coordinating Staffing, Directing
Coordinating
Controlling Reporting Controlling Controlling
Budgeting
Berdasarkan pendapat para ahli manajemen klasik tersebut, ternyata banyak
kesamaan, dan secara garis besar dapat dikelompokan menjadi: fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan
(staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan, pemantauan,
pengendalian, dan pelaporan (monitoring, controlling, dan reporting).
Sesuai dengan Pemenkes No 75 Standar Peralatan Puskesmas, dalam penerapannya
ada 6 (enam) unsur input manajemen, yaitu:
1. man,
2. money,
3. method,
4. material,
5. Machine
Standar keberhasilan program puskesmas :
1. Terbentuknya Tim Manajemen Puskesmas,
2. Berfungsinya Tim Manajemen Puskesmas,
3. Kerjasama Lintas Sektor.

Anda mungkin juga menyukai