HIPERTENSI
HIPERTENSI
PENYAKIT TIDAK
FAKTOR RISIKO KEJADIAN
MENULAR HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS
BANGKALA KABUPATEN
JENEPONTO TAHUN 2012
LATAR BELAKANG
• (Pencegahan Tersier)
• 1. Menurunkan tekanan darah
ketingkat normal
• 2. Mencegah memberatnya
tekanan darah tinggi sehingga
tidak menimbulkan
kerusakan pada jaringan tubuh
• 3. Memulihkan kerusakan organ
dengan obat anthipertensi
• 4. Mengontrol tekanan darah
sehingga tidak menimbulkan
komplikasi penyakit seperti stroke,
PJK dll
• 5. Melakukan penanganan tepat
dan cepat, menghindari kecacatan
dan kematian akibat hipertensi
tak terkendali
EDUKASI
Seimbangkan gizi –> Diet rendah
garam
Tidak rokok
Hindari stress
Awasi tekanan darah
Teratur olahraga
Turunkan berat badan
Batasi asupan alkohol
Kurangi makanan dengan kandungan
lemak jenuh dan kolesterol tinggi
Kontrol/follow up tiap 1 bulan dan
lebih sering untuk hipertensi stage 2
atau yang dengan comorbid
Cek serum potasium dan cretinine 1-
2 kali per tahun
PENCEGAHAN HIPERTENSI
KESIMPULAN DAN SARAN
• KESIMPULAN • SARAN
• Hasil penelitian menunjukkan • Sebaiknya masyarakat
bahwa faktor risiko kejadian melakukan pemeriksaan
hipertensi di wilayah kerja tekanan darah secara rutin
• Puskesmas Bangkala terutama
Kabupaten Jeneponto adalah • bagi masyarakat yang
riwayat keluarga, perilaku memiliki riwayat keluarga
merokok, aktivitas fisik, dan hipertensi agar tekanan
konsumsi garam. Adapun darahnya bisa
untuk variabel konsumsi kopi • dikontrol setiap waktu.
merupakan faktor risiko yang Selain itu perlunya tindakan
tidak bermakna terhadap pencegahan melalui upaya
kejadian hipertensi karena promosi
secara statistik hasil yang • kesehatan, penyuluhan dan
• didapatkan tidak bermakna. sosialisasi.
IT’S BETTER TO PREVENT THAN CURE